Share

Bab 17

Penulis: Mentari Aluna
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-24 20:36:13

"Plakk!"

Sebuah tamparan mendarat di pipi Dahlia membuat semua terkejut. Kecuali Jessika yang tersenyum kecil penuh kemenangan.

Pipi nya terasa panas dan perih. Sakit di pipinya tidak lebih sakit di hatinya. Dahlia yang tak pernah benar-benar menangis kini menangis sungguhan. Air matanya mengalir deras tanpa henti.

Mata Dahlia kini menatap Sang ayah. Tak seperti tatapan biasanya pada sang ayah. Tak ada marah dan kebencian namun ada tatapan kesakitan dan kekecewaan yang mendalam. Luka hati benar-benar tergambar dari tatapannya.

"Kenapa papa menamparku? Apakah aku salah marah kepada wanita yang telah berzina dengan suamiku? Apakah karena wanita itu anak kesayanganmu sehingga aku tidak boleh memarahinya meskipun dia salah?" Kata Dahlia lirih

"Kenapa papa tidak pernah membelaku, Pa? Kenapa papa selalu membela dia? Aku juga anakmu, Pa. Darah dagingmu. Aku jauh lebih mirip denganmu. Bahkan hanya aku satu-satunya anak yang bisa mendonorkan darahnya untuk mu. Masihkah kamu tidak mem
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Dahlia, Ketika Istri Membalas    Bab 40

    "Kamu jangan pergi, Ja. Mama gak mau kamu pergi!" Tangisan Karina pecah saat Raja menyetujui keputusan dari sang ayah.Beberapa waktu yang lalu setelah kasus Raja dan Jessica juga perceraian dengan Dahlia. Sang ayah pernah menawarkan Raja untuk melanjutkan sekolahnya di laur negeri sekaligus untuk berkarir disana. Ayahnya yang meminta Raja untuk berkarir di luar negeri. Kebetulan dia memiliki saudara yang mempunyai perusahaan disana dan Raja akan disuruh bekerja di perusahaan tersebut. Toh disini pun , Karir Raja sudah hancur. Meskipun masih ada pekerjaan namun itu tidak banyak. Dan dia juga tidak mendapatkan kontrak lagi setelah semua kontrak selesai. "Raja tidak apa-apa, Ma. Raja memang harus pergi, Ma. disini juga Raja merasa tidak ada masa depan saat ini. Raja harus mengejar masa depan Raja." Kata Raja. Dia sangat tahu bagaimana kondisi dirinya sendiri disini."Tapi kenapa harus jauh sekali sih, Ja. Kan di Indonesia juga banyak. Papa kamu juga punya perusahaan. Kenapa tidak menem

  • Dahlia, Ketika Istri Membalas    Bab 39

    "Sudah tidur, ya?" Tanya Dahlia pada Raja. Kepalanya hanya nonggol di balik pintu kamar Tari sang anak. Dia tidak berani masuk karena takut menganggu tidur putrinya. "Baru saja." Raja lalu bangkit dan berjalan mendekati Dahlia. Mereka lalu pergi meninggalkan kamar sang putri setelah Raja mematikan lampu kamar putrinya dan menyalakan lampu tidur. Tidak lupa dia juga menutup pintu kamar putrinya kembali. Raja baru tahu ternyata putrinya itu harus mendengar dongeng dulu sebelum tidur. Selama ini dia tidak pernah menemani Tari tidur. Dia pulang saat Tari sudah tidur jadi dia tidak tahu kebiasaan sang putri tersebut. Ternyata selama ini dia memang sudah sering mengabaikan sang putri. "Sorry telat pulang. Tadi mendadak Fiza membawa aku mengunjungi pabrik." kata Dahlia tak bohong. Menang benar setelah Jessika dan Ajeng pergi , Dahlia dan Fiza pergi ke pabrik mereka. Karena ada beberapa hal yang harus diselesaikan disana. "Gak apa-apa santai saja." Jawab Raja. Dia jadi teringat

