De Su Amor a Su Venganza

De Su Amor a Su Venganza

By:  Juan Pérez RodríguezUpdated just now
Language: Spanish
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
100Chapters
18views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Durante mucho tiempo, Inés del Valle creyó que Emiliano Cornejo era su única luz en este mundo. Hasta que, mirándola directamente a los ojos, él le dijo con cruel indiferencia: —Mi compromiso con Mariana Altamirano no se cancelará. Si quieres, puedes seguir siendo mi amante. En ese instante, Inés despertó. Esa luz que tanto amaba, hacía mucho se había convertido en la sombra que la asfixiaba. Esa misma noche, se marchó de la casa sin volver la vista atrás. Todos pensaron que una huérfana como ella, sin el respaldo de los Cornejo, no tardaría en arrastrarse de vuelta, rogando por perdón. Pero entonces ocurrió lo inesperado. En plena ceremonia de compromiso entre los Cornejo y los Altamirano, Inés apareció vestida de rojo, del brazo del patriarca de los Altamirano, Sebastián Altamirano. Ya no era la mujer abandonada: ahora era la cuñada del novio. El salón entero quedó en shock. Emiliano, furioso, pensó que todo era una provocación. Dio un paso hacia ella… Y entonces una voz helada, firme como el acero, se dejó oír por encima de todos: —Atrévete a dar un paso más… y verás lo que pasa.

View More

Chapter 1

Capítulo 01

“Om … Om sangat gagah … sangat ahli–”

Kalimat itu terpotong lenguhan keras dari bibir Nasya sendiri. Kuku-kuku jarinya pastilah meninggalkan bekas di punggung pria blasteran yang sedang ada di atasnya, tanpa sadar. Gadis itu berusaha mengimbangi gerakan pria asing yang ia temui di kelab dua jam yang lalu.

Tak ada lagi suara rintihan kesakitan, seperti saat pria itu memasuki tubuh langsingnya. Kini yang terdengar di kamar hotel itu hanya erangan nikmat dari bibir kedua anak Adam dan Hawa tersebut.

Desahan kembali lolos dari bibir Nasya, membuat si pria bermata abu-abu tersebut kembali melumat bibir sensual Nasya. Menambah gelombang kenikmatan bersamaan, sama sekali lupa akan insiden yang membawa mereka ke atas ranjang ini.

Dua jam yang lalu ….

“Eh, mau dibawa ke mana aku? Lepaskan!” 

Nasya meronta, mencoba melepaskan diri dari cengkeraman para pria yang mengerubunginya. Ia malam ini minum-minum sendiri di kelab karena kabar perjodohan yang baru saja ia terima. Tidak ada penolakan, Nasya harus mau menikahi pria yang sudah dipilih oleh orang tuanya tersebut.

Namun, perbuatan itu justru membawa petaka!

“Gila, semok bet ni cewek, boleh juga, nih!” seru salah satu dari tiga pria yang memegangi Nasya. Tatapannya tampak lapar saat melihat ke arah Nasya yang mengenakan tank top dan juga celana pendek.

“Mantap, nih, bisa diewe. Buruan bawa ngamar!” celetuk pria lainnya. Semakin liar saja tatapan mata mereka di tubuh Nasya.

Dengan susah payah, Nasya melepaskan diri dan berakhir terjatuh di sofa, tepat di samping seorang pria bermata abu-abu yang menatapnya dingin.

“Lepas! Kalian siapa? Lepasin!” bentak Nasya saat tangan-tangan itu tampak akan menjamah tubuhnya kembali. “Om tolongin aku, dong,” rengek Nasya tiba-tibba mendekat pada tubuh seorang pria asing yang tampaknya berusia sekitar tiga puluh tahun. Yang sudah menghuni sofa tersebut lebih dulu.

“Bawa dia!” Salah satu pria berjambang itu memberi perintah. Kedua teman pria pemberi perintah itu dengan gembira, kembali menarik tangan Nasya yang sudah setengah sadar.

