Share

Gagal Move On

Penulis: Brata Yudha
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-06 08:49:25

Selama beberapa saat, kepala Nilam seolah berhenti berfungsi. Galih juga diam di tempat, terlalu terkejut dengan kejadian ini. Hingga akhirnya Nilam tersadar, barulah dia langsung memundurkan badannya dan menunduk. Sebisa mungkin menyembunyikan wajahnya yang memerah.

“Mampus, Nilam! Jadi orang ceroboh banget sih kamu!” batinnya merutuki diri sendiri. Nilam sedikit mendongakkan wajahnya untuk melihat ekspresi Galih, tetapi pria itu malah membuang muka. Nilam jadi tidak bisa melihat air mukanya dengan jelas.

“Pa-Pak Komandan... Maaf, aku nggak sengaja. Tadi aku kaget banget pas Pak Komandan tiba-tiba noleh, um...” Nilam tidak bisa menyelesaikan ucapannya. Tenggorokannya terasa sangat kering dan telapak tanganya berkeringat dingin. Galih pasti menghabisinya setelah ini!

Namun, jauh dari pikiran Nilam, Galih sedang berusaha keras menyembunyikan kegugupan dalam dirinya. Galih bisa merasakan tubuhnya sedikit memanas. Antara marah dan kesal, tetapi Galih juga merasakan sesuatu yang aneh dari
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Faidhotur Rosyadi
apakah di indra
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Dibuang Ajudan Dinikahi Komandan   Masalah Baru

    Setelah membaca pesan Selina, Indra pergi ke kafe dengan terburu-buru. Indra masih belum memiiki petunjuk mengapa Selina tiba-tiba ingin bertemu dengannya. Bukannya beberapa waktu lalu wanita itu ingin memberi Indra waktu sebelum siap membuka masa lalunya? Indra tidak bisa berhenti berpikir jika ini ada hubungannya dengan Galih dan Nilam. Indra hanya bisa berdoa Selina ingin bertemu karena sesuatu yang lain. Biasanya, wanita itu memang tidak bisa lama-lama jauh dengan Indra.“Hai, Yang,” sapa Indra begitu mendekati Selina yang sudah lebih dulu menempati kursi kafe. Senyum terukir di bibirnya seakan-akan tidak pernah ada masalah di antara mereka.Akan tetapi, wajah Selina sudah semasam lemon. Kening wanita itu bertaut dan kedua sudut bibirnya tertarik ke bawah. Selina terlihat sedang menahan kesal. “Tumben cepet banget, biasanya aja kamu molor sampe setengah jam. Nggak ada kerjaan?” tanya Selina sinis.Indra menghela napas. Sindiran Selina begitu menohok hatinya. “Jangan gitulah, Yang.

  • Dibuang Ajudan Dinikahi Komandan   Barang Bukti

    Indra sedang asyik merekam pertengkaran rumah tangga itu dari celah pintu. Suara Nilam dan Galih pasti akan terdengar jelas di ponselnya walaupun ekspresi mereka tidak begitu terlihat di kamera. Indra mencoba memperbesar kamera videonya hingga akhirnya menemukan angle yang tepat untuk merekam. Senyuman Indra semakin melebar ketika Galih tampak begitu marah hingga mengangkat tangannya ke atas. Namun, tiba-tiba suasana menjadi hening dan Galih tidak kunjung melayangkan tangan ke wajah Nilam seperti yang Indra harapkan. Karena....“Udah puas marah-marahnya, Mas? Kayaknya ada tamu tuh. Lagi sibuk ngerekam kita.”Deg.Jantung Indra nyaris melompat keluar dari tenggorokannya. Bagaimana tidak? Nilam menyebutkan tentang seorang ‘tamu’ yang tidak lain dan tidak bukan adalah dirinya. Begitu menyadari Nilam melirik ke arah kamera, saat itulah Indra tahu dirinya sedang dijebak. Indra menahan napas dan segera angkat kaki untuk melarikan diri dari tempat itu.“Mau ke mana kamu, hah?” ujar Galih, y

  • Dibuang Ajudan Dinikahi Komandan   Merekam Pertengkaran

    Selina benar-benar tidak percaya dengan apa yang dia lihat barusan. Jelas-jelas foto yang terpajang di ponsel Indra adalah foto Nilam. Mendadak kepala Selina terasa blank. Dia memperhatikan Indra dari belakang dengan tatapan kosong. Ibu jari pria itu terus menggulir layar ponsel ke bawah, memperlihatkan lebih banyak foto Nilam. Tampaknya, Indra sedang menstalker media sosial Nilam. Namun, kenapa Indra lancang sekali mengulik kehidupan istri atasannya? Apa yang sebenarnya terjadi di antara mereka?Selina tidak bisa tinggal diam saja. Jika dia mengabaikan ini, Indra pasti akan lebih banyak melontarkan alasan-alasan yang membuatnya muak.“Indra!” panggil Selina keras. Dalam hitungan detik, ponsel di tangan Indra raib. Indra membelalak kaget. Ketika dia mendongak, bisa dia lihat Selina menatapnya dengan marah. Wajah wanita itu memerah dengan tatapannya yang tajam. Sejenak Indra hanya bisa membeku di kursinya. Ia memperhatikan bagaimana Selina memeriksa media sosialnya dengan lamat. Tanga