  • Dahlia, Ketika Istri Membalas    Bab 38

    "Ada apa, Ya?" Herfiza masuk ke dalam ruangannya. "Mereka ingin bertemu dengan kamu!" kata Dahlia sambil menunjuk Jessika dan Ajeng dengan dagunya. Herfiza lalu duduk di samping Dahlia. Dia lalu memandang ke arah Jessika dan Ajeng yang masih terlihat manahan amarah. Mungkin marah pada Dahlia."Maaf ada perlu apa mbak Ajeng dan mbak Jessika menemui saya?" Tanya Herfiza pada mereka."Maaf sebelumnya Bu Fiza. Pegawai ibu ini sudah tidak sopan kepada tamu ibu. Bahkan pada ibu saja dia tidak sopan." Kata Ajeng."Pegawai saya? siapa?" Tanya Herfiza pura-pura bingung."Dia! Dia pegawai ibu kan?" Ajeng menunjuk Dahlia yang lebih anteng memainkan gawainya. Herfiza lalu melirik ke arah Dahlia yang dibalas oleh Dahlia dengan mengangkat alisnya. Herfiza lalu tersenyum ke arah Jessika dan Ajeng."Dia bukan karyawan saya." Kata Herfiza."Bukan karyawan ibu? Tapi tadi dia mengangguk bekerja di Liza Beauty." Kata Jessika kali ini."Wah ternyata kamu ngaku-ngaku ya kerja di sini. Bahkan kamu beran

  • Dahlia, Ketika Istri Membalas    Bab 37

    Jessika dan Ajeng sedang duduk di ruangan Herfiza. Mereka menunggu kedatangan CEO dari Liza Beauty. Tujuan mereka adalah untuk melobi Herfiza agar kembali mempekerjakan Jessika. Saat ini Jessika sedang mengalami krisis finansial semenjak kasusnya dengan Raja. Kemarin Ajeng mendengar kalau Liza Beauty sedang membutuhkan model untuk produk terbaru mereka. Ajeng ingin menawarkan Jessika untuk jadi modelnya. Mereka berharap kalau Herfiza akan memakai jasa Jessika kembali. Toh kasusnya dengan Raja sudah mulai reda. Pemberitaan di media pun sudah tak pernah membahas kasus itu lagi. Mereka juga berharap dengan bekerja kembali dengan Herfiza bisa mengembalikan citra baik Jessika. Toh selama ini tidak ada masalah dalam kerjasama mereka sebelumnya. Jessika bekerja dengan baik untuk Liza Beauty.Namun begitu terkejutnya Jessika dan Ajeng saat yang datang menemui mereka bukan Herfiza tetapi Dahlia. Wanita yang sudah menghancurkan karirnya. Dahlia masuk sendiri ke ruangan Herfiza dengan membawa

  • Dahlia, Ketika Istri Membalas    Bab 36

    Kehidupan Raja paska perpisahan dengan Dahlia tak berjalan dengan baik. Dia tidak bisa kembali membangun kariernya lagi di dunia entertainment. Ini semua karena citra diri sudah buruk. Banyak sekali project dia yang di batalkan. Dan diganti oleh orang lain. Hanya beberapa project saja yang masih berjalan itu pun hanya sekedar untuk menghabiskan masa kontraknya saja. Karena kerjaan sedikit Raja kini lebih sering menghabiskan waktunya di rumah atau pergi bersama putrinya Tari. Dulu saat dia bergelimang harta dia tidak memiliki banyak waktu untuk bersama dengan putrinya. Meskipun ada dia lebih memilih untuk bersenang-senang dengan teman atau selingkuhannya. Kini dia memiliki banyak waktu dengan putrinya namun sayang dia tidak memiliki banyak uang seperti dulu. Tapi setidaknya Raja dapat membayar kebersamaannya dengan sang putri yang pernah hilang. Seperti hari ini Raja bertugas untuk menjemput Tari dari sekolahnya. Waktu berangkat sekolah Tari diantar oleh Dahlia. Namun kini Dahlia su

  • Dahlia, Ketika Istri Membalas    Bab 35

    "Apa mama sudah benar-benar yakin dengan keputusan tersebut?" Tanya Reni. Malam ini Nina mengumpulkan ketiga anak dan menantunya di rumah anak tertuanya."Mama sudah yakin dengan keputusan mama." Jawab Nina "Kita hanya akan mendukung semua keputusan dari mama. Kita yakin apapun keputusan mama tersebut pasti sudah mama pertimbangkan dengan baik." Kata Reni lagi. "Walaupun aku sih tidak setuju. Aku maunya mama pisah saja sama dia. Aku sanggup kok menafkahi mama." Kata Lili geram. Dia tak menyangka kalau akhirnya ibunya membatalkan gugatan cerainya."Mama juga masih mampu untuk menafkahi diri mama sendiri, Li. Bukan masalah nafkah yang membuat mama bertahan. Mama hanya ingin memberikan dia kesempatan saja." Kata Bu Nina. Selama ini Bu Nina memiliki usaha katering. Meskipun tidak terlalu besar namun cukup untuk menafkahi dirinya sendiri."Ini ada hubungannya dengan harta warisan?" Tanya Dahlia. Semua langsung memandang ke arah Dahlia."Warisan?" Tanya Lili tidak mengerti."Iya warisan.

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status