Share

Bab 3

last update Last Updated: 2025-07-01 15:04:37

Kabar mengenai hubungan antara Raja dan Jesika rupanya terendus oleh media. Bermula dari muncul beberapa foto kebersamaan Raja dan Jesika. Di foto tersebut terlihat kedekatan tidak wajar anatar Raja dan Jessika. Entah siapa yang mengirimkan foto tersebut pada media.

Banyak berita gosib yang menanyakannya. Hal itu membuat banyak sekali perdebatan di platform media sosial. Banyak yang mendukung banyak juga yang menolak. Bagaimana pun mereka tahu kalau Raja sudah memiliki istri.

[tapi mereka cocok ya, cantik dan ganteng.]

[istri aslinya Raja jauh lebih cantik.]

[Raja jangan aneh-aneh deh, di rumah ada istri dan anak yang menunggumu]

[apa-apaan, istrinya Raja lebih cantik dari my Queen Jesika? ih, jauh banget. Cantikan Jesika kemana-mana.]

[iya cantikan Jesika.]

[Raja itu cocoknya dengan ratu, makanya dia cocok dengan Queen Jesika.]

[ini mah cuman gimic. kalau benar gak kapok apa si Raja?]

[Raja main gila lagi, pisah aja sama Dahlia. banyak kok yang menunggu jandanya Dahlia. gue juga mau sama Dahlia.]

[iya , sayang banget istri sebaik dan sesabar Dahlia disia-siakan.]

[Raja gak mungkin lah menyia-nyiakan Dahlia.]

Banyak sekali komentar yang mendukung kedekatan Raja dan Jesika. Mungkin yang mendukung adalah para fans Jessika. Tetapi banyak juga yang tidak mendukung karena Raja sudah memiliki istri. Justru lebih banyak yang memuji Dahlia.

Semua orang tahu siapa sosok istri Raja. Meskipun Dahlia sudah jarang tersorot kamera bahkan sudah pensiun dini dari dunia entertainment. Tetapi banyak yang tidak lupa pada sosok Dahlia . Artis muda berbakat yang mengundurkan diri disaat naik daun hanya demi mengabdikan diri menjadi ibu rumah tangga. Dahlia juga mendapat julukan istri paling sabar. Karena kesabarannya menghadapi Raja yang sering sekali terlibat skandal dengan lawan mainnya.

"Ya, Berita itu gak bener kan?" Herfiza salah satu sahabatnya.

"Menurut kamu?" Dahlia malah balik bertanya membuat Fiza menarik napas jengah.

"Aku nanya baik-baik, Ya. Kabar tersebut benar atau tidak? kalau aku sih, maunya cuman gosib." Jawab Fiza.

"Aku juga maunya begitu. Tapi buktinya terlalu kuat." Jawab Dahlia, lalu dengan tenangnya dia menyeruput jus mangga di depannya.

"Jadi ini benar?" Mata Fiza terbelalak tak percaya.

"Gak tahu sih. Cuman buktinya mengarah kesana." Jawab Dahlia masih tenang.

"wah! Gila si Raja kalau benar. Dia belum tobat juga. Apa perlu gue tampol dia?" Fiza terlihat geram pada Raja.

"Jangan dulu, belum ada bukti yang akuratnya." Jawab Dahlia masih sertenang tadi.

Herfiza lalu menatap Dahlia penuh selidik. Melihat ketenangan Dahlia, Herfiza tahu sahabatnya hanya pura-pura tenang tetapi jiwa dan pikirannya pasti tak diam. Herfiza yakin Dahlia hanya sedang memendam rasa sakitnya sendiri seperti biasanya. Mana ada istri yang setenang itu mendengar dan melihat suaminya dekat dengan wanita lain.

"Are you oke?" tanya Herfiza penuh prihatin.

"Kamu lihat sendiri? Apakah aku terlihat sedih?" Dahlia malah balik bertanya.

"Aku tahu, kamu sedih. Kalau mau menangis, menangis saja!" kata Herfiza akhirnya.

