Kabar mengenai hubungan antara Raja dan Jesika rupanya terendus oleh media. Bermula dari muncul beberapa foto kebersamaan Raja dan Jesika. Di foto tersebut terlihat kedekatan tidak wajar anatar Raja dan Jessika. Entah siapa yang mengirimkan foto tersebut pada media.
Banyak berita gosib yang menanyakannya. Hal itu membuat banyak sekali perdebatan di platform media sosial. Banyak yang mendukung banyak juga yang menolak. Bagaimana pun mereka tahu kalau Raja sudah memiliki istri. [tapi mereka cocok ya, cantik dan ganteng.] [istri aslinya Raja jauh lebih cantik.] [Raja jangan aneh-aneh deh, di rumah ada istri dan anak yang menunggumu] [apa-apaan, istrinya Raja lebih cantik dari my Queen Jesika? ih, jauh banget. Cantikan Jesika kemana-mana.] [iya cantikan Jesika.] [Raja itu cocoknya dengan ratu, makanya dia cocok dengan Queen Jesika.] [ini mah cuman gimic. kalau benar gak kapok apa si Raja?] [Raja main gila lagi, pisah aja sama Dahlia. banyak kok yang menunggu jandanya Dahlia. gue juga mau sama Dahlia.] [iya , sayang banget istri sebaik dan sesabar Dahlia disia-siakan.] [Raja gak mungkin lah menyia-nyiakan Dahlia.] Banyak sekali komentar yang mendukung kedekatan Raja dan Jesika. Mungkin yang mendukung adalah para fans Jessika. Tetapi banyak juga yang tidak mendukung karena Raja sudah memiliki istri. Justru lebih banyak yang memuji Dahlia. Semua orang tahu siapa sosok istri Raja. Meskipun Dahlia sudah jarang tersorot kamera bahkan sudah pensiun dini dari dunia entertainment. Tetapi banyak yang tidak lupa pada sosok Dahlia . Artis muda berbakat yang mengundurkan diri disaat naik daun hanya demi mengabdikan diri menjadi ibu rumah tangga. Dahlia juga mendapat julukan istri paling sabar. Karena kesabarannya menghadapi Raja yang sering sekali terlibat skandal dengan lawan mainnya. "Ya, Berita itu gak bener kan?" Herfiza salah satu sahabatnya. "Menurut kamu?" Dahlia malah balik bertanya membuat Fiza menarik napas jengah. "Aku nanya baik-baik, Ya. Kabar tersebut benar atau tidak? kalau aku sih, maunya cuman gosib." Jawab Fiza. "Aku juga maunya begitu. Tapi buktinya terlalu kuat." Jawab Dahlia, lalu dengan tenangnya dia menyeruput jus mangga di depannya. "Jadi ini benar?" Mata Fiza terbelalak tak percaya. "Gak tahu sih. Cuman buktinya mengarah kesana." Jawab Dahlia masih tenang. "wah! Gila si Raja kalau benar. Dia belum tobat juga. Apa perlu gue tampol dia?" Fiza terlihat geram pada Raja. "Jangan dulu, belum ada bukti yang akuratnya." Jawab Dahlia masih sertenang tadi. Herfiza lalu menatap Dahlia penuh selidik. Melihat ketenangan Dahlia, Herfiza tahu sahabatnya hanya pura-pura tenang tetapi jiwa dan pikirannya pasti tak diam. Herfiza yakin Dahlia hanya sedang memendam rasa sakitnya sendiri seperti biasanya. Mana ada istri yang setenang itu mendengar dan melihat suaminya dekat dengan wanita lain. "Are you oke?" tanya Herfiza penuh prihatin. "Kamu lihat sendiri? Apakah aku terlihat sedih?" Dahlia malah balik bertanya. "Aku tahu, kamu sedih. Kalau mau menangis, menangis saja!" kata Herfiza akhirnya. Tetapi Dahlia hanya tersenyum kecil. Dia tahu kalau sahabatnya sedang khawatir akan kondisinya. Tapi dia tak mau menangis