Share

Private Number

Malam hari adalah malam yang kami tunggu. Sudah tak sabar lagi rasanya aku menunggu matahari tenggelam dari aktifitas menyinari bumi hari itu. Biasanya, aku sebelum jam lima sore terlebih dahulu mandi dan kembali tidur. Hal itu aku lakukan agar kembali segar ketika akan melakukan profesi malamku itu. Ya profesi di gelapnya malam sebagai gadis kupu-kupu malam yang berdiri tepat di pinggir jalan. Menantikan hidung belang dengan membawa rupiah yang berguna untuk meneruskan kehidupan dan perjuangan berat di kota Kejam ini.

Setelah bangun tidur pada saat tepat pukul Sembilan malam, aku biasanya berdandan dan mempoles seluruh bagian wajah dan juga mengenakan pakaian seksi milikku, cantik bak perempuan liar jalanan. Ya, hampir setiap malam aku melakukan hal itu begitu saja terus.

 Jika malam hari atau saat azan berkumandang biasa digunakan  untuk beribadah orang-orang, aku tak melakukannya. Bukan tak mau beribadah, tetapi aku berpikir memang belum pantas untuk menye

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status