Share

Sahabat Baik

Author: El Nurien
last update Huling Na-update: 2025-07-16 13:12:15

“Sekarang ceritakan bagaimana kronologinya?” tanya Javi setelah Key menghilang dari pandangan mereka. Andika dan Indra saling bersitatap. Mereka tau saatnya menyiapkan mental. Bahkan suara Javi berubah 180 derajat setelah Key pergi.

***

“Key?”

Key menoleh ke arah suara. Terlihat Dilan sedang berlari ke arahnya. “Benar, ternyata kamu. Bagaimana kabarmu, lama tak melihatmu.”

Key tersenyum. “Baik. Iya, tidak ada lagi alasan aku ke sini.”

“Lalu sekaraa …ng?”

“Ah iya. Tadi aku mau mengantar makanan buat seseorang, tapi … mungkin kau sudah dengar ceritanya.”

“Seseorang? Katanya suami? Kenapa kau katakan seseorang? Aku jadi penasaran,” goda Dilan.

Key tertawa kecil. “Lama-lama kau akan tahu.”

“Baiklah, jika memang saat ini belum waktunya. Dia ….” Dilan beralih pada Pak Isa.

“Oh, namanya Bapak Isa. Semacam pengasuh kami.”

“Pengasuh? Bodyguard?”

“Bodyguard? Bisa dibilang begitu, jawab,” jawab Key dengan wajah cengengesan. Key tak sepenuhnya bohong. Ia tahu Javi mengutus Pak Isa untuk menj
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
ELVIRA thoenger01
up date 20 bab lagi, jangan lama
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Diabaikan Kekasih, Dimanja CEO   Kepingan Masa Lalu

    “Selain itu, aku ingin Key kuat. Key anak tertua dari seorang pria kaya, tidak mustahil suatu saat kewajiban keluarga akan berpindah kepada Key,” gumam Javi dengan tatapan melayang jauh. Javi teringat belum memperkenalkan Key kepada ibunya. Ia tidak tahu bagaimana reaksi ibunya nanti. “Kamu harus jadi orang kuat, Key,” batinnya. ***“Kau sudah bisa berdiri?” tanya Key sambil membantu Javi pindah ke ujung ranjang. “Jangan dipaksakan, takutnya tambah parah. Kalau perlu bantuan, panggil saja aku.” “Sedikit sedikit sudah mulai bisa.”Key duduk di sampingnya. “Alhamdulillah. Ikutan senang. Semoga segera pulih, dapat bekerja keras dan cari uang yang banyak.”Javi menuel hidungnya. “Dasar matre.”“Tak boleh disesali,” sahut Key cepat. “Tidak akan.” Javi memasukkan tangannya ke rambut Key. “Jika itu bisa memanjakanmu dan kau bahagia, aku akan bekerja lebih keras lagi.” Perhatian mereka teralih pada ponsel Key yang berbunyi di atas nakas berbunyi. “Ya, Pak. … Aku tanya Javi dulu. Baikl

  • Diabaikan Kekasih, Dimanja CEO   Sahabat Baik

    “Sekarang ceritakan bagaimana kronologinya?” tanya Javi setelah Key menghilang dari pandangan mereka. Andika dan Indra saling bersitatap. Mereka tau saatnya menyiapkan mental. Bahkan suara Javi berubah 180 derajat setelah Key pergi. ***“Key?” Key menoleh ke arah suara. Terlihat Dilan sedang berlari ke arahnya. “Benar, ternyata kamu. Bagaimana kabarmu, lama tak melihatmu.”Key tersenyum. “Baik. Iya, tidak ada lagi alasan aku ke sini.”“Lalu sekaraa …ng?” “Ah iya. Tadi aku mau mengantar makanan buat seseorang, tapi … mungkin kau sudah dengar ceritanya.”“Seseorang? Katanya suami? Kenapa kau katakan seseorang? Aku jadi penasaran,” goda Dilan. Key tertawa kecil. “Lama-lama kau akan tahu.”“Baiklah, jika memang saat ini belum waktunya. Dia ….” Dilan beralih pada Pak Isa. “Oh, namanya Bapak Isa. Semacam pengasuh kami.”“Pengasuh? Bodyguard?”“Bodyguard? Bisa dibilang begitu, jawab,” jawab Key dengan wajah cengengesan. Key tak sepenuhnya bohong. Ia tahu Javi mengutus Pak Isa untuk menj