“Tunggu,” ucap pria yang duduk di sofa dengan ketus. Sekalipun tatapannya risih saat memandang ke arah Nasya. “Apakah kalian sebenarnya mengenal gadis ini?”

“Ya–”

“Om, tolongin aku,” kata Nasya, memotong kebohongan pria berjambang. “Aku tidak kenal mereka, Om. Mereka mau bawa aku ke mana? Tolong dong, Om.”

Seketika, pria yang duduk di sofa itu memicingkan mata pada ketiganya yang membuat ketiga pria mesum itu takut.

“Lepaskan!”

Ketiga kawanan domba haus mangsa itu membubarkan diri, dengan mendengus kesal. Mereka tidak mau menciptakan keributan di bar itu hingga nantinya diblacklist.

“Loh, Om bisa bahasa Indonesia juga? Orang Indonesia, toh? Sama dong. Tahu dong, isi sumpah pemuda? Om, tolongin dong, ini kenapa makin panas, sih?”

Omongan Nasya mulai melantur, sementara tangannya sendiri mulai menggerayangi tubuhnya. Gadis itu sendiri tidak mengerti, kenapa semua tubuhnya terasa seperti terbakar. Tubuhnya bergerak gelisah dalam tatap tajam si pria asing tadi.

“Coba kamu embuskan napas di depan saya!” perintah pria itu sembari mendekat pada mulut Nasya. Gadis polos itu pun turut akan perintah.

Pria itu mengernyit. “Benar dugaanku,” gumamnya. Lalu dengan suara lebih keras, ia bertanya, “Siapa yang memberimu minuman itu?”

"Minuman?" Nasya mengernyit. Matanya sudah tidak fokus. "Oh, yang tadi aku minum?" Jarinya kemudian mengarah pada bartender di belakang meja bar. "Itu."

Pria itu hendak pergi ke sana, menanyakan perihal minuman sekaligus siapa teman yang datang bersama Nasya. Tapi gadis itu hendak melakukan tindakan gila. Dia ingin melepas tank top nya.

“Kamu mau apa?” bentak pria itu kembali pada Nasya.

“Panas banget. Aku gak tahan lagi,” keluh Nasya. “Tolongin aku, Om.”

Pria tampan bak malaikat itu bernama Chris Davidson. Tampan, pengusaha sukses dan pastinya matang dari segi usia. Dia datang ke Indonesia hanya ingin mengintai kekasihnya yang dikabarkan berselingkuh dengan seorang produser film. Siapa sangka dia bertemu dengan anak ABG yang setengah mabuk.

“Itu kamar mandi. Kamu muntahkan semua minuman yang tadi kamu tenggak!” Chris menunjuk pintu kamar mandi yang terbuat dari kaca.

Kamar hotel tempatnya menginap tak jauh dari bar tempat mereka tadi. Terletak di lantai paling atas. Chris memilih kamar VIP yang bisa dipastikan tempatnya sangat nyaman dengan fasilitas kamar yang mewah.

Penuh semangat, Nasya masuk ke kamar mandi. Menghidupkan shower dan duduk di bawahnya.

“Ini segar!” ucapnya cengengesan. Duduk bersandar pada dinding kamar mandi.

Chris yang menunggu di luar, mulai khawatir. Sudah setengah jam berlalu, Nasya tidak ada suara dan tidak juga ada tanda-tanda keluar dari sana.

“Hei, Bocah! Sudah belum?”

Tak ada jawaban, hingga Chris memutus untuk masuk saja. Dia begitu terkejut melihat Nasya yang sudah tertidur di lantai kamar mandi di bawah siraman shower.

“Dasar bocah kosong!” umatnya segera berlari mengangkat Nasya dari sana dan segera membaringkan di ranjang. Dia mempertimbangkan sejenak dengan mengamati tubuh Nasya yang basah kuyup.

