Deceitful Love

Deceitful Love

Oleh:  HannaH Ell3  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
20 Peringkat
28Bab
1.7KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Rosanna Jung, gadis kelahiran Berastagi yang merantau ke Pulau Jawa. Menempuh pendidikan Fakultas Pertanian di Unpad Jatinangor, Bandung, Jawa Barat. Ia memiliki banyak prestasi. Namun, Rosanna belum pernah merasakan cinta. Hingga akhirnya ia bertemu dengan Johansen Aritonang pariban dari Bandung yang tak pernah dikenalnya. Ia anak dari kakak lelaki tertua ibunya yang merantau ke Jawa dan menghilang tanpa kabar. Dengan gigih, Johansen mendekati Rosanna yang tidak tahu apa-apa tentang cinta, tetapi begitu mempertahankan apa yang diyakininya. Keyakinan yang ditanamkan oleh abangnya, Anjun Ananta Jung, sejak ia remaja. Selain itu, Rosanna dekat dengan seniornya di ukema fotografi bernama Esa Sandjaya, berasal dari Jakarta. Selama ini, Esa memendam rasa terhadap Rosa, tetapi urung diutarakan. Ia takut ditolak setelah mendengar rumor di antara mahasiswa di kampusnya. Esa yang akan lulus, memperhatikan Johansen yang begitu gencar mendekati Rosa, ia menjadi termotivasi untuk mengatakan perasaannya sebelum acara wisuda. Rosa terkejut dengan pengakuan Esa. Rosa begitu mengagumi seniornya itu. Dengan gembira, ia menerima perasaan Esa. Melihat hal itu, Johansen menjadi begitu kesal. Ia tak pernah kalah sebelumnya, apalagi masalah perempuan. Johansen berhasil merebut Rosa dari tangan Esa. Ia begitu bangga dengan pencapaiannya kali ini. Selayaknya tebu, abis manis sepah dibuang. Perangainya berubah. Semua sikap baik yang ditunjukkannya sebelumnya hanya tipuan sebagai upaya untuk mendapatkan Rosa. Rosa merasa tertipu. Ia menyesali semuanya. Sebenarnya apa yang terjadi dengannya sampai merasa tertipu? Bagaimana sifat Johansen sebenarnya? Apa yang terjadi dengan hubungan mereka kemudian? Bagaiman reaksi Esa saat Johansen merebut Rosa? Bagaimana nasib Rosa selanjutnya? Selamat membaca semoga suka.

Lihat lebih banyak
Deceitful Love Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
default avatar
NH. Soetardjo
keren ini ceritanya
2022-10-11 04:25:11
0
user avatar
Fida Yaumil Fitri
lanjut Thor .... aku suka ...️...️...️
2022-10-11 02:31:30
0
user avatar
cut ika
Keren, nih, ceritanya. Tapi Johansen dari sayang kok berubah jahat ya. Masa iya perasaan bisa berubah hanya karna pernah ditolak? Penasaran banget...
2022-10-10 21:42:25
1
user avatar
D Lista
judulnya bikin penasaran. perlu baca nih.
2022-10-09 19:52:34
0
user avatar
ER_IN
ceritanya bagus
2022-10-09 19:13:55
0
user avatar
Anquin Dienna
dari judulnya dah menarik
2022-10-09 18:46:51
0
user avatar
Mumtaza wafa
lanjut thor
2022-10-09 18:34:47
0
user avatar
Herlina Teddy
love this story
2022-10-09 14:10:47
0
user avatar
ET. Widyastuti
Ceritanya recommended. Seru.
2022-10-08 19:54:31
0
user avatar
Asda Witah busrin
next, Thor, semangat UP
2022-10-08 17:10:05
0
user avatar
Yuli Zaynomi
Mantap ceritanya
2022-10-08 16:56:08
0
user avatar
Ais Aisih
Mantap Thor semoga karyanya barokah dan manfaat ... .........
2022-10-08 16:51:47
0
user avatar
Agatha Rosalia
kereeen, tulisannya rapi, enak bacanya ... serasa pengen ngampus lagi ...
2021-08-19 22:59:57
0
user avatar
Okta Novita
Sambil senyum-senyum bacanya 🤭😍 Keren. Menunggu lanjutan
2021-06-24 15:19:32
0
user avatar
Ariandani Rissa
Keren, Kak. cerita masa kuliah selalu menarik untuk dibaca. ditunggu updatenya kak.