karena dia sendiri pun rasanya tak bisa menangis. Dia tak bisa merasakan sedih lagi. Sakit dan kecewa itu jelas, istri mana yang tak sakit dan kecewa kalau suaminya lebih mesra dengan wanita lain? Tetapi entahlah dia tak merasa sedih bahkan ingin menangis. Dia lebih ke sebal dan jengah saja melihat ulah suaminya tersebut. "Aku gak mau menangis, karena aku gak sedih. Cuman, ya gitu lah. Kamu tahu kan?" Herfiza paham dengan isi hati Dahlia. "Kalau perlu bantuan kita, gue siap membantu." Kata Herfiza tulus. Dahlia tersenyum, dia merasa bersyukur masih di kelilingi oleh para sahabat yang menyayanginya. "Aku bersyukur banget, memiliki kalian. Terimakasih, tapi aku tak apa-apa." kata Dahlia tulus. "Ah, sudah lah. Tak perlu membahas Raja lagi. Sekarang kita bahas masalah kerjaan saja." Kata Dahlia mengalihkan pembicaraan. Iya, awal pertemuan mereka memang ingin membahas pekerjaan. Tetapi saat baru datang , Herfiza melihat media sosialnya penuh dengan berita tentang Raja. akhirnya terjadilah pembicaraan yang tadi. Herfiza adalah salah satu sahabat Dahlia. Mereka bersahabat dari masa putih abu. Dahlia anak yang populer dan ceria tetapi rusuh bersahabat dengan Herfiza si kalem dan pintar. Mereka sangat dekat saat itu. Tidak hanya dengan Herfiza, Dahlia juga memiliki tiga sahabat lainya yang dulu membuat satu gank yaitu, Putri si sultan yang pemalu, lalu ada Sinta yang paling galak dan juga Arlan lelaki tulang lunak yang bisa dijadikan tameng saat berantem dengan musuh mereka. Persahabatan mereka sampai saat ini masih terjalin dengan baik. Cuman saat ini karena mereka sudah memiliki kesibukan masing-masing dan sudah pada menikah kecuali Arman sehingga mereka jarang bertemu. Kecuali dengan Herfiza, itu dikarenakan Dahlia dan Herfiza memiliki pekerjaan yang sama. Dimana mereka berdua adalah sebagai owner dari brand kecantikan yang cukup terkenal saat ini. "Semuanya sudah siap ni, Ya. Tinggal memilih waktu yang tepat untuk diluncurkan ke pasaran." Kata Herfiza "Menurut kamu, kira-kira ini bakal diterima dengan baik gak oleh pasar?" Sebenarnya Dahlia masih merasa ragu, soalnya pesaingnya pasti banyak "Pasti lah. Produk kita selama ini kan tak ada masalah. Malah peluncuran cushion ini bisa membuat produk makeup kita lengkap. Meskipun banyaknya merek cushion yang bagus dan murah di pasaran. Percaya deh, brand kita pasti bisa bersaing dengan yang lainnya. Selain selama ini kita sudah memiliki nama brand yang baik dan tak bermasalah. Cushion ini juga produknya bagus dan hatinya juga gak terlalu mahal. kalangan menengah pasti mampu membelinya." Jelas Herfiza. Dahlia dan Herfiza memang bergelut di dunia kecantikan. Mereka memiliki brand dengan nama Liza Beauty singkatan dari Lia dan Fiza. Kerjasama mereka sudah berjalan lebih dari mereka masih kuliah. Dimana selain Dahlia yang tahu tentang kosmetik dan Herfiza yang jago bisnis. Mereka akhirnya kerjasama. Modal awal patung dari uang mereka. Dahlia jarang muncul ke publik sebagai owner. Yang banyak muncul adalah Herfiza. Dahlia tidak mau ada yang tahu tentang pekerjaannya. Dia lebih senang disebut beban suami dari pada wanita mandiri. "kalau menurut kamu akan bagus. Aku sih