Tetapi Dahlia hanya tersenyum kecil. Dia tahu kalau sahabatnya sedang khawatir akan kondisinya. Tapi dia tak mau menangis karena dia sendiri pun rasanya tak bisa menangis. Dia tak bisa merasakan sedih lagi. Sakit dan kecewa itu jelas, istri mana yang tak sakit dan kecewa kalau suaminya lebih mesra dengan wanita lain? Tetapi entahlah dia tak merasa sedih bahkan ingin menangis. Dia lebih ke sebal dan jengah saja melihat ulah suaminya tersebut.

"Aku gak mau menangis, karena aku gak sedih. Cuman, ya gitu lah. Kamu tahu kan?" Herfiza paham dengan isi hati Dahlia.

"Kalau perlu bantuan kita, gue siap membantu." Kata Herfiza tulus. Dahlia tersenyum, dia merasa bersyukur masih di kelilingi oleh para sahabat yang menyayanginya.

"Aku bersyukur banget, memiliki kalian. Terimakasih, tapi aku tak apa-apa." kata Dahlia tulus.

"Ah, sudah lah. Tak perlu membahas Raja lagi. Sekarang kita bahas masalah kerjaan saja." Kata Dahlia mengalihkan pembicaraan.

Iya, awal pertemuan mereka memang ingin membahas pekerjaan. Tetapi saat baru datang , Herfiza melihat media sosialnya penuh dengan berita tentang Raja. akhirnya terjadilah pembicaraan yang tadi.

Herfiza adalah salah satu sahabat Dahlia. Mereka bersahabat dari masa putih abu. Dahlia anak yang populer dan ceria tetapi rusuh bersahabat dengan Herfiza si kalem dan pintar. Mereka sangat dekat saat itu. Tidak hanya dengan Herfiza, Dahlia juga memiliki tiga sahabat lainya yang dulu membuat satu gank yaitu, Putri si sultan yang pemalu, lalu ada Sinta yang paling galak dan juga Arlan lelaki tulang lunak yang bisa dijadikan tameng saat berantem dengan musuh mereka.

Persahabatan mereka sampai saat ini masih terjalin dengan baik. Cuman saat ini karena mereka sudah memiliki kesibukan masing-masing dan sudah pada menikah kecuali Arman sehingga mereka jarang bertemu. Kecuali dengan Herfiza, itu dikarenakan Dahlia dan Herfiza memiliki pekerjaan yang sama. Dimana mereka berdua adalah sebagai owner dari brand kecantikan yang cukup terkenal saat ini.

"Semuanya sudah siap ni, Ya. Tinggal memilih waktu yang tepat untuk diluncurkan ke pasaran." Kata Herfiza

"Menurut kamu, kira-kira ini bakal diterima dengan baik gak oleh pasar?" Sebenarnya Dahlia masih merasa ragu, soalnya pesaingnya pasti banyak

"Pasti lah. Produk kita selama ini kan tak ada masalah. Malah peluncuran cushion ini bisa membuat produk makeup kita lengkap. Meskipun banyaknya merek cushion yang bagus dan murah di pasaran. Percaya deh, brand kita pasti bisa bersaing dengan yang lainnya. Selain selama ini kita sudah memiliki nama brand yang baik dan tak bermasalah. Cushion ini juga produknya bagus dan hatinya juga gak terlalu mahal. kalangan menengah pasti mampu membelinya." Jelas Herfiza.

Dahlia dan Herfiza memang bergelut di dunia kecantikan. Mereka memiliki brand dengan nama Liza Beauty singkatan dari Lia dan Fiza. Kerjasama mereka sudah berjalan lebih dari mereka masih kuliah. Dimana selain Dahlia yang tahu tentang kosmetik dan Herfiza yang jago bisnis. Mereka akhirnya kerjasama. Modal awal patung dari uang mereka.

Dahlia jarang muncul ke publik sebagai owner. Yang banyak muncul adalah Herfiza. Dahlia tidak mau ada yang tahu tentang pekerjaannya. Dia lebih senang disebut beban suami dari pada wanita mandiri.

"kalau menurut kamu akan bagus. Aku sih oke" kata Dahlia. Dia sangat percaya kepada Herfiza karena kemampuannya dalam bisnis tidak diragukan lagi.