  • Diabaikan Kekasih, Dimanja CEO   Bahagia itu Sederhana

    “Neal, aku makin muak dengan sikapmu,” sahut Dilan, kemudian berdiri dan membawa tasnya. “Aku pergi.” “Eh!” ***Key menoleh ke arah pintu yang terdengar terbuka. Andika masuk, kemudian disusul Indra. Javi yang sejak tadi menyandarkan kepalanya ke bahu Key meluruskan badan seketika. “Kalau mau pulang, aku akan minta Pak Isa mengantarmu.”“Tunggu, aku punya paket baru. Kurasa Key menyukainya,” seru Andika.Key menolak dengan isyarat tetapi Andika membalas dengan wajah memohon. “Tapi bagaimana dengan cincin Key?” Pertanyaan dari mulut Javi tiba-tiba membuat ruangan menjadi dingin menusuk, bahkan Key sedikit menggigil. Menyadari itu, Javi diam-diam menghela napas dan berjuang meredam emosinya. Ia meraih bahu Key. “Aku membuatmu takut? Maaf.” Key mengangguk. “Mungkin karena aku baru mengenalmu.”Kembali hati Javi tergigit. Hari ini ia mendengar dua kali dari Key, menyadarkannya bahwa dirinya hanya seperti menggenggam selembar tisu. Benda yang mudah terbang hanya ditiup angin atau han

  • Diabaikan Kekasih, Dimanja CEO   Narsis Parah

    “Bisakah Indra saja menjelaskan? Setelah itu kau bisa marah padaku.”“Kau takut padaku?”“Indra saja takut, bagaimana aku tidak?” batin Key. Key memilih menggeleng, tetapi beberapa detik kemudian mengangguk karena tatap selidik Javi. “Apa aku terlihat jahat?”Key menggeleng cepat. Ia membuka plastik sumpit dan menyerahkan pada Javi. “Tidak. Mungkin karena aku tidak terlalu mengenalmu, jadi tidak bisa menebak bagaimana reaksimu nanti.”Javi kembali terdiam. Seiris sembilu menyayat hati Javi. Sekian tahun ia menyimpan perasaan dan diam-diam mengawasi, tetapi Key menganggapnya sebagai orang asing. “Apa aku menyinggung perasaanmu?” tanya Key dengan wajah cemas. Javi menggeleng. Ia mengambil sumpit di tangan Key dan mulai mengamati makanan di setiap wadah. “Tapi kenapa wajahmu berubah?”Nada yang diucapkan Key membuat Javi cepat mengangkat. Terlihat cemas menyelimuti di wajah itu. Ia meletakkan sumpit, memegang pipi Key dan memajukan wajahnya. Key mengernyit, matanya terpejam dengan w

  • Diabaikan Kekasih, Dimanja CEO   Bukan Sembarang Cincin

    “Kau lupa dia tidak mengenakan benda yang sudah diinjak orang? Apalagi ini punya Key. Siapapun itu, harus mengganti full. Ah tiga kali lipat. Di sini sudah sold out. Aku harus mencari di outlet lain, mungkin saja harus outlet luar negeri. Karena itu edisi terbatas.”Indra beralih pada Melodi. “Anda dengar ‘kan?”Indra kembali mengangkat teleponnya. “Lalu bagaimana kau menghadapinya? Setelah ini mungkin aku juga akan dipecat.”Bisik-bisik kembali terdengar. Neal ikut bertanya-tanya siapa sebenarnya Key. Ia baru ingat kalau ayah Key orang kaya. “Apa Key sudah baikan dengan ayahnya?” gumam Neal. Melodi yang mendengar gumaman Neal segera berbisik. “Siapa ayahnya?”Neal tak menjawab. Perhatian mereka teralih pada percakapan Indra. “Jangan kuatir, Ndra. Toko baru saja mendapatkan edisi terbaru. Asalkan Key menyukainya, kau akan selamat.”“Baiklah, bawa paket itu ke sini. Kita harus menenangkannya.” Indra menyudahi panggilannya. Ia beralih pada Melodi. “Anda sudah mendengarnya.” Ia mempe

  • Diabaikan Kekasih, Dimanja CEO   Melodi Bertingkah

    [Hati-hati di jalan.]Key yang tadinya bersandar pada kursi kini terduduk ketika melihat alamat yang diberikan Javi. Lokasi itu bahkan nama gedungnya sama yang sering ia masuki untuk mengantar makanan Neal.“Memangnya si Ayam Panggang bekerja sebagai apa?”“Apa, Non.”Key terkesiap karena melupakan Bibi Nurul yang tak jauh darinya. “Tidak apa, Bi. Aku turun dulu, Bi. Assalamu ‘alaikum.”“Wa ‘alaikum salam,” sahut Bibi Nurul sambil tersenyum. Ucapan salam hanya kegiatan sederhana, tapi tidak semua orang konsisten atau peduli melakukannya. Tindakan sederhana, tetapi membuat Bibi Nurul yakin, Key perempuan baik dan layak mendampingi majikan yang sejak kecil ia besarkan. ***“Jev, aku sudah di bawah. Kantormu di mana?” tanya Key di dalam telpon. “Tunggu saja di sana. Aku minta Indra menjemputmu.”“Baiklah. Aku tunggu.” Key menutup panggilan. Sesaat ia mengedarkan pandangan. Luasnya lobi dan orang-orang berlalu. Baru kali ini ia memperhatikan suasana lobi. Biasanya ia langsung saja melun

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status