oke" kata Dahlia. Dia sangat percaya kepada Herfiza karena kemampuannya dalam bisnis tidak diragukan lagi. "oke, kalau begitu." Kata Herfiza senang. Sebuah notifikasi pesan di gawai Dahlia berbunyi. Dahlia terbelalak melihat dua foto yang dikirim oleh Arlan. Foto ciuman antar Raja dan Jesika di sebuah club. "Gak emak gak anak, sama-sama pelacur." geram Dahlia."Ada apa, Ya?" Herfiza masuk ke dalam ruangannya. "Mereka ingin bertemu dengan kamu!" kata Dahlia sambil menunjuk Jessika dan Ajeng dengan dagunya. Herfiza lalu duduk di samping Dahlia. Dia lalu memandang ke arah Jessika dan Ajeng yang masih terlihat manahan amarah. Mungkin marah pada Dahlia."Maaf ada perlu apa mbak Ajeng dan mbak Jessika menemui saya?" Tanya Herfiza pada mereka."Maaf sebelumnya Bu Fiza. Pegawai ibu ini sudah tidak sopan kepada tamu ibu. Bahkan pada ibu saja dia tidak sopan." Kata Ajeng."Pegawai saya? siapa?" Tanya Herfiza pura-pura bingung."Dia! Dia pegawai ibu kan?" Ajeng menunjuk Dahlia yang lebih anteng memainkan gawainya. Herfiza lalu melirik ke arah Dahlia yang dibalas oleh Dahlia dengan mengangkat alisnya. Herfiza lalu tersenyum ke arah Jessika dan Ajeng."Dia bukan karyawan saya." Kata Herfiza."Bukan karyawan ibu? Tapi tadi dia mengangguk bekerja di Liza Beauty." Kata Jessika kali ini."Wah ternyata kamu ngaku-ngaku ya kerja di sini. Bahkan kamu beran
Jessika dan Ajeng sedang duduk di ruangan Herfiza. Mereka menunggu kedatangan CEO dari Liza Beauty. Tujuan mereka adalah untuk melobi Herfiza agar kembali mempekerjakan Jessika. Saat ini Jessika sedang mengalami krisis finansial semenjak kasusnya dengan Raja. Kemarin Ajeng mendengar kalau Liza Beauty sedang membutuhkan model untuk produk terbaru mereka. Ajeng ingin menawarkan Jessika untuk jadi modelnya. Mereka berharap kalau Herfiza akan memakai jasa Jessika kembali. Toh kasusnya dengan Raja sudah mulai reda. Pemberitaan di media pun sudah tak pernah membahas kasus itu lagi. Mereka juga berharap dengan bekerja kembali dengan Herfiza bisa mengembalikan citra baik Jessika. Toh selama ini tidak ada masalah dalam kerjasama mereka sebelumnya. Jessika bekerja dengan baik untuk Liza Beauty.Namun begitu terkejutnya Jessika dan Ajeng saat yang datang menemui mereka bukan Herfiza tetapi Dahlia. Wanita yang sudah menghancurkan karirnya. Dahlia masuk sendiri ke ruangan Herfiza dengan membawa
Kehidupan Raja paska perpisahan dengan Dahlia tak berjalan dengan baik. Dia tidak bisa kembali membangun kariernya lagi di dunia entertainment. Ini semua karena citra diri sudah buruk. Banyak sekali project dia yang di batalkan. Dan diganti oleh orang lain. Hanya beberapa project saja yang masih berjalan itu pun hanya sekedar untuk menghabiskan masa kontraknya saja. Karena kerjaan sedikit Raja kini lebih sering menghabiskan waktunya di rumah atau pergi bersama putrinya Tari. Dulu saat dia bergelimang harta dia tidak memiliki banyak waktu untuk bersama dengan putrinya. Meskipun ada dia lebih memilih untuk bersenang-senang dengan teman atau selingkuhannya. Kini dia memiliki banyak waktu dengan putrinya namun sayang dia tidak memiliki banyak uang seperti dulu. Tapi setidaknya Raja dapat membayar kebersamaannya dengan sang putri yang pernah hilang. Seperti hari ini Raja bertugas untuk menjemput Tari dari sekolahnya. Waktu berangkat sekolah Tari diantar oleh Dahlia. Namun kini Dahlia su