"oke, kalau begitu." Kata Herfiza senang.

Sebuah notifikasi pesan di gawai Dahlia berbunyi. Dahlia terbelalak melihat dua foto yang dikirim oleh Arlan. Foto ciuman antar Raja dan Jesika di sebuah club.

"Gak emak gak anak, sama-sama pelacur." geram Dahlia.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Dahlia, Ketika Istri Membalas    Bab 9

    " Kamu itu bagai mana sih jadi istri. Suami sakoai lebam seperti ini, mana anak masuk rumah sakit. Kamu memang gak becus jadi istri. Gak bisa mengurus suami juga mengurus anak. Bisanya cuman ongkang-ongkang kaki sambil menghabiskan uang suami." Perkataan ibu mertuanya yang sangat pedas menyambut pagi hari Dahlia Pagi-pagi, ibu mertuanya datang ke rumah sakit untuk menengok Tari katanya. Namun dia langsung memarahi Dahlia saat melihat wajah lebam Raja putra kesayangannya. Dahlia tak menjawab dia memilih untuk diam. Bukan karena dia membenarkan semua tuduhan ibu mertuanya tersebut. Namun karena Dahlia sudah malas menghadapinya. Percuma membela diri juga. Ibu mertuanya tak akan pernah percaya, karena baginya semua itu kesalahan dari Dahlia. "Ma, wajah Bang Raja lebam bukan karena Kak Lia, tapi karena kesalahannya sendiri. Kenapa harus disalahkan Kak Lia sih." Eca membela kakak iparnya tersebut. "Memang buka Lia langsung yang membuat Raja luka-luka. Tapi pasti karena Lia abang k

  • Dahlia, Ketika Istri Membalas    Bab 8

    "Aku sudah lelah, Bang. Aku tak mau dibohongi lagi. Mari kita berpisah!" Permintaan Dahlia yang langsung membuat Raja berlutut dan memeluk kakinya. "Tidak! Iya, Sayang. Aku tidak mau berpisah dengan kamu! Aku gak, sayang. Sungguh aku tidak mau!" Raja menangis sesenggukan sambil memohon pada Dahlia. Namum Dahlia tak bergeming, dia tetap pada pendirian. Dia bahkan mencoba melepaskan pelukan Raja di kakinya. "Lepas, Bang! Aku harus pulang. Tari sendiri di rumah sakit." Kata Dahlia berbohong. Mendengar kalau Tari sendirian di rumah sakit. Raja lalu melepaskan kaki Dahlia. Dia kemudian bangkit, dia sadar dia harus menemui Tari. Dahlia langsung pergi saat raja melepaskam belikan di kakinya. Meskipun Raja mencoba menahannya dia langsung menepis tenang Raja. Dia langsung menarik Tristan berjalan ke arah mobilnya. Raja lalu membuka gawainya yang ternyata sudah mati. Dia menghidupkan gawainya, betapa terkejutnya begitu banyak panggilan dan pesan yang dikirim oleh Dahlia. Bukan hanya

  • Dahlia, Ketika Istri Membalas    Bab 7

    Dahlia benar-benar kecewa pada Raja. bagaimana mungkin sudah dua hari Tari anak mereka di rawat Raja masih tidak datang. Jangankan datang justru Raja sulit untuk dihubungi. Berpuluh-puluh pesan juga telpon dari Dahlia tidak ada satupun yang di respon oleh Raja. Raja seperti hilang begitu saja. Genta sang manager sudah Dahlia hubungi, tapi kabar dari Genta justru membuat Dahlia marah. Genta mengabarkan kalau syuting sudah berakhir dari tiga hari yang lalu. Genta sendiri sudah pulang dan mengatakan kalau dia sudah memberikan waktu istirahat untuk Raja selama sepuluh hari. "Syuting sudah selesai, Lia. Dan kita semua menang sudah pada pulang. Raja malah sudah ambil cuti sepuluh hari. Katanya dia ingin liburan dengan kalian." Kata Genta, terdengar nadanya begitu menyesal. "Tapi dia tidak pulang, Mas. Apa kalian pulang bareng waktu itu?" Tanya Dahlia. "Iya, kita pulang bareng. Malah kita ke kantor dulu. Cuman waktu pulang Raja tidak mau diantar oleh Mas untuk pulang ke rumah. Dia pergi

