Share

Di Antara Pacarku dan Janda
Di Antara Pacarku dan Janda
Author: Rainy

Bab 1

Author: Rainy
Uangku dan Rolex disimpan di satu kartu. Kami sudah sepakat, setelah terkumpul 2 miliar, kami akan menikah. Namun sekarang, di dalamnya, 1,9 miliar hilang.

Rolex menjelaskan. "Chellyn sebelumnya mengurus gugatan cerai, aku transfer ke dia buat keadaan darurat. Kalian sama-sama perempuan, kamu pasti bisa paham, 'kan?"

Seolah-olah begitu aku menunjukkan amarah, itu berarti aku kurang empati. Padahal aku memang tidak mengerti. Toh aku tidak akan pergi meminjam uang pada cinta pertama yang sudah punya pasangan.

Bertengkar tidak ada artinya, seperti sebelumnya, berkali-kali.

Aku mengangguk pelan. "Baiklah."

Ekspresi Rolex membaik. Dia tersenyum sambil berkata, "Ziva, kamu akhirnya jadi dewasa. Kelihatannya sekali kita putus itu sangat berguna buat kamu."

Aku tertegun. Emosi yang semula tenang mulai beriak. Aku tidak mengerti, kenapa dia bisa mengucapkan kalimat itu dengan begitu santai.

Perpisahan itu dulu hampir mengulitiku hidup-hidup, tetapi dia sama sekali tidak terpengaruh. Rolex adalah cinta pertamaku. Lima tahun aku mencurahkan hatiku, sekarang terasa seperti lelucon.

Setelah makan malam, Rolex seperti biasa, keluar rumah untuk membuang sampah.

Setengah tahun lalu, Chellyn berpisah dengan suaminya dan pindah ke kompleks kami. Dia menikah dengan anak orang kaya sebelum lulus D3. Menurut ceritanya, suaminya punya kecenderungan kekerasan dan terus mengganggunya. Jadi, Rolex harus memastikan dia aman sendirian di rumah.

Suara pintu dibuka memotong lamunanku. Mungkin karena takut bertengkar lagi denganku, dia menambahkan dua kalimat penjelasan, "Di grup pemilik rumah ada yang bilang melihat orang mencurigakan mondar-mandir di depan gerbang, mungkin pria itu."

"Dulu aku yang menyuruh Chellyn pindah ke kompleks kita. Keselamatannya harus aku tanggung sampai tuntas."

Aku malas membantah. Pria itu bukan suami Chellyn, melainkan pencuri, dan sudah ditangkap.

Aku mengangguk dengan tidak peduli, lalu berkata dengan penuh perhatian, "Kalau begitu, gimana kalau kamu pindah dulu ke tempatnya?"

Tangan Rolex yang hendak membuka pintu mendadak berhenti.

"Ziva, kamu cari masalah lagi?" Nada suara Rolex dipenuhi kejengkelan. "Kukira kamu sudah berubah ...."

Aku menatapnya dengan agak bingung. "Aku nggak cari masalah kok."

"Kalau begitu, kenapa kamu menyuruhku pindah ke tempat Chellyn? Kamu masih ingat nggak, aku ini pacarmu!"

"Karena aku percaya sama kamu."

Ekspresi Rolex membeku sesaat. Sisa kata-katanya tersangkut di tenggorokan. Dia menatapku dengan curiga, lalu bertanya, "Kamu nggak marah?"

Aku menggeleng dengan ekspresi tenang. Rolex menatapku lekat-lekat, pandangannya mengamati wajahku berkali-kali, mencoba menemukan tanda-tanda kebohongan.

Seiring waktu berlalu, wajahnya semakin terlihat masam. Tepat saat itu, ponsel Rolex berdering. Nada dering yang diatur khusus. Chellyn sedang mendesaknya.

Aku tersenyum, maju dan mendorongnya pelan. "Ngapain masih berdiri? Cepat pergi, jangan bikin orang nunggu lama."

Rolex langsung menggenggam tanganku, seolah-olah ingin mengatakan sesuatu. Namun, dering ponsel itu tak kenal ampun, tidak ada tanda akan berhenti.