"Apa mama sudah benar-benar yakin dengan keputusan tersebut?" Tanya Reni. Malam ini Nina mengumpulkan ketiga anak dan menantunya di rumah anak tertuanya."Mama sudah yakin dengan keputusan mama." Jawab Nina "Kita hanya akan mendukung semua keputusan dari mama. Kita yakin apapun keputusan mama tersebut pasti sudah mama pertimbangkan dengan baik." Kata Reni lagi. "Walaupun aku sih tidak setuju. Aku maunya mama pisah saja sama dia. Aku sanggup kok menafkahi mama." Kata Lili geram. Dia tak menyangka kalau akhirnya ibunya membatalkan gugatan cerainya."Mama juga masih mampu untuk menafkahi diri mama sendiri, Li. Bukan masalah nafkah yang membuat mama bertahan. Mama hanya ingin memberikan dia kesempatan saja." Kata Bu Nina. Selama ini Bu Nina memiliki usaha katering. Meskipun tidak terlalu besar namun cukup untuk menafkahi dirinya sendiri."Ini ada hubungannya dengan harta warisan?" Tanya Dahlia. Semua langsung memandang ke arah Dahlia."Warisan?" Tanya Lili tidak mengerti."Iya warisan.
Saat Raja dan Dahlia telah berpisah. Maka sidang perceraian ibu dan ayahnya belum selesai juga. Danang tetap menolak berpisah dengan Nina sang istri. Butuh waktu dua puluh enam tahun bagi Nina untuk mengajukan gugatan perceraian dengan sang suami."Kalau kamu takut tentang harta warisan dari bapak. Tenang saja saya tidak akan membawa sepeserpun harta tersebut. Saya hanya ingin berpisah saja." Kata Nina pada saat sidang mediasi."Apakah tidak ada kesempatan untuk aku memperbaiki semuanya, Nin?" Tanya Danang putus asa."Saya sudah memberikan kamu kesempatan selama dua puluh enam tahun ini. Tapi waktu begitu lama pun ternyata tidak cukup untuk kamu." Kata Nina,Tidak ada lagi Nina yang dulu. Nina yang patuh pada suami. Lemah lembut dalam berbicara. Kini yang ada adalah Nina yang tenang namun penuh ketegasan dalam bicara. Tak ada lagi tatapan penuh cinta yang ada tatapan penuh keberanian. Sudah tak ada lagi cinta Dimata Nina untuk Danang."Aku tahu aku salah. Mungkin sebanyak apapun kata
Perpisahan Dahlia dan Raja terjadi juga. Setelah tiga bulan pulang pergi ke pengadilan agama, akhirnya sah juga perpisahan mereka. Raja yang awalnya ngotot ingin mempertahankan rumah tangganya tak bisa memaksa Dahlia untuk tetap menemaninya. Dia sadar kalau dia sudah terlalu banyak menyakiti Dahlia.Raja menyerah semua harta bersama untuk Dahlia juga tak memaksa gak asuh dari Tari. Melihat tari begitu bahagia bersama Dahlia membuat Raja sadar, dia tidak bisa memisahkan mereka. "Semoga kamu bahagia selepas dari aku, Ya. Maaf aku selama ini begitu banyak menyakiti kamu." Kata Raja tulus."Sama-sama, Bang. aku juga meminta maaf sama Abang, selama menjadi istri kamu aku tidak sempurna dan banyak kurangnya. Semoga Abang juga mendapatkan istri yang jauh lebih baik lagi dan berbahagia hidup dengan nya kelak." Kata Dahlia tak kalah lebih tulus lagi.Raja hanya mengangguk siapa pula yang mau menikah lagi. Untuk saat ini dia tidak memiliki niat untuk menjalin asmara dengan siapa pun, apalagi m