Share

To Avoid

"Entahlah, aneh kali kulihat, dia yang suruh kita memperhatikan, 'kan?"

"Betul! Eh, lo perhatiin doi?"

"Iya, kenapa pulak?"

"Pantesan." Meity melengos. Ia segera mengemasi barang-barang miliknya ke dalam tas bahu berwarna pink.

Rosa mengernyit kebingungan. Ia mengikuti langkah Meity di belakang menuju ke kantin. 

Tiba di kantin, Rosa melihat Jo tengah duduk bersama Felix dan teman-temannya. Ia segera menarik lengan Meity dan mengajak keluar kampus. 

"Aku traktir ke kafe, yuk," ajak Rosa, tidak menghiraukan protes Meity.

"Gue lapar, Ros. Lom sarapan!" pekik Meity, tubuh mungilnya terseret.

"Aku traktir apa aja yang kau mau," sahut Rosa, mempercepat langkahnya.

Meity tersenyum senang. Ia langsung menyejajarkan langkah cepat Rosa. Meskipun agak tergopoh-gopoh dan napas yang terengah-engah, Meity berhasil menyusul.

Mereka keluar dari kawasan kampus Unpad menuju kafe. Tidak jauh memang, sekitar 500 meteran. Mereka

HannaH Ell3

Terima kasih telah membaca cerita ini. Baca juga cerita lainnya Elevator Game

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status