Share

Pasar

Si Kurus yang telah tersadar dari pingsannya berteriak. Ia bangkit berdiri dan menatap Daniel dengan tajam. Di tangannya ada kampak kecil berwarna hitam dengan gagang berwarna biru.

“Kau bisa saja membunuh mereka, tapi tidak denganku, karena aku telah membangkitkan senjata jiwa!” Si Kurus berkata dengan percaya diri.

“Senjata jiwa?” Daniel berkata dengan penasaran.

“Ya berkat buku yang kau berikan aku telah membangkitkan senjata jiwa,” jawab Si Kurus, sambil memamerkan kampaknya.

“Jadi, bersiaplah untuk mati!” sambung Si Kurus, sambil berjalan ke arah Daniel.

DOR!

Setelah berjalan dua langkah, Si Kurus malah terjatuh setelah pahanya tertembak oleh Deagle Daniel.

Daniel yang sudah memegang pistolnya di tangan kiri berkata, “Diamlah atau aku akan menembak kepalamu!”

“Ahhh ... sejak kapan kapan kau memiliki senjata jiwa?” kata Si Kurus, sambil menjerit kesakitan.

“Senjata jiwa?” Daniel bergumam sambil menatap pistolnya.

Daniel berjalan mendekati Si Kurus, lalu bertanya, “Di mana buku panduan senjata jiwa itu berada?”

“Ahh, ada si saku celanaku, tapi kumohon jangan bunuh aku.” Si Kurus berkata sambil memohon.

Walaupun Si Kurus sudah membangkitkan senjata jiwa, tetapi tetap saja tubuhnya belum terlatih. Terlihat ketika ia pingsan hanya karena satu tonjokan Daniel.

Daniel mendekat. Saat dia satu langkah lagi, Si Kurus mengayunkan kampaknya, tetapi ... DOR! Terdengar suara letusan senjata api.

Si Kurus tergeletak bersimbah darah dengan kepala berlubang.

Daniel menekankan tombol magazine release untuk mengecek peluru yang tersisa. Sekarang dia hanya memiliki 5 peluru lagi.

Daniel mendekat dan mencari di saku celana Si Kurus. Ia mendapatkan buku di saku celana sebelah kiri. Namun yang Daniel tidak sadari adalah tidak ada selongsong yang terjatuh. Dan tepat setelah ia menembak kepala Si Kurus, ada cahaya biru transparan yang masuk ke pistolnya.

Daniel mendapatkan buku dan 5 koin perak di saku celana Si Kurus. Daniel membeli buku ini seharga 20 koin perak yang mana itu adalah hasil dari kerja serabutannya selama 3 tahun.

(1 platinum =1000 koin emas

1 koin emas =100 koin perak

1 koin perak =100 koin tembaga)

Ibu Daniel bekerja sebagai pelayan restoran dengan gaji 25 koin tembaga sehari. Itu artinya, jika dia bekerja fulltime selama satu tahun, maka dia hanya menghasilkan sekitar 90 koin perak. Sedangkan ibu Daniel tidak bekerja setiap hari. Ia bekerja ketika restoran sedang ramai, jadi untuk hidup sehari-hari tidak cukup sama sekali.

Daniel memasukkan buku dan koin perak itu ke saku celananya.

Si Botak bangun dan yang pertama ia lihat ketika itu adalah kepala Si Kurus yang bersimbah darah dan berlubang. Ia berteriak ketakutan, membuat Daniel melihat ke arahnya.

Daniel hampir lupa dengan botak idiot ini. Untunglah dia diingatkan karena teriakan Si Botak.

“Kau pembunuh!” teriak si botak dengan ekspresi ngeri. “Aku ... ak....“

Sebelum Si Botak menyelesaikan kata-katanya, sebuah pisau menancap di kepalanya.

“Berisik!” kata Daniel dengan tak acuh.

Daniel berjalan keluar gang, sambil mencoba mengelap darah yang ada di tangan kanannya menggunakan baju dari salah satu mayat itu.

Hari menjelang siang. Daniel terus berjalan. Bukan ke arah rumahnya, tetapi ia ingin pergi ke pasar yang cukup jauh dari situ.