2021-06-19 19:42:13
0
  • 1
  • 2
28 Bab
Sister Complex
"Rosa, lo lihat tatapan Abang itu selalu mengarah ke sini," bisik Meity, sahabatnya."Enggaklah, kau yang kegeeran kulihat," sahut Rosa, ketus. Ia kembali fokus pada pekerjaannya membereskan peralatan fotografi."Eiiits, enak aja lo bilang gue kegeeran. Jelas-jelas Abang itu yang curi-curi pandang ke mari!" pekik Meity, mengagetkan Rosa. Ia kemudian menutup mulut Meity dengan tangan kiri dan menempelkan jari telunjuk kanan ke bibirnya."Jangan berisik, Meity. Malulah aku kalau kau salah," bisik Rosa sembari menengok ke segala arah, khawatir ada yang mendengar mereka.Saat itu, mereka sedang berada di gedung ukema. Tempat untuk unit kegiatan mahasiswa berlangsung. Di dalam gedung tersebut terdiri dari ruang-ruang yang diberikan kepada para penanggung jawab ukema. Salah satunya adalah Rosa. Ia menjadi penanggung jawab ukema fotografi. Ruangan fotografi berada paling pojok jauh dari pintu masuk gedung. Setiap kali Rosa hendak ke ruang tersebut, ia ha
Baca selengkapnya
First Impresion
Rosa dan Jo saling bertatapan. Jarak tak menghalangi pandangan mereka. Jo melemparkan senyum khasnya kepada Rosa.Melihat hal tersebut, Rosa langsung menunduk. Ia menghindari tatapan Jo. Hal itu membuat Jo terheran-heran. Gadis yang dikenalnya selalu menyambut setiap kali ia tersenyum kepada mereka. Namun, tidak dengan Rosa."Ayo, kita ke luar dari sini. Aku ada kuliah," ajak Rosa kepada Meity yang masih terpana. Ia menyenggol lengan Meity dengan sikunya.Meity tersadar. Ia mengangguk dan bergegas mengikuti langkah Rosa yang telah mendahuluinya. Mereka melewati gerombolan lelaki bertubuh tinggi yang merupakan tim inti pemain basket di kampus.Saat Rosa melewati mereka, pandangan Jo tak lepas dari Rosa. Hingga gadis berambut panjang itu sudah tidak tampak lagi. Menghilang di balik pintu.Kapten mereka menepuk bahu Jo dan memperingati, "Dia idol di kalangan ukema. Hati-hati!"Mata Jo berbinar. 'Tangkapan yang bagus. Aku akan menyiapkan umpan y
Baca selengkapnya
Incident
"Abang, takut kali aku!" seru Rosa, ditelepon. Hampir menangis.Mendengar ketakutan Rosa, Anjun langsung bergerak. Ia menelepon pemilik indekos tersebut dan memastikan kalau Rosa baik-baik saja. "Kau tolong urus di sana sekarang! Aku sedang menuju ke bandara!"Rosa menanti dengan gelisah. Tak lama pintu kamarnya yang berada di lantai dua diketuk. Dengan perasaan kalut, ia membukanya. Terlihat Susan—anak pemilik indekos—berdiri di balik pintu. "Ada apa, Rosa? Kau mengagetkanku saja. Abang kau sedang ada di bandara untuk mendatangi kau," ujar Susan, kesal melihat anak manja yang ada di depannya."Abang mau ke sini? Malam-malam?" tanya Rosa, terkejut."Gara-gara kau pun!" Susan menoyor kepala Rosa yang usianya lebih muda lima tahun.Rosa menunduk, menyesali perbuatannya. "Maaf, Kak.""Oke .... Ada apa memangnya malam-malam heboh kali?" "Itu indekos sebrang siapa yang menyewa? Dia menguntit aku barusan, Kak,
Baca selengkapnya
Dating
