Share

Part54

"Lho, emang kenapa?"

"Kan udah ada kamu yang ngurutin."

Aku membesarkan bola mata ke arahnya.

"Ish... Zein. Jorok. Jijik tau nggak." Aku memukul-mukul tangannya yang barusan tadi mengurut kakiku.

Dia tertawa sambil memegangi perutnya. Sepertinya dia merasa sangat senang melihatku seperti itu.

"Kenapa, sih?"

"Jorok tau nggak. Jangan sentuh-sentuh, ih."

"Bercanda kali, Yas," ujarnya sambil terus tertawa.

"Bohong. Pasti beneran tuh. Pikiran kamu kan selalu aja mesum."

"Ya iyalah. Siapa juga yang bisa nahan diri lama-lama kalau dekat kamu. Ini aja otak aku udah travelling kemana-mana."

"Ish, nggak mau. Enak aja." Aku mendorong tubuhnya.

"Hayo mau kemana? Nggak bisa jalan, kan? Mau lari kemana lagi? Udah nyerah aja." Dia semakin mendekatkan dirinya.

"Ish, Zein nakal. Cari kesempatan." Aku kembali mendorong dadanya.

Namun tenagaku tentu saja masih kalah jauh. Apalagi dengan keadaan kakiku yang sekarang ini. Aku kembali mencoba menjauhkan diri dari tubuhnya yang semakin merapat.

"Zein
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status