Share

Bab 437

Penulis: Yu.Az.
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-25 18:35:07

Kabar mengejutkan bahwa sang permaisuri masih suci, menyebar seperti angin kencang di musim semi. Dalam waktu singkat, seluruh istana kekaisaran, hingga ke dapur, taman, bahkan ke para penjaga gerbang, telah membicarakan satu hal yang sama, Permaisuri Zhao Xueyan ternyata masih suci.

Para pelayan yang membersihkan ranjang sang permaisuri pagi tadi, yaitu Yan He, Yu, dan Lan, bahkan bersumpah dengan wajah merah padam dan suara bergetar.

“Aku melihatnya sendiri,” bisik Yu dengan mata membulat. “Darah itu ... di tengah ranjang. Itu tanda pasti.”

“Aku juga!” sahut Lan cepat. “Dan Yang Mulia Permaisuri ... dia tampak kelelahan tapi sangat tenang. Aku tidak pernah melihat pengantin yang sesuci itu meskipun sudah pernah menikah.”

Yan He, yang biasanya pendiam, ikut menambahkan, “Demi langit dan bumi, aku bersumpah atas nama keluargaku. Sang Permaisuri benar-benar suci sebelum menikah dengan Yang Mulia Kaisar.”

Bisikan dan kekaguman pun menjalar hingga ke para dayang, kasim, dan penjaga. Bebe
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 450

    Dentuman senjata saling beradu memenuhi medan perang, debu beterbangan, udara dipenuhi aroma darah dan besi. Jeritan prajurit, denting senjata, dan raungan beast tunggangan menggema dari segala arah. Pasukan kekaisaran Zhengtang mulai kacau, sebagian dari mereka mulai mundur setelah kehilangan formasi.Kaisar Zheng Yu menggertakkan giginya. Di balik helm perangnya, wajahnya merah padam karena amarah dan rasa malu.“Keparat … pasukan rendahan itu berhasil menyeimbangkan jumlah dengan pasukanku .…” gumamnya dengan suara berat.Salah satu jenderalnya mendekat, “Yang Mulia! Kita perlu mundur sejenak dan—”“Diam!” bentak Kaisar Zheng Yu sambil mencabut pedang panjangnya. “Kalau mereka ingin bermain keras, aku akan habisi Tian Ming sendiri!”Dengan raungan marah, Zheng Yu menunggang kudanya menuju pusat medan, menerobos kerumunan prajurit yang langsung memberinya jalan. Matanya lurus menatap satu sosok gagah yang berdiri tenang di tengah medan, Kaisar Tian Ming.Tian Ming yang sedang meneba

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 450

    Dentuman senjata saling beradu memenuhi medan perang, debu beterbangan, udara dipenuhi aroma darah dan besi. Jeritan prajurit, denting senjata, dan raungan beast tunggangan menggema dari segala arah. Pasukan kekaisaran Zhengtang mulai kacau, sebagian dari mereka mulai mundur setelah kehilangan formasi.Kaisar Zheng Yu menggertakkan giginya. Di balik helm perangnya, wajahnya merah padam karena amarah dan rasa malu.“Keparat … pasukan rendahan itu berhasil menyeimbangkan jumlah dengan pasukanku .…” gumamnya dengan suara berat.Salah satu jenderalnya mendekat, “Yang Mulia! Kita perlu mundur sejenak dan—”“Diam!” bentak Kaisar Zheng Yu sambil mencabut pedang panjangnya. “Kalau mereka ingin bermain keras, aku akan habisi Tian Ming sendiri!”Dengan raungan marah, Zheng Yu menunggang kudanya menuju pusat medan, menerobos kerumunan prajurit yang langsung memberinya jalan. Matanya lurus menatap satu sosok gagah yang berdiri tenang di tengah medan, Kaisar Tian Ming.Tian Ming yang sedang meneba

