Share

Bab 16

Bab 16

Aku menjerit ketakutan setelah membuka isi bingkisan yang berisi seekor tikur dicabik-cabik perutnya. Isi dalam perutnya menyembul keluar. 

Aku merasa mual, kepalaku pusing aku langsung pergi ke kamar mandi. Melepehkan semua isi dalam perut.

"Huek...huek...huek"

"Sungguh terlalu peneror ini! Siapa sih dia?" 

"Apa dia tak jijik saat melakukan ini?"

"Hewan pun jadi ulahnya"

Aku berbicara sendiri seperti orang gila. Jika aku melawan peneror itu sendirian aku bisa kehilangan kewarasanku. 

Aku menelfon Mas Indra, tapi panggilan di matikan. Kepalaku pusing memikirkan ini.  Belum lagi, aku harus membuang bangkai tikus itu.

Aku mencari cara membuang bangkai tikus tanpa melihat lagi,  aku berjalan ke arah ruang tamu dimana kotak itu ku letakkan. Tak lupa melapisi tangan dengan palstik. Aku bejalan mengendap-ngendap agar tak tersandung, karena aku membelakangi tempat.

Aku menoleh sedikit ke tutup kot

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status