Akhirnya dia berkata, "Besok Chellyn sudah bisa dapat surat cerainya. Setelah resmi cerai, dia akan ke luar negeri menemui kerabat, kami nggak akan berhubungan lagi. Untuk sementara ini, kamu lebih dewasa sedikit ya. Setelah dia pergi, kita menikah."

Menikah? Dengannya? Pernikahan yang dulu kubayangkan berkali-kali, sekarang sudah lama tidak ada dalam rencana hidupku.

Aku pun menjawab dengan asal, "Baiklah."

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Di Antara Pacarku dan Janda   Bab 11

    Itu memang indah, tetapi juga merepotkan dan sangat menghabiskan uang.Kali ini, Ziva merajuk dan pergi, bahkan memblokirnya. Itu sudah agak berlebihan.Di hati Rolex muncul sedikit rasa panik. Dia ingin mencari Ziva, tetapi Ziva tidak memberi tahu keberadaannya kepada satu pun teman mereka. Selain itu ....Ketukan pintu terdengar. Chellyn datang.Beberapa hari ini, Chellyn datang mencarinya setiap hari. Rolex juga merasa tidak enak hati menolak seorang perempuan yang baru bercerai dan sedang terpuruk.Dia membuka pintu dan melihat Chellyn yang berdandan rapi. Gaun ketat membalut pinggulnya dan menonjolkan lekuk tubuhnya.Rolex tanpa sadar menelan ludah. Kata-kata penolakan tak satu pun keluar. Chellyn membawa dua botol alkohol. Sambil tersenyum, dia berkata, "Rolex, temani aku minum sedikit. Untuk merayakan kebebasanku kembali."Gelas demi gelas, lalu pakaian pun menghilang. Apa yang terjadi setelahnya berlangsung sangat tiba-tiba. Setengah mabuk adalah keadaan paling mudah untuk pura

  • Di Antara Pacarku dan Janda   Bab 10

    Apa dia sempat diam-diam melakukan dua kali push-up saat mengganti baju?Aku tiba-tiba tertawa. "Apa aku kenal gadis yang disukai Kak Willy selama enam tahun itu?"....Rolex tak kunjung mengembalikan uang itu, padahal gajinya jelas tinggi. Aku sibuk dengan pekerjaan, jadi belum sempat mengurus hal ini lagi.Sementara itu, Willy membagikan opsi saham kepada anggota inti. Semua orang pun bekerja lebih giat.Suatu hari, aku menerima telepon dari salah satu teman Rolex. "Kak Ziva, Kak Rolex sudah sadar dia salah. Waktu mabuk, dia terus nyebut namamu ...."Setahun terakhir, aku sudah memblokir banyak nomor Rolex dan teman-temannya. Siapa sangka, masih ada yang tersisa.Lembur terlalu melelahkan, jadi aku menganggap ini sebagai selingan dan tidak langsung menutup telepon. Teman Rolex seolah-olah melihat secercah harapan. Dia pun semakin bersemangat saat berbicara."Kami semua pernah lihat si Chellyn. Dia cuma perempuan murahan, mana bisa dibandingkan sama Kak Ziva! Kak Rolex cuma kasihan sa

  • Di Antara Pacarku dan Janda   Bab 9

    Aku menerimanya dengan senang hati. Setelah turun dari pesawat, Willy kembali menemaniku menemui pengacara. Rolex dan pengacaranya juga ada di sana.Saat melihatku dan Willy muncul bersamaan, ekspresinya sempat memburuk sesaat. Sepanjang proses, tatapannya terpaku erat padaku.Karena ada catatan transfer dan tabungan itu dulu disimpan atas nama pernikahan, mengambil kembali uang tersebut sebenarnya tidak sulit. Namun, Rolex tidak mau bekerja sama."Chellyn sudah ke luar negeri. Aku juga sudah nggak berhubungan dengannya lagi. Kenapa kamu masih ngambek? Aku akui, sebelumnya ada beberapa hal yang nggak pantas kulakukan. Tapi ...."Aku bahkan tidak mengangkat kepala saat menyela, "Transfer 900 juta ke rekeningku."Rolex menatapku lekat-lekat. "Kamu benar-benar setega ini?"Aku berkata kepada Willy, "Nanti kita makan bareng ya."Rolex melotot ke arahku dan berteriak, "Ziva!"Ketika aku dan Willy hendak pergi, Rolex tiba-tiba bersikap nekat. Dia memekik, "Hei! Willy, kamu tahu aku dan Ziva