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 450

    Dentuman senjata saling beradu memenuhi medan perang, debu beterbangan, udara dipenuhi aroma darah dan besi. Jeritan prajurit, denting senjata, dan raungan beast tunggangan menggema dari segala arah. Pasukan kekaisaran Zhengtang mulai kacau, sebagian dari mereka mulai mundur setelah kehilangan formasi.Kaisar Zheng Yu menggertakkan giginya. Di balik helm perangnya, wajahnya merah padam karena amarah dan rasa malu.“Keparat … pasukan rendahan itu berhasil menyeimbangkan jumlah dengan pasukanku .…” gumamnya dengan suara berat.Salah satu jenderalnya mendekat, “Yang Mulia! Kita perlu mundur sejenak dan—”“Diam!” bentak Kaisar Zheng Yu sambil mencabut pedang panjangnya. “Kalau mereka ingin bermain keras, aku akan habisi Tian Ming sendiri!”Dengan raungan marah, Zheng Yu menunggang kudanya menuju pusat medan, menerobos kerumunan prajurit yang langsung memberinya jalan. Matanya lurus menatap satu sosok gagah yang berdiri tenang di tengah medan, Kaisar Tian Ming.Tian Ming yang sedang meneba

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 449

    Di dalam paviliun barat yang tenang dan elegan, suasana tampak hangat. Aroma teh melati memenuhi udara, bercampur harum dupa halus yang mengepul dari sudut ruangan. Ibu Suri Gao duduk anggun di atas kursi ukiran kayu cendana, mengenakan jubah sutra gelap berhias bordir burung fenghuang.Di hadapannya, duduk tiga orang tamu yang datang dari negeri seberang. Seorang pria dan wanita paruh baya dengan pakaian khas hanbook formal, serta seorang gadis muda yang duduk dengan sopan, anggun namun penuh percaya diri. Dialah Min Ji, gadis cantik berkulit pucat dengan mata bening dan senyum yang lemah-lembut.“Sudah lama kita tak bertemu, Nyonya Min,” ujar Ibu Suri Gao dengan bahasa negeri seberang yang fasih, suaranya terdengar ramah namun mengandung makna tersirat. “Kukira kalian sudah lupa pada saudara jauh kalian di kekaisaran Tianyang.”Wanita paruh baya itu tertawa kecil, anggun. “Tentu saja tidak, Yang Mulia. Kami selalu mengikuti berita dari istana Tianyang. Dan mendengar kabar bahwa Anda

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 448

    “Serang!” Derap kaki kuda dan teriakan perintah memenuhi medan perang. Pasukan elit Kekaisaran Zhengtang kembali menyerbu setelah kegagalan panah memalukan mereka. Kali ini serangan darat dikerahkan dengan kekuatan penuh.Jenderal-jenderal muda dari Zhengtang memimpin pasukan mereka dari depan, menerobos celah formasi dengan tombak dan pedang berlapis Qi yang menyala-nyala.“Maju! Jangan biarkan mereka bersiap!” teriak salah satu jenderal dengan sorot mata membara.Tapi dari jauh, Kaisar Tian Ming masih berdiri dengan tenang di atas kudanya. Di sisi kirinya, Jenderal Zhao Yun dan Wu Liang telah mempersiapkan barisan khusus.Kaisar Tian Ming menurunkan tangannya perlahan. Sebuah sinyal diam yang langsung dipahami para prajurit elit Tianyang.“Formasi Naga Api! Posisi bertahan ketiga!” seru Wu Liang.Pasukan Tianyang bergerak seolah-olah satu tubuh. Mereka membentuk barisan menyerupai sisik naga yang kokoh, setiap prajurit berdiri tegap dengan senjata spiritual terhunus. Aura spiritual

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 447

    Cahaya fajar baru saja muncul di ufuk timur, langit masih menyisakan warna kelam ketika dua pasukan besar berdiri saling berhadapan di medan perang terbuka, seperti barisan semut hitam yang tak berujung. Aura tekanan Qi dari para prajurit dan jenderal memenuhi udara, menggema seperti dentingan pedang yang belum terhunus.Di sisi barat, pasukan Kekaisaran Tianyang berdiri gagah. Di barisan paling depan, Kaisar Tian Ming duduk tegak di atas kudanya yang gagah berwarna hitam legam. Zirah emas di tubuhnya memantulkan cahaya matahari pagi, menambah aura agung dan tak tergoyahkan.Di sisi timur, pasukan Kekaisaran Zhengtang berbaris rapi. Kaisar Zheng Yu berdiri di atas kuda coklatnya, mengenakan jubah perangnya berwarna merah gelap dengan lambang naga api di dada. Wajahnya angkuh dan dingin.Kaisar Zheng Yu mengangkat tangan, memberi isyarat pada seluruh pasukannya untuk tetap diam, lalu melangkah maju beberapa tapak dengan suara lantang.“Tian Ming! Menyerahlah. Serahkan Permaisuri Zhao X

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status