Share

Dimana Aku?

Author: Nath_e
last update Huling Na-update: 2025-07-14 12:39:12

Laura bangkit dan panik. Apalagi menyadari dirinya dalam keadaan polos. “Ya Tuhan, apa yang terjadi?!”

Laura bingung dan mencoba mengingat kejadian semalam. “Aku tidak mabuk, aku juga tidak sakit tapi …,” Laura kembali mengintip ke dalam selimut, memastikan jika dirinya benar-benar telanjang.

“Oh astaga … tidak, ini tidak mungkin kan? Apakah aku melakukan ‘itu’?" ia mencoba mengingatnya. Lalu menggeleng keras.

“Tidak … tidak! Aku tidak merasakan … basah dibawah sana … ehm, jangan-jangan?” Laura melebarkan matanya. “Aku diculik! Yah, benar! Aku pasti diculik. Aku harus segera kabur dari sini!”

Laura membelit tubuh polosnya dengan selimut, mencari pakaiannya. Tapi tak ada sehelai pakaian pun miliknya.

“Astaga, dimana pakaianku?”

Laura semakin panik saat mendengar suara langkah kaki dan suara berat yang mendekat. Ia kebingungan mencari kemungkinan jalan keluar atau minimal… tempat untuk bersembunyi.

Tapi sayangnya, pintu terbuka duluan.

Seorang pria itu masuk. Pembawaannya tenang, matanya menatap tajam Laura yang tertangkap basah hendak membuka jendela besar di sisi kiri ruangan.

“Kau sudah bangun rupanya,” katanya datar sambil berjalan mendekat perlahan.

Laura menegang. “Siapa kau, tuan?”

“Namaku Brian.”

Pria itu tidak menjelaskan lebih dari dua kata. Ia berdiri di sana, memandangi Laura seolah-olah Laura adalah manekin porselen yang sangat berharga.

“Aku ... kenapa aku ada disini?” Laura menarik selimutnya yang melorot ke bawah dengan gugup.

Brian mengambil kursi, dan duduk. Menarik nