Share

Bab 7 : Buku Catatan Mama

"Ya, mau bagaimana lagi. Dia memaksaku."

Suara gelak tawa Sabrina seketika itu juga terdengar di telinga Lona. Kedua bersaudara itu tengah mengobrol jarak jauh melalui ponsel pintar mereka.

'Kamu tahu, Lona? Aku paling tidak suka pergi keluar bersama Tante Widya, karena jadinya, yah, seperti kamu.' Lona cemberut, masih mendengar suara tawa mengejek dari seberang.

"Yang benar saja, apa dia memang selalu begitu?"

Masih dengan perasaan setengah dongkol, Lona mengingat kembali kegiatannya hari ini. Tentu saja bersama Widya. Seharian.

Awalnya Lona menemani wanita itu menjajahi butik-butik brand besar, kemudian wanita itu membawa Lona untuk diperkenalkan dengan teman-teman sosialitanya. Pokoknya seharian ini dia sibuk membuntuti Widya selayaknya asisten pribadi wanita itu.

'Jadi kamu dimarahi Oma, ya?'

"Iya, sudah pasti. Kalau aku bersama Ibu, dia juga akan memarahiku. Seharian pergi dari pagi, baru pulang sudah malam begini." Netra Lona melihat ke arah jam dinding yang menunjuk pada angka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status