Share

35. Rahasia

Author: Wrold tree
last update Last Updated: 2025-10-12 15:32:32
Tebasan dari pedang Jendral Qin, meratakan beberapa pepohonan di hutan belakang Istana. beruntungnya, kegesitan Ying Xuan berhasil menyelamatkan dirinya di menit-menit terakhir, sehingga ia tidak terkena dampak dari tebasan pedang tersebut.

"Fyuhhh...hampir saja," batin Ying Xuan seraya menghela nafas lega.

Sayangnya, selamat dari tebasan pedang, bukan berarti selamat dari Jendral Qin. Baru saja Ying Xuan merayakan keselamatannya.....

ZRASSHHH!

Sebuah tebasan pedang dari jarak yang sangat dekat, hampir saja memotong lehernya.

"Kenapa begitu bersemangat, Jendral. Apakah kau sangat takut ketahuan oleh Kaisar," ucap Ying Xuan, yang dimana hal itu membuat Jendral Qin semakin marah.

Karna merasa Ying Xuan adalah ancaman bagi keselamatan dirinya dan Selir Agung, Jendral Qin mengeluarkan seluruh kekuatannya untuk membunuh Ying Xuan. Sayangnya, Ying Xuan yang saat ini telah mencapai tahap penyucian jiwa, bukanlah hal mudah bagi Jendral Qin untuk mengalahkannya.

"Aku pasti akan me
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dendam Penguasa Di Tubuh Selir Lemah   55. Peringatan Jenderal Qin

    Setelah Ying Xuan memberikan beberapa penjelasan kepada Jenderal Qin, dengan sedikit kepercayaan di hatinya dan demi memastikan Zian Rui tetap aman hingga akhir, Jenderal Qin memutuskan untuk menyarungkan kembali pedangnya. "Apa anda yakin, kalau hal ini adalah keputusan terbaik?" tanya Jenderal Qin. "Ya. Tidak ada tindakan yang lebih baik dari ini," sahut Ying Xuan dengan penuh keyakinan. Keesokan harinya, ketika pagi yang cerah membangunkan Zian Rui dari pingsannya, Zian Rui mendapati Jenderal Qin tengah menatapnya dengan sendu. "Jenderal?!" ujar Zian Rui seraya melirik ke arah kiri dan kanan, guna memastikan tidak ada siapa pun di kamarnya. Tanpa mengatakan sepatah kata pun, Jenderal Qin langsung memeluk Zian Rui dengan tangan dan tubuhnya yang gemetar. "Ada apa?! Apa kau terluka?" tanya Zian Rui cemas. "Maafkan aku, Rui'er. Kau benar, aku telah salah mempercayai seseorang. Karna kecerobohanku, kau hampir saja celaka," ujar Jenderal Qin. Mendengar hal itu, Zian Rui

  • Dendam Penguasa Di Tubuh Selir Lemah   54. Jenderal Qin dan Ying Xuan

    Pertempuran antara Jenderal Qin melawan para Assassin tiba-tiba menjadi begitu sengit. Karna Jenderal Qin tidak ingin merusak kamar Zian Rui, atau bahkan mencelakai kekasih hatinya itu, dengan kecepatan penuh ia melesat keluar jendela, yang kemudian diikuti oleh kedua Assassin yang tampak haus darah itu. "Zhang Qin!!" teriak Zian Rui. Tapi karna Jenderal Qin sudah pergi terlalu jauh, ia tidak bisa lagi mendengar teriakan Zian Rui. Ketika Zian Rui melihat kilatan cahaya yang seperti tebasan pedang sedang beradu, ia merasa sangat khawatir pada Jenderal Qin. "Tidak bisa! Aku harus..." "Jangan kemana-mana!" potong seseorang yang baru saja tiba di Kediaman Phoenix, lebih tepatnya di kamar Zian Rui. Saat Zian Rui berbalik, ia mendapati seorang wanita dengan rambut merah muda, sedang menatapnya dengan dingin. "Kau!.....Apa yang kau lakukan di sini, Ying Xuan?!" teriak Zian Rui. "Aku datang untuk memastikan, agar Jenderal Qin tidak membunuh semua Assassin nya," sahut Ying Xuan.