  • Di Antara Pacarku dan Janda   Bab 8

    Willy bilang dia juga ingin mencoba. Namun, kelasku itu kelas kebugaran khusus perempuan, jadi aku hanya bisa menolaknya. Lagi pula, dari penampilannya, dia pasti sering ke gym, tidak perlu ikut denganku.Saat keluar dari kantor, aku melihat Rolex mondar-mandir di sekitar sana. Sepertinya dia sedang mencariku. Di negeri orang, tindakannya ini sama saja dengan mencari jarum di tumpukan jerami.Dia datang untuk jalan-jalan, tidak bisa tinggal lama dan sebentar lagi harus pulang ke negara asal. Jadi, aku sama sekali tidak khawatir akan bertemu dengannya. Aku hanya tidak menyangka dia bisa setidak tahu malu ini.Beberapa hari kemudian, aku menerima telepon dari ibuku. Begitu membuka mulut, isinya langsung omelan."Kamu sama Rolex itu sebenarnya kenapa? Dia sudah datang ke sini, cepat pulang. Sudah sebesar ini dan sudah mau nikah, masih pakai drama kabur dari rumah."Sepertinya aku mendengar suara Rolex dari seberang telepon. Dia di sana berusaha menenangkan suasana, menyuruh ibuku jangan m

  • Di Antara Pacarku dan Janda   Bab 7

    "Dia selingkuh?""Ya.""Dia mau balikan?""Kurang lebih begitu.""Kamu mau balikan sama dia?"Aku memutar bola mata, malas menjawab. "Kak, pertanyaanmu banyak banget."Di bawah cahaya yang remang, Willy menatapku. Ditatap pria tampan seperti itu, aku tentu merasa malu. Pipiku terasa agak panas.Beberapa detik kemudian, Willy tiba-tiba bertanya, "Coba tebak, kenapa aku nanya sebanyak itu?"Keesokan harinya, aku bertemu Rolex. Namun, dia bukan datang mencariku. Di sampingnya berdiri Chellyn.Mereka keluar bersama dari sebuah toko barang mewah. Chellyn menggandeng lengan Rolex, sementara Rolex menenteng kantong belanja merek mewah, barang yang tentu saja tidak pernah dia belikan untukku.Saat melihatku, ekspresi Chellyn sedikit berubah. Dia berkata dengan nada menyindir, "Rolex, aku sudah bilang, dia nggak akan tega ninggalin kamu. Lihat saja, sampai ngejar ke sini."Rolex menarik lengannya dari pelukan Chellyn dan berjalan ke arahku. "Ziva, jangan salah paham. Aku cuma temani dia ke luar

  • Di Antara Pacarku dan Janda   Bab 6

    Pada diri Ziva, dia merasakan kehidupan. Kehidupan biasa tidaklah menjengkelkan. Namun, itu tidak berarti dia harus memutus hubungan dengan Chellyn sepenuhnya.Cinta pertama memang selalu berbeda. Dia juga hanya menjalankan kewajiban sebagai seorang teman.Chellyn menangis sambil melemparkan tubuhnya ke pelukan Rolex. Tubuh lembut itu gemetar tanpa henti.Pada akhirnya, Rolex menelepon restoran dan menunda lamaran malam ini ke malam berikutnya. Bagaimanapun, dia belum mengatakan pada Ziva bahwa malam ini dia akan melamar.Sambil memikirkannya, dia mengirim pesan kepada Ziva.[ Ziva, malam ini aku mendadak lembur. Kita keluar makan besok malam saja. ]Setelah mengirim pesan itu, Rolex menunggu sebentar, tetapi tidak mendapat balasan dari Ziva. Dia membuka kembali riwayat chat di atas, lalu menghela napas.Entah sejak kapan, Ziva membalas pesannya semakin lama. Mungkin dia masih marah. Namun, tidak apa-apa. Setelah hari ini, dia akan membujuk Ziva. Dia akan memberi Ziva sebuah pernikahan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status