Share

Chapter 21

Perjalanan belum sampai sepuluh menit, namun si bayi yang tadinya tertidur mulai bergerak-gerak gelisah. Bibirnya menjebi-jebi, seakan- akan ingin menangis. Mungkin si bayi bermimpi buruk. Detik berikutnya si bayi mulai aktif. Kakinya terus menendang-nendang, sementara kedua tangan mungilnya meninju-ninju udara.

Jangan bangun dulu ya, Sayang? Gue nggak tau mesti ngapain lo, adik kecil. Bobo cantik aja dulu ya, Dek? Batin Vanilla.

Hiks... hiks... hiks...

Mata bulat bening si bayi terbuka. Mulut mungilnya mengoceh-ngoceh. Lebih tepatnya menggerutu kalau menurut Vanilla. Saat tatapan mereka bertemu, wajah si bayi semakin gelisah dan akhirnya menangis sekencang-kencangnya. Mungkin ia ketakutan melihat wajah asing yang tidak dikenalnya. 

"Pak, ini bayinya nangis gimana dong? Mesti diapain ini, Pak?" Seru Vanilla panik sambil terus memandang ke belakang. Si bayi menjerit kian kencang di baby care

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status