  • Dibuang Ajudan Dinikahi Komandan   Kepergok

    Nilam tidak bisa menggerakkan tubuhnya. Untuk sesaat, otak Nilam terasa berhenti bekerja. Tidak tahu juga mengapa Nilam justru terhipnotis oleh detak jantung Galih di bawah telapak tangannya. Di sisi lain, Galih terlihat tidak memiliki niatan untuk melepaskannya. Mata mereka saling bertemu dalam satu titik dan napas mereka bersahutan. Rasanya.. hangat sekali. Jika diizinkan, Galih ingin mendekap wanita itu untuk waktu yang lama. Setidaknya hingga—“Papa! Mama!” Ara yang tiba-tiba muncul dari kamar sontak menutup matanya dengan tangan. Es krim di genggaman gadis itu setengah meleleh dan hampir jatuh. “Papa Mama ngapain? Kok pelukan gitu?”Barulah Nilam dan Galih tersadar bahwa mereka tidak seharusnya menunjukkan adegan semacam ini kepada Ara. Nilam langsung mendorong Galih menjauh dan memunguti barang-barang yang tadi berjatuhan dengan cepat. “Bukan apa-apa kok, Sayang. Tadi Papa tangkap tante soalnya hampir jatuh hehe.”“Oh gitu.” Ara manggut-manggut, meski tidak memahami keseluruhan

  • Dibuang Ajudan Dinikahi Komandan   Peringatan Galih

    Tiada angin, tiada hujan tiba-tiba Galih memanggilnya ke rumah dinasnya. Setelah menutup panggilan tersebut, langsung saja Indra bergegas menuju kediaman Galih. Namun, ketika sampai di sana, Indra melihat Galih sudah bersilang tangan di teras rumahnya. Indra tidak tahu pasti. Ekspresi Galih sangat tenang dan datar, tetapi sepertinya pria itu memiliki banyak hal untuk dikatakan.Indra berdiri di depan Galih dan menganggukkan kepalanya. “Pak Danyon memanggil saya?”Galih mendesah pelan. Dia tidak mau berbasa-basi, jadi langsung saja. “Ya, saya ada keperluan sama kamu. Indra, apa benar beberapa hari lalu kamu memberikan sebuah undangan ke Nilam?”Jantung Indra nyaris berhenti berdetak. Dari banyaknya kemungkinan, Indra paling tidak menyangka Galih akan menanyakan undangan itu. Gawat, Indra jangan sampai terlihat mencurigakan di mata Galih.Indra mengangguk lagi. “Benar. Saya yang memberikan undangan itu kepada Bu Danyon. Apa ada masalah, Pak?”“Saya hanya ingin tanya, apa undangan itu su

  • Dibuang Ajudan Dinikahi Komandan   Kamu Bukan Ibu Kandungnya

    Secara spontan, Indra langsung menyembunyikan ponselnya di belakang punggungnya. Ia tidak ingin Hanif melihat foto-foto sialan itu dan mengetahui dirinya-lah yang telah merencanakan semua jebakan itu.“Sengaja?” Indra mengangkat sebelah alis, berusaha keras menghilangkan kegugupannya. Tatapan Hanif benar-benar tajam. Seakan siap mengulitinya hidup-hidup. “Saya nggak ngerti maksud Lettu Hanif. Sengaja apa, ya?”Hanif mendesah keras. Dia sudah merasa aneh dengan undangan Indra kala itu. Memang, salah Hanif tidak melakukan cross check lebih dulu dengan menghubungi teman-teman seangkatannya. Andaikala hari itu Hanif setidaknya bertanya kepada salah satu temannya, kejadian di hotel pasti bisa dihindari.“Jangan pura-pura bodoh, Sertu Indra,” jawab Hanif dingin. “Saya tahu kamu cuma manfaatin saya ‘kan? Untuk menjebak Bu Danyon!”“Saya nggak paham maksud Lettu Hanif. Menjebak apa?” Indra menunjuk dirinya sendiri dengan pandangan bertanya. Ekspresinya itu membuat Hanif teramat-sangat muak.“

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status