Rosa berjalan dengan ringan menuju ruang kelasnya. Ia merasa amat bahagia. Setidaknya, ada hal menyenangkan yang akan ia lakukan siang nanti.Di depan fakultas pertanian, Esa Sandjaya sudah berdiri sendirian bersandar pada tembok menunggu Rosa. Ia langsung berdiri tegak dan merapikan kaus yang dikenakannya."Hai, gimana nyenyak tidurnya?" tanya Esa, ia membatin, "Aaah, pertanyaan macam apa itu?""Nyenyak, kok, Bang. Kenapa?" sahut Rosa, kebingungan."He-he-he. Pantes segeran," jawab Esa, asal.Rosa tersenyum malu-malu. Antara mau, tetapi was-was saat ia menerima ajakan Esa. Entah apa yang akan diutarakan pria dari Jakarta itu, ia akan menunggu dengan debaran jantung yang tak biasa. "Jadi, kan, makan siang bareng?" tanya Esa, penuh harap."Iya, biar aku kuliah dululah, Bang. Kau tunggu aku di sini nanti siang, ya!"Esa mengangguk dengan mata berbinar. Bagai anak kecil yang diiming-imingi permen. Harapannya melambung tinggi
Baca selengkapnya
Pariban from Bandung
Rosa dan Jo berjalan menyusuri trotoar jalan raya. Mereka akan makan di tenda pinggir jalan. Pilihan jatuh pada warung lamongan dengan menu Pecel Lele. Setelah memesan, mereka makan sambil mengobrol banyak hal. Jo melontarkan guyonan yang membuat Rosa tergelak. Ia berhasil membuat Rosa merasa nyaman saat bersama. Gadis bermata lebar itu tak menyangka dapat mengobrol akrab dengan seorang lelaki selain Anjun. Sebentar bersama Jo, Rosa telah memberikan nomor ponsel dan WA-nya. Berbeda ketika mengenal Esa untuk pertama kalinya, ia begitu acuh. Ia merasa bertemu Jo seperti bertemu teman atau saudara yang telah lama tidak berjumpa. Mereka menjadi akrab satu sama lain. Di dalam indekos, Rosa menelepon mamaknya di Berastagi. Mengatakan bahwa ia baik-baik saja. Ia menanyakan kabar Anjun yang tidak meneleponnya seharian itu. "Abang ke mana, Mak? Tak ditelpon nyah aku seharian," ucap Rosa, keheranan."Abang kau itu sedang ke Medan. Ada
Baca selengkapnya
The Stalker
"Lo yakin? Gak mungkin Rosa kayak gitu. Selama ini cuma akal-akalan kita doang, kan?" "Yakin banget!""Lagian udah lulus juga bukan halangan besar! Tinggal si Jo yang harus kita tangani. Gak ada yang boleh memiliki Rossa!"***Jo menyudahi permainannya. Ia melihat sekeliling lapangan telah kosong. Tak menyadari teman-teman setimnya telah meninggalkannya sedari tadi. Jo tidak peduli. Ia akan pulang ke indekos dan menunggu Rossa untuk kembali menguntitnya seperti yang pernah dilakukannya beberapa hari lalu. Kamar Jo dan Esa bersebelahan. Rosa salah mengenali jendela waktu itu. Mengira kalau di kamar Esa lah si penguntit berada, Rosa panik saat itu.Kamar Esa kosong. Pemuda itu harus pindah ke indekos lain karena ayahnya sudah tidak mau mengiriminya uang saku. Padahal ia belum mendapatkan pekerjaan. Jo menyeringai melihat pintu kamar yang terbuka. Tanda bahwa penghuninya telah pergi. Hal itu kesempatan baginya untuk men
Baca selengkapnya
Ghosting
Sudah seminggu berlalu. Rosa tidak melihat Esa di mana-mana, baik di kampus, Ukema, maupun sekitar Jatinangor. Ia juga tidak bisa dihubungi. Panggilannya tidak diangkat. "Kenapa rasanya seperti dipe-ha-pe nyah aku, Mei?" keluh Rosa, suatu hari saat sedang di ruang kelas. "Isssh, mungkin doi lagi sibuk. Katanya lagi cari kerja, 'kan?" "Cari kerja tapi hape tak diangkat pun," rengek Rosa, memperlihatkan ponsel canggih miliknya. Meity merangkul pundak Rosa. Ia berbisik, "Lo, tuh, cakep. Mending lo jadian aja sama yang lain. Ngapain coba nungguin Bang Esa yang gak jelas." "Hidih, mana bisa. Aku udah suka sama dia sejak awal masuk ukema tau," sanggah Rosa, mendelik marah. "Iya, deh. Bucin! Ha-ha-ha!" Meity tertawa keras. Tiba-tiba tersedak karena dosen masuk ke ruangan yang masih kosong tersebut. "Loh, pada ke mana ini?" "Anu, Pak. Masih pada makan siang mungkin," sahut Meity, genit. Ternyata yang masuk merupakan dosen muda
