Share

Mengendalikan Amarah.

Rianti menyeringai di balik pintu saat dia melihat perbuatan Faisal dan Ayu. Bara amarah yang menyusup di dalam hati dan pikirannya, membuatnya nyaris menyerah pada bujukan kegelapan. Rianti mengangkat pisau di tangannya bersiap menghujamkan kemarahannya, tetapi tiba-tiba saja tubuhnya tersadar bagaikan terkena serangan listrik.

"Astagfirullah." 

Rianti menepuk dadanya tersadar dari Bisikan kegelapan yang hampir saja menyedot kewarasannya.

Sebelum dia menjauhi pintu dengan pisau yang masih dipegangnya erat, Rianti sempat melihat mereka berganti posisi. Wajah penuh kenikmatan jelas sekali terlihat dari sorot wajah keduannya.

Wanita itu turun dengan wajah tanpa ekspresi. Aura dingin meliputi seluruh tubuhnya. Dia berjalan kaku bagaikan robot yang tidak memiliki perasaan. Rianti kembali menuju ke dapur dan melanjutkan mencincang daging seolah tidak terjadi apapun sebelumnya.

Dia bersenandung lirih menunggu air di dalam panci mendidih. Rianti menu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status