“Sori, aku harus membuka bajumu!”

Secepat yang dia bisa lakukan, Chris membuka baju Nasya, menutupi tubuh polos gadis itu dengan selimut tebal. Terlihat napas Nasya naik turun dengan teratur. Chris tebak, mungkin gadis itu sebentar lagi akan tertidur dan dia pun bisa beristirahat.

Namun, harapan Chris buyar. Beberapa menit setelahnya, Nasya terbangun karena merasakan panas dalam tubuhnya kembali membakar.

“Om ... Om,” teriak Nasya memandang sekeliling. Tak mendapat jawaban, gadis itu mendudukkan dirinya. Selimut yang dijepit di pangkal ketiak hampir saja merosot.

“Om ....” Kembali suara Nasya menggema di ruangan itu. Tapi, panggilan Nasya kali ini sedikit berbeda. Lebih mendayu dan terdengar seksi menggoda.

“Kamu baru terpejam lima menit, dan kini sudah bersuara.” Pria itu menggerutu dengan suara rendahnya. “Apa lagi sekarang?”

Nasya merengek. “Masih panas. Ini aku kenapa, sih?” kata gadis itu. Ia mulai menyentuh bagian-bagian tubuhnya, membuatnya makin tampak gelisah. “Salahnya di mana? Apa pendingin kamarnya yang mati?”

“Minuman yang kamu minum itu yang jadi penyebabnya.” Chris berdecak. “Kamu udah minum obat perangsang.”

Bola mata Nasya membulat. “Hah?”

Siapa yang memberinya obat seperti itu? Atau apa mungkin dia salah mengambil minuman?

Ah, entahlah. Yang terpenting saat ini, bagaimana caranya agar dia bisa lepas dari perasaan aneh ini?

“Om–” Gadis itu hendak berjalan mendekati Chris, tapi kemudian kakinya terjerat selimut yang membungkus tubuhnya sendiri. “Ah!”

Untungnya, Chris dengan sigap menangkapnya.

Namun, itu justru membuat situasi makin runyam karena tanpa sengaja, tangan Chris menyentuh tempat yang tidak semestinya.

Dan hal itu memancing suara desahan dari bibir Nasya!

Tubuh Chris langsung menegang saat mendengarnya.

Di sisi lain, Nasya menemukan satu hal. Sentuhan Chris terasa dingin, menyelamatkannya dari panas yang menyiksa tubuhnya. Seketika Nasya menyadari bahwa ia ingin disentuh di beberapa bagian inti tubuhnya. 

Sebuah perasaan yang seumur hidup baru kali ini dia rasakan.

Yang kemudian membuat Nasya mengalungkan lengannya pada leher pria matang di hadapannya dan menempelkan bibirnya pada milik Chris, melumatnya pelan.

Namun, pria itu dengan segera menarik diri dan mendorong gadis kecil itu ke sofa.

“Kamu–”

“Om, aku menemukan cara untuk menghilangkan perasaan aneh ini!” potong Nasya. Selimut yang tadi membalut tubuhnya sudah jatuh begitu saja di lantai, dengan jelas memperlihatkan kedua miliknya yang anggun menjulang, penuh sempurna.

Gadis itu berdiri, kemudian berjalan mendekati Chris.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Bienvenido a Goodnovel mundo de ficción. Si te gusta esta novela, o eres un idealista con la esperanza de explorar un mundo perfecto y convertirte en un autor de novelas originales en online para aumentar los ingresos, puedes unirte a nuestra familia para leer o crear varios tipos de libros, como la novela romántica, la novela épica, la novela de hombres lobo, la novela de fantasía, la novela de historia , etc. Si eres un lector, puedes selecionar las novelas de alta calidad aquí. Si eres un autor, puedes insipirarte para crear obras más brillantes, además, tus obras en nuestra plataforma llamarán más la atención y ganarán más los lectores.

Comments

No Comments
100 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status