Baca selengkapnya
Part Time Job
"Kok, kayaknya seneng banget lo?" tanya Meity, kebingungan dengan sikap Rosa. Tadi di kelas mengeluh, ditinggal sebentar wajahnya sudah terlihat bunga-bunga. Namun, itu hanya khayalan Meity saja. "Iya, tadi Esa datang menemuiku," sahut Rosa, senyum-senyum sendiri. "Sejak jalan dengan Esa, lo jadi suka ketawa sendiri," ejek Meity, membuat Rosa menimpuk sahabatnya dengan kertas fotokopi yang dipegangnya. "Aku hanya merasa bahagia tak boleh?" dengkus Rosa, mendelik kesal. Meity tidak menjawab. Ia hanya mesam-mesem menggoda Rosa yang mulai salah tingkah. Sembari menyeruput minumannya, ia menatap wajah Rosa yang memerah. Rosa segera menghabiskan makan siangnya. Ia masih bersungut, "Ayo, abis ini aku mau cari tempat magang!" "Ciee, marah ...." Meity menyenggol bahu Rosa.  "Mana ada nyah, Mei. Seriuslah sikit," keluh Rosa, mengambil tas ranselnya dan beranjak.  Rosa berjalan mendahului Meity keluar dari kantin. Meity
Baca selengkapnya
Celebration
"Lo lihat tadi?" tanya Meity, tersenyum penuh arti."Lihat apa?" sahut Rosa, acuh tak acuh. Ia sebenarnya paham apa yang dimaksud Meity, hanya saja ia tidak tertarik."Baiklah, gue jadi bingung pingin kenal Abang lo ... apa Mas Angga, ya?" Rosa menoyor kepala Meity yang duduk di sebelahnya. Saat itu, mereka sedang menikmati pemandangan Lembang di kafe strawberi. Sejenak melihat-lihat situasi di kafe tersebut. "Kau, nih, jangan permainkan abangku, yak!" seru Rosa, pura-pura marah."Iya, iya, gue akan selalu setia." Meity merangkul Rosa. "Yok, ke kosan gue. Capek banget pengen tidur." Rosa pulang ke indekos Meity. Masih di sekitar Jatinangor, tetapi agak jauh dari kampus. Mereka beristirahat di kamar berukuran 3x3 meter tersebut. Meity langsung tertidur pulas di ranjang bersprei serba pink itu. Rosa menggeleng, ia memperhatikan ponsel miliknya menunggu kabar dari Esa. Namun, hingga pukul 15.00WIB, Esa belum juga menghubunginya.  "A
Baca selengkapnya
Big Brother
"Ya, jangan kau dekati!" seru Rosa, membuat Esa tersenyum bahagia. "Kamu cemburu?" "Ha-ha-ha! Tak lah, Bang. Mana pantas ...." Rosa mencari kata-kata yang pas sebagai alasan, tetapi ia tidak menemukannya. "Cemburu juga gak apa-apa. Saya mempunyai kejutan buat kamu nanti. Bersabarlah," ucap Esa, menciptakan rasa penasaran dalam diri Rosa. Rosa menunduk malu. Ia tidak bisa berkata-kata. Setidaknya ia masih bisa menjaga agar tidak terlalu bucin kepada Esa.  "Aku menantikan, Bang," timpal Rosa dengan wajah merona. Mereka menikmati momen berdua saling mengenal satu sama lain. Bercerita banyak hal tentang perkuliahan Rosa, keluarga, dan abangnya, Anjun. Esa harus mengetahui tentang Anjun yang begitu melindungi Rosa.  "Kau tahu abangku, tuh, tak akan membiarkan aku tinggal di Jawa kalau Bapak tidak mengizinkan," ungkap Rosa, "beruntung Bapak seorang yang terbuka akan hal baru, ia ingin aku meneruskan perkebunan jeruknya
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status