Share

Bab 98. Li Xiu Hamil

Author: Els Arrow
last update Last Updated: 2025-09-28 13:13:29

Matahari sudah naik tinggi ketika Nayara perlahan membuka mata. Cahaya lembut menembus tirai kamar, membuatnya sedikit menyipit. Tubuhnya masih agak lemas, tapi mual yang tadi pagi menyerangnya sudah mereda. Ia menarik napas panjang, lalu bangkit dengan hati-hati.

Begitu keluar dari lift lantai dasar, aroma rempah hangat menyeruak dari arah ruang makan. Nayara berjalan pelan, langkahnya disambut pemandangan meja makan yang sudah tertata rapi. Dian duduk di sana dengan senyum hangat sambil menata mangkuk berisi sup ayam rempah.

“Nay, Sayang, kamu udah bangun? Masih mual?” tanya Dian lembut, suaranya penuh perhatian.

Nayara duduk di kursi dengan sopan, mengulas senyum kecil. “Udah agak mendingan, Ma. Tadi sempat istirahat sebentar.”

Syukur terpantul jelas di wajah Dian. “Alhamdulillah. Mama masakin ayam rempah khusus buat kamu. Biar ada tenaganya. Coba dicicipi dulu, ya.”

Nayara mengangguk, lalu menyuap sendok pertama. Kuah hangat itu langsung menyebar di lidahnya, rasa rempah yang kuat
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dendam Pernikahan Pewaris Tampan    Bab 99

    “Astaga … Nayara?” pekik Dian tercekat, ia baru saja keluar dari kamar karena mendengar kegaduhan. Wanita paruh baya itu tercengang melihat menantunya berhadapan dengan seorang wanita asing bergaun merah menyala.“Mama ….” Nayara bergumam pelan, wajahnya tegang.Li Xiu justru tersenyum manis, menegakkan badan dan melangkah mendekat dengan wajah angkuh, lalu menundukkan kepala sedikit seolah memberi hormat. “Selamat sore, Tante. Perkenalkan, aku Li Xiu. Calon istri kedua Devanka. Saat ini aku sedang mengandung cucu Anda, darah dagingnya Devanka.”Dian sontak mematung, seakan tersambar petir. Namun detik berikutnya, ekspresi wajahnya berubah garang. Alisnya menukik tajam, sorot matanya dingin menusuk. “Apa yang kau barusan bilang?” tanyanya bergetar, menahan amarah.Li Xiu tersenyum semakin percaya diri. “Betul, Tante. Aku dan Devanka pernah menjalin hubungan, bahkan kami juga bersenang-senang bersama, ah ... Tante pasti paham, lah. Dan sekarang, aku mengandung anaknya. Mau tidak ma

  • Dendam Pernikahan Pewaris Tampan    Bab 98. Li Xiu Hamil

    Matahari sudah naik tinggi ketika Nayara perlahan membuka mata. Cahaya lembut menembus tirai kamar, membuatnya sedikit menyipit. Tubuhnya masih agak lemas, tapi mual yang tadi pagi menyerangnya sudah mereda. Ia menarik napas panjang, lalu bangkit dengan hati-hati.Begitu keluar dari lift lantai dasar, aroma rempah hangat menyeruak dari arah ruang makan. Nayara berjalan pelan, langkahnya disambut pemandangan meja makan yang sudah tertata rapi. Dian duduk di sana dengan senyum hangat sambil menata mangkuk berisi sup ayam rempah.“Nay, Sayang, kamu udah bangun? Masih mual?” tanya Dian lembut, suaranya penuh perhatian.Nayara duduk di kursi dengan sopan, mengulas senyum kecil. “Udah agak mendingan, Ma. Tadi sempat istirahat sebentar.”Syukur terpantul jelas di wajah Dian. “Alhamdulillah. Mama masakin ayam rempah khusus buat kamu. Biar ada tenaganya. Coba dicicipi dulu, ya.”Nayara mengangguk, lalu menyuap sendok pertama. Kuah hangat itu langsung menyebar di lidahnya, rasa rempah yang kuat

