Share

22. KEBOHONGAN

Hari sudah hampir tengah malam, tapi Mahessa belum juga pulang.

Entah kenapa, kekhawatiran menggelayuti benak Vanessa saat itu, bahkan saat dia menanyakan keberadaan Mahessa pada supir pribadi lelaki itu, tapi Pieter mengatakan bahwa sejak sore tadi, majikannya itu sama sekali tidak menghubunginya untuk meminta dijemput, jadi, dia tidak tahu menahu di mana Mahessa berada saat ini.

"Kamu belum tidur, Nessa?" sapa Wildan yang kebetulan berpapasan dengan Vanessa di tangga.

Saat itu, Wildan hendak ke dapur untuk membuatkan Vanilla susu.

Vanessa tersenyum tipis seraya menggeleng. "Aku tidak bisa tidur," jawabnya pelan.

"Loh, kenapa? Bukannya tadi kamu bilang hari ini sangat melelahkan? Apa kamu sakit?" tanya Wildan lagi.

Belum sempat Vanessa menjawab, Pieter datang tergesa dari arah luar memasuki rumah besar itu.

Langkah lelaki berkumis tipis itu berhenti tepat di bawah tangga.

"Nona Vanessa, saya baru saja mendapat telepon dari pemilik salah satu Club malam di Zurich, katanya, Tuan Mahess
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Arwen Paramitha
ihhh...gemeeez, kalo jadi Vanessa Q talak trus pergi deh. Males urus orang g jelas.
goodnovel comment avatar
Indah Hayati
pasti lah vanessa gk akan mau turutin permintaan mu mahessa setelah tau niat kamu tu buat memiliki vanilla tapi terkadang bingung jga ama sikap nya mahessa dia sebenernya mau balas dendam gitu ama vanessa krna vanessa udh ingkarin janji nya dulu dngan diri nya lanjut terus ya thor makin penasaran ni
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status