Share

23

Author: Ria Abdullah
last update Huling Na-update: 2025-07-15 07:51:20

Lelaki itu terlihat resah saat aku memasuki kantornya, dia nampak khawatir dan menatapku dengan lekat saat aku membuka pintu dan berjalan mendekat ke arah meja kerjanya.

"Ada apa Pak? Kenapa saya dipanggil?!"

"Aku tidak tahu apa yang harus kukatakan tapi sepertinya aku harus bertanya langsung padamu."

Aku tahu Valeri sudah memberitahu segalanya. Dia membuka identitasku dan aku yakin dia telah memprovokasi suaminya dengan berbagai tipu muslihat. Dia telah menyulut api di hati Tuhan Ghazali lalu lelaki itu terlihat begitu sedih dengan tatapan redup di matanya.

"Ada apa Tuan?"

"Apa benar kau bukan Arimbi?'

"Saya sudah lama meninggalkan identitas lama agar bisa move on dan membuka lembaran baru hidup saya. Apa itu telah menjadi masalah?!'

"Tapi kenapa kau tidak jujur?!"

"Saya mengganti nama dan identitas dengan persyaratan hukum yang legal. Saya bekerja di kantor ini dengan baik dan yang terjadi di masa lalu saya tidak ada hubungannya dengan tugas profesional saya sebagai asisten."

"Ap
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Dendam Setelah Kematian Suamiku   24

    Semakin dekat dengan sidang perceraian semakin gencar aku mendekati Tuan Ghazali seakan aku adalah perangko yang menempel pada kertas amplop. Kemana pun lelaki itu pergi aku selalu ada di belakang ya, sekalipum dia hanya pergi ke ruang istirahat atau kantin. Aku sengaja melakukan itu untuk menciptakan kemarahan di mata Valerie, aku ingin membuatnya terbakar cemburu sebab aku tahu belakangan ini dia terus memantauku, meminta orang-orang kepercayaannya untuk memeriksa pergerakanku dan melaporkannya padanya. Jadi alih-alih berhenti, aku sengaja semakin membuat gebrakan menjadi lebih cantik, lebih elegan dan semakin dekat pada suaminya. "Selamat pagi!" Aku menyapa Tuhan Ghazali sambil membawa tumpukan berkas lalu meletakkannya ke hadapan pria itu. "Ini laporan dari anak-anak manajemen, Pak.""Okay, makasih. Tapi ...." Dia sedikit menurunkan kacamatanya dan memperhatikanku hari ini aku datang dan menata rambut membuatnya tergerai lalu mengenakan kemeja dengan kancing yang lebih rendah t

  • Dendam Setelah Kematian Suamiku   23

    Lelaki itu terlihat resah saat aku memasuki kantornya, dia nampak khawatir dan menatapku dengan lekat saat aku membuka pintu dan berjalan mendekat ke arah meja kerjanya. "Ada apa Pak? Kenapa saya dipanggil?!""Aku tidak tahu apa yang harus kukatakan tapi sepertinya aku harus bertanya langsung padamu."Aku tahu Valeri sudah memberitahu segalanya. Dia membuka identitasku dan aku yakin dia telah memprovokasi suaminya dengan berbagai tipu muslihat. Dia telah menyulut api di hati Tuhan Ghazali lalu lelaki itu terlihat begitu sedih dengan tatapan redup di matanya. "Ada apa Tuan?" "Apa benar kau bukan Arimbi?'"Saya sudah lama meninggalkan identitas lama agar bisa move on dan membuka lembaran baru hidup saya. Apa itu telah menjadi masalah?!'"Tapi kenapa kau tidak jujur?!""Saya mengganti nama dan identitas dengan persyaratan hukum yang legal. Saya bekerja di kantor ini dengan baik dan yang terjadi di masa lalu saya tidak ada hubungannya dengan tugas profesional saya sebagai asisten.""Ap