  • Dendam Pernikahan Pewaris Tampan    Bab 97. Abaikan Orang Lain

    Langkah kaki Suryo bergema keras di koridor penjara. Bau besi dan desinfektan menusuk hidungnya, membuat wajahnya semakin muram. Petugas membuka pintu besi dengan suara berderit, lalu menunjuk ruang kunjungan.“Lima belas menit saja,” ucap petugas.Begitu Melani muncul dengan seragam oranye, wajahnya kusut, rambutnya terikat asal-asalan, ia langsung terisak. “Papa … aku takut di sini, Pa. Tolong bebaskan aku!” Tangannya menempel di kaca pembatas, air matanya mengalir deras.Suryo buru-buru duduk, wajahnya merah menahan emosi. “Nak, tenang. Papa ada di sini. Papa bakal cari jalan biar kamu keluar secepatnya.”“Kenapa mereka tega banget sih, Pa?!” Melani meratap, nada suaranya memekik tinggi. “Aku kira cuma dipecat aja, malah dijeblosin juga ke penjara kayak gini. Apa nggak cukup Devanka mempermalukan aku di depan banyak staf?! Aku nggak kuat, Pa!”Suryo mengepalkan tangan. “Itu semua gara-gara Devanka! Anak setan itu nggak punya hati. Papa sudah bilang sama dia untuk mencabut laporanny

  • Dendam Pernikahan Pewaris Tampan    Bab 96. Kedatangan Suryo

    Koridor rumah terasa sepi ketika Devanka membuka pintu depan. Matahari baru naik setinggi jemari, sinarnya menembus kaca jendela besar dan jatuh ke lantai marmer yang berkilau. Suasana hening itu seketika pecah ketika suara langkah cepat terdengar dari arah ruang keluarga. “Nayara! Devanka!” panggil Dian terdengar cemas. Wanita paruh baya itu keluar terburu-buru, wajahnya pucat, menyusul di belakangnya Seno yang tak kalah panik. “Kalian dari mana semalaman? Mama sama Papa nyariin. Telepon nggak aktif, kamar kosong … Mama pikir terjadi sesuatu.” Dian langsung mendekat, matanya bergantian menatap putra dan menantunya. Devanka buru-buru merangkul bahu Nayara, menuntunnya pelan ke sofa dan diikuti juga oleh kedua paruh baya itu. “Ma, Pa, tenang dulu, ayo duduk sini biar enak ngobrolnya. Kami dari rumah sakit semalam.” Dian langsung menjerit kecil. “Astaga ..! Rumah sakit? Kenapa, Nak?” Ia menoleh pada menantunya, kedua tangannya sudah meraih jemari Nayara, menggenggamnya erat. Na

  • Dendam Pernikahan Pewaris Tampan    Bab 95. Aduan Nayara

    Koridor rumah sakit terasa lengang pagi itu, aroma antiseptik samar memenuhi udara. Devanka berjalan di samping brankar dorong kecil, jemarinya tak pernah lepas menggenggam tangan Nayara. Sesekali ia menunduk, menatap wajah istrinya yang masih pucat, tapi sudah membuka mata.“Masih lemes, Sayang?” bisiknya lirih.Nayara mengangguk pelan. “Sedikit.”Seorang perawat menuntun mereka masuk ke ruang obgyn. Ruangan itu lebih hangat, dindingnya bernuansa pastel, ada poster besar tentang perkembangan janin di trimester pertama.Dokter obgyn, seorang perempuan berkacamata dengan senyum menenangkan, menyapa mereka ramah. “Selamat pagi, Bu Nayara dan Pak Devanka, ya? Mari kita lakukan pemeriksaan USG untuk memastikan kondisi janin, ya.”Devanka mengangguk cepat. “Iya, Dok. Tolong periksa istri saya sebaik-baiknya.”Perawat membantu Nayara berbaring di ranjang USG. Dokter menarik tirai setengah, menjaga privasi. Ia mengenakan sarung tangan, lalu mengambil gel bening dari botol.“Bu Nayara, ini ge

  • Dendam Pernikahan Pewaris Tampan    Bab 94

    “Aduh, kok jadi pusing, ya?” desisnya pelan sambil memegangi pelipis.Nayara masih duduk di tepi ranjang, napasnya tersengal. Baru saja ia menekan tombol kirim pada pesan balasan untuk Li Xiu, kepalanya mendadak berputar.Dadanya bergemuruh, perut terasa mual. Ia buru-buru berlari kecil ke kamar mandi. Begitu pintu terbuka, ia langsung berjongkok di depan kloset.“Ughhh—”Isi perutnya tumpah tanpa ampun. Suara muntah bercampur air membuat tubuh mungilnya terguncang. Satu tangan memegangi pinggiran kloset, satu lagi menekan perutnya sendiri.“Ya Tuhan ...,” racaunya lirih, di sela mual yang tak kunjung berhenti.Air mata merembes, bukan hanya karena muntah, tapi juga campuran emosi. Kepalanya menunduk, helai rambut menempel di pipinya yang basah.“Maafin Mama, ya, Nak,” bisiknya terputus-putus, seolah berbicara pada janin yang masih sangat muda di dalam rahimnya. “Mama belum bisa jaga perasaan dengan baik, Mama stres banget tadi lihat video itu.”Ia menyeka mulut dengan tisu, lalu kemb

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status