Share

Bab 24

"Ya Tuhan."

Brak.

Aku melompat dari kasur saat kudapati Mbak Kania ada di sampingku dengan selimut yang membalut tubuh polosnya.

"Apa-apaan ini?"

Kupegangi kepalaku yang masih terasa nyeri dan berat.

"Kok bisa aku di sini sama dia?"

Kuingat-ingat kembali kejadian terakhir saat aku meminum teh buatan Mbak Kania.

Tapi setelah mataku buram aku justru tak ingat apa-apa lagi dan saat kupaksakan untuk meningatnya kepalaku terasa makin sakit.

"Aku kenapa ini? Ya Tuhan."

Kutengok lagi Mbak Kania yang masih tidur lelap di dalam selimut miliknya.

Cemas, takut dan bingung jadi satu. Pasalnya bahaya kalau sampai Mas Haris tahu, ia pasti akan sangat murka dan salah paham.

Tanpa berpikir lagi segera kupunguti pakaianku yang sudah berserakan di lantai.

"Arghh di mana kolorku?" Kuedarkan pandangan ke sekitar.

Dan sialnya kolorku ada di dekat kepala Mbak Kania. Perlahan akhirnys kakiku kembali mendekat ke bibir ranjang.

Saat kutarik kolor itu ....

"Eh hei udah bangun sayang?" Mbak Kania malah membuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status