  • Dahlia, Ketika Istri Membalas    bab 6

    "Siapa yang sakit?" Tanya Kaisar. Dahlia tak sengaja bertemu dengan Kaisar di lorong rumah sakit sehabis menebus obat untuk Tari. "Tari yang sakit, Bang." jawab Dahlia. Iya sudah dia hari putri sematang wayangnya deman tinggi. Membuat Dahlia panik dan membawanya ke rumah sakit. "Sakit apa?" Raut khawatir terlihat dari wajah Kaisar "Kata dokternya gejala typus dan harus di rawat." Jawab Dahla lagi "Dirawat?" Dahlia mengangguk sebagai jawaban. "Di ruangan mana?" Kaisar kembali bertanya. Dahlia lalu menyebutkan ruang tempat Tari di rawat. Mereka lalu berjalan bersama menuju ruang rawat Tari karena obat untuk Tari sudah Dahlia dapatkan. "Abang ngapain ada disini?" tiba-tiba saja Dahlia mengatakan tujuan keberadaan Kaisar. "Kamu lupa saya kerja disini?" kata Kaisar jengah, bagaimana adik iparnya itu tidak mengetahui kalau dirinya kerja di rumah sakit ini. "Eh lupa, Abang kan dokter." Tari meringis malu. Jujur karena tidak terlalu dekat dengan kakak iparnya ini dia sampai

  • Dahlia, Ketika Istri Membalas    Bab 5

    "Gue sudah dengar tentang kabar si Raja dan anak nenek lampir tersebut. Kabar itu benar?" Tanya Tristan, anak tunggal Tante Nena. Dahlia langsung mendengus kesal. Niat awal hanya ingin sebentar singgah ke rumah sang Tante untuk memberikan kue basah dan menjemput Tari putri kesayangannya. Namun jika Tristan sudah mengintrogasi seperti ini pasti akan lama. "Lu gak ngijinin gue napas dulu apa, Tan? datang-datang langsung ditanya saja. suguhi makanan kek atau enggak minum dulu." kata Dahlia kesal. Dia baru saja sampai di rumah sang Tante, baru saja duduk sudah langsung di tanya tentang kabar tak sedap. otomatis membuat Dahlia jadi badmood. Tristan lalu menyodorkan segelas air putih kepada Dahlia. "Air siapa nih?" tanya Dahlia "Air minum gue, itu belum sempat gue minum." kata Tristan. "cuman air minum saja? gak ada cemilan gitu?" Dahlia malah menjahili Tristan "Cemilan nya yang ko bawa saja." kata Tristan sambil menunjuk ke arah plastik yang dibawa oleh Dahlia tadi. "ckk

  • Dahlia, Ketika Istri Membalas    Bab 4

    Selepas bertemu dengan Herfiza, Dahlia berencana mencari beberapa kue basah untuk dibawa ke rumah tantenya. karena dia akan mampir dulu ke rumah sang Tante untuk menjemput anaknya. Iya, tadi Dahlia tidak membawa anak semata wayangnya yang bernama Mentari atau sering dipanggil Tari. Dia menitipkan anaknya di rumah sang Tante, adik bungsu dari ibunya itu tinggal tidak jauh dari rumahnya. Sehingga menjadi tempat paling aman jika menitipkan anaknya. Saat sedang memilih kue ada yang menyapa Dahlia. Rupanya dia adalah Queensa, atau sering dipanggil Eca. Eca adalah adik Raja. Raja sendiri merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Dia memiliki seorang kakak laki-laki yang berprofesi sebagai dokter. "Hai, Kak Lia!" Eca menyapa Dahlia dengan ceria. Wanita yang masih kuliah di kedokteran tersebut tersenyum padanya. "Loh , Eca. Jajan juga?" Kata Dahlia lalu mereka bersalaman bahkan cipika cipiki. "Iya nih. Bang Kai tumben-tumbenan mau jajan kue basah katanya." Katanya sambil menunjuk se

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status