  • Dendam Setelah Kematian Suamiku   22

    Lalu seminggu bergulir dengan permusuhan yang masih terasa kental di antara aku dan nyonya Valeri. Wanita itu sangat benci kehadiranku di kantornya tapi dia tak berdaya, selagi dia terus berusaha menggangguku, aku tetap santun mengerjakan tugas-tugasku dan menikmati peranku sebagai asisten pribadi orang yang paling dihormati di kantor itu. "Kudengar kabar mereka benar-benar bercerai," ucap seorang wanita yang sedang membuat kopi, aku berdiri tak jauh dari mereka dan mendengarkan percakapan itu. "Oh ya? Wah apa perusahaan ini akan dibagi dua kalau mereka cerai?!'"Kayaknya enggak deh! Nyonya Valeri tetap bertahan sebagai CEO dan suaminya adalah owner. Ga mungkin mereka campur adukkan masalah pribadi dengan bisnis?!'"Ya kalau sudah kecewa karena cinta, manusia bisa berbuat apapun," ujar wanita yang satunya menanggapi. "Wah kacau sekali yaa, katanya semua ini diakibatkan oleh kehadiran Mbak Arimbi.""Husttt... Jangan bawa nama wanita itu jika Tuhan Ghazali mendengarnya beliau akan s

  • Dendam Setelah Kematian Suamiku   21

    Rudi sahabatku terkejut menemukan diri ini sedang duduk di meja kerja, meja yang kemarin sudah aku kosongkan kini sibuk dengan komputer yang menyala dan beberapa kertas laporan."Kau? Apa aku sedang bermimpi kalau kau ada di sini?!""Tidak, aku nyata!""Kau masuk kerja lagi?" Ucapnya sambil menyentuh bahuku. "Iya. Tuan Ghazali memerintahkanku, ia memintaku untuk membimbing asisten baru sebelum aku melakukan serah terima.""Aku baru saja lewat di ruangan Nyonya Valeri, aku mendengar percakapan dengan asisten dan betapa wanita itu mengamuk sejadi-jadinya.""Oh ya?""Ternyata kamu adalah sumber masalah yang ia bahas tadi? Dia bilang dia kedatangan sumber masalah terbesar dalam hidupnya. Dia mengamuk dan meminta seseorang untuk memeriksa latar belakangmu.""Benarkah?'"Iya, dia berteriak dan meminta asistennya untuk memeriksa latar belakang dan mencari cara untuk menyingkirkanmu, kupikir itu orang lain, kupikir siapa lagi yang telah membuatnya marah dan menggila se-drama itu... dan tern

  • Dendam Setelah Kematian Suamiku   20

    Malam terasa begitu panjang, aku tak mampu memejamkan mata karena antusias menunggu apa yang akan terjadi di hari esok. Menunggu kabar ledakan hubungan antara Tuan Ghazali dan istrinya. Sambil meneguk coklat panas dari cangkir aku duduk di sisi jendela. Dari atas apartemen, kota terlihat cantik dengan lampu kelap-kelip keemasan menyemarakkan suasana malam, barisan kendaraan di jalan raya seperti mainan kecil sementara gedung-gedung berbaris menciptakan harmoni yang rapi.Sepertinya malam ini akan jadi malam panjang, sementara aku bersemangat menunggu esok hari yang penuh cerita. Pagi menyapa dengan sinar kekuningan dari ufuk timur. Aku bangkit terlalu memeriksa ponsel, harus seperti yang kuduga Tuan Ghazali mengirimkan pesan."Kau tetap harus masuk kerja! Aku masih membutuhkanmu dan peranmu di tempat itu. Aku tidak bisa langsung melemparkan tanggung jawab pada asisten baru yang belum memahami rutinitas dan kebiasaanku. Harus ada orang yang mengajarkan mereka dan memberikan mereka b

  • Dendam Setelah Kematian Suamiku   19

    Tidak membutuhkan waktu lama untuk meraih keberuntunganku. Dalam waktu 2 hari saja Hendra mendapatkan video dan mengirimkannya padaku. Sebuah file dengan muatan 20 MB itu mempertontonkan bagaimana wanita itu merebahkan diri dalam pelukan Hendra, sementara Hendra membalasnya lalu mengecup keningnya. Sepertinya dia tidak sadar kalau pemuda itu mengambil video, Valeri terlihat nyaman sambil memejamkan mata sementara Hendra tersinggung dalam video tersebut. (Ini videonya. Tolong sensor wajah saya dan jangan melibatkan saya dalam masalah anda!)(Tenang saja.)(100 juta ya.)(Iya.)(Dan wanita ini akan kusimpan untukku.)(Silakan saja. Bila perlu usahakan agar dia tetap bersamamu.) Aku tersenyum sambil mengakhiri percakapan. Kupikir aku akan langsung meneruskannya pada Pak Ghazali. Tapi itu akan membuatku menjadi bersalah. Aku harus membuat lelaki itu mengetahui videonya tanpa terlihat kalau aku yang berusaha membuktikan bahwa istrinya bersalah. Aku pikir aku harus mengirimnya dari nomor

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status