  • Dendam Penguasa Di Tubuh Selir Lemah   53. Situasi darurat

    Di situasi yang cukup menegangkan itu, Zian Rui yang tadinya jatuh terduduk karna menghindari para Assassin, langsung menerima uluran tangan Jendral Qin yang berniat membantunya berdiri. "Bagaimana kau bisa sampai di sini, Jendral? Bukankah saat ini seharusnya kau ada di perbatasan untuk memberantas para Bar-Barian?" tanya Zian Rui. "Permaisuri telah mengirim pasukan Menteri Yohan untuk urusan di sana. Jadi, aku bisa kembali ke Istana," sahut Jendral Qin. "Apa?! Permaisuri! Tapi, aku bahkan telah gagal mendapatkan hatinya. Aku juga tidak akan bisa meminta bantuannya mengingat aku telah memaksa Kaisar menjebloskannya ke penjara," ujar Zian Rui. "Ini bukan tentang bantuan. Tapi tentang keselamatanmu dan reputasi Permaisuri Permaisuri sendiri sudah menebak kalau rencana Ibu Suri untuk melengserkannya dari posisi Permaisuri, akan berbalik menyerang mu. Jadi, dia mengirim pasukan Ayahnya lalu membantuku terbebas dari tugas Perbatasan setelah aku setuju untuk ikut andil dalam rencan

  • Dendam Penguasa Di Tubuh Selir Lemah   52. Ying Xuan dan Assassin

    Beberapa hari telah berlalu sejak terbebasnya Ying Xuan dari penjara. Tapi selama beberapa hari itu juga, Ibu Suri telah merencanakan sesuatu yang buruk, guna menjebak Ying Xuan dan menjatuhkannya dengan tepat. "Bagaimana rencananya?" tanya Ibu Suri. "Sudah dirancang dengan sangat baik, Ibu Suri. Malam ini, akan kami pastikan Permaisuri dihukum mati," ujar Menteri yang menyampaikan informasi soal Ying Xuan waktu itu. "Baiklah. Kalau begitu, mari kita lihat bagaimana Permaisuri bodoh itu akan menghindar kali ini," ujar Ibu Suri. Begitu malam hari tiba, di Kediaman Phoenix dimana Selir Agung tinggal, beberapa Assassin menyusup masuk untuk membunuh sang Selir. Begitu pun di Kediaman Lotus, tempat Ying Xuan berada. Namun berbeda halnya dengan Selir Agung yang menjadi target pembunuhan, Ying Xuan didatangi Assassin hanya untuk mencegahnya keluar dari Kediamannya malam itu. "Dari mana datangnya para Assassin ini?!" ujar Rumei sembari melindungi Ying Xuan di belakangnya. "Ini hadi

  • Dendam Penguasa Di Tubuh Selir Lemah   51.Ying Xuan bebas

    DI AULA SIDANG..... Dengan mayat Pelayan diletakkan disampingnya, Ying Xuan diminta berlutut oleh Kaisar, dan menjelaskan detail situasi sebelum Pelayan itu kehilangan nyawanya. "Yang Mulia, saat itu, aku hanya berbicara dengannya dan mencoba mencari tahu siapa yang memerintahkannya untuk memfitnahku," ujar Ying Xuan. "Kalau itu hanya sebuah pertanyaan, kenapa Pelayan itu bisa mati tiba-tiba. Bahkan pihak dari Aula obat menyatakan, kematian Pelayan itu tanpa sebab. Tidak ada racun atau semacamnya," sahut Kaisar. "Saya juga kurang tahu, Yang Mulia. Yang jelas, Pelayan ini ingin mengatakan sesuatu kemudian ia tiba-tiba berteriak histeris sambil memuntahkan begitu banyak darah," jelas Ying Xuan. Mendengar pernyataan Ying Xuan yang terbilang tidak masuk di akal, para Menteri yang hadir di Sidang untuk ke dua kalinya, mereka menggeram marah dan membantah perkataan Ying Xuan. "Bagaimana bisa seseorang mati begitu saja. Kecuali ada orang yang memang ingin membunuhnya untuk menutup

  • Dendam Penguasa Di Tubuh Selir Lemah   50.Sidang ke dua

    Karna suara teriakan Pelayan tadi cukup nyaring, para penjaga yang mengawasi dari pintu depan penjara, langsung bergegas masuk untuk melihat situasi. Saat para Prajurit itu tiba di sel Ying Xuan dan si Pelayan, mereka dikejutkan oleh pemandangan si Pelayan bersimbah darah, dan dalam keadaan sudah tidak bernyawa. "Apa yang kau lakukan padanya?!" teriak salah satu Prajurit. "Dari pada sibuk meneriaki ku, sebaiknya hal ini segera kalian laporkan pada Komandan kalian agar beritanya segera sampai pada Kaisar," sahut Ying Xuan. Saat para Prajurit itu melihat tatapan Ying Xuan, entah kenapa perasaan terintimidasi yang sangat kuat, membuat mereka mau tidak mau mematuhi perkataan Ying Xuan. "Aku akan melaporkan hal ini pada Komandan. Untuk kalian berdua, tetap disini dan awasi wanita ini!" tunjuk salah seorang Prajurit ke arah Ying Xuan. Setelah Prajurit tadi pergi untuk melaporkan situasi. Sekali lagi, Ying Xuan memperhatikan Pola mantra yang terukir di leher bagian belakang si Pelay

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status