Ada kereta kuda yang bisa menjadi transportasi, tetapi Daniel memilih untuk berjalan. Selain ingin berolahraga, dia juga ingin melihat keadaan di jalanan.

Pasar terletak di bagian luar, sehingga bangunan yang ada tidak terlalu kumuh. Daniel berjalan hampir satu jam. Setelah satu jam ia akhirnya sampai ke tempat tujuan.

Daniel langsung berjalan ke toko daging. Ia ingin memakan daging karena tubuh Daniel sekarang terlalu kurus.

Daniel membeli 1 kilogram daging seharga 50 tembaga. Entahlah daging apa yang ia beli, tetapi dari tekstur dan kualitas sama seperti daging sapi.

Di dunia ini banyak monster yang bisa dimakan dagingnya, jadi tidak heran antara toko daging yang satu dan yang lainnya menjual daging yang berbeda dan harga yang berbeda juga.

Setelah membeli daging, Daniel berjalan ke toko buku. Dia memilih buku yang ada di rak. Dia mengambil buku yang berjudul “Panduan Monster Common”, lalu ia membeli buku itu dengan harga 15 tembaga.

Daniel berjalan keluar dari toko. Melihat ada bar, dia berjalan ke bar untuk membeli minum. Ia memesan satu gelas beer seharga 10 tembaga. Ia minum beer sambil istirahat di bar.

Satu jam kemudian Daniel keluar dari bar. Dia memutuskan untuk naik kereta kuda. Kereta ini hanya dapat menampung enam orang dan harus membayar 10 tembaga per orang.

Daniel duduk di kereta dengan tiga orang lainnya. Di kereta, Daniel mengeluarkan buku panduan untuk monster common. Ia membuka dan membacanya.

Di dunia Aesir, monster terbagi menjadi beberapa class.

1. Common

2. Elite

3. Rare

4. Epic

5. Legendaris

Monster common adalah monster yang biasa diburu untuk dikonsumsi atau untuk kebutuhan lain. Seperti serigala yang biasa diburu untuk dimanfaatkan bulunya membuat pakaian. Selain bulu, daging serigala juga bisa dikonsumsi, tetapi dagingnya tidak enak dan berbau.

Selain serigala ada juga domba, kelinci, tupai, singa, harimau.

Tidak jauh dari kota ini ada hutan. Rencananya Daniel akan berburu di sana setelah ia membangkitkan senjata jiwanya. Selain untuk dijual, Daniel juga bisa memakan hasil buruannya.

Daniel sangat membutuhkan daging dan uang. Ia membutuhkan daging untuk membentuk badannya supaya ideal. Sedangkan uang dia membutuhkannya untuk membangun usaha.

Dulu ketika pertama membangun geng, Daniel menjual narkoba. Sedangkan sekarang Daniel tidak tahu apakah ada narkoba di dunia ini.

Ia juga butuh uang untuk membeli rumah yang layak untuknya dan Ellena. Namun sebelum itu Daniel harus mencari cara agar mendapatkan bawahan yang setia. Dia merindukan bawahan setia, mereka membangun geng dari nol sampai bisa menguasai bawah tanah kota New York.

30 menit berlalu.

Karena kereta kuda tidak langsung ke rumah Daniel, ia turun di gang tempat dia membunuh berandalan. Ia berjalan ke rumah nya.

Hari masih belum terlalu sore.

Daniel berjalan sambil membawa sekantong daging di tangan kirinya. Beberapa saat kemudian ia sampai di rumahnya. Dia mengetuk pintu, tetapi tidak ada jawaban dari dalam. Dia mencoba membuka pintu.

Pintu terbuka dengan mudah yang berarti tidak dikunci. Dalam ingatan Daniel, ibunya selalu mengunci pintu dan sangat jarang pintu tidak terkunci.

Daniel dengan cepat menarik Deagle-nya, lalu memegangnya di tangan kanan. Ia perlahan membuka pintu. Dia melangkah masuk dengan perlahan agar tidak menghasilkan suara.

Namun ketika dia masuk, Daniel mendengar suara isak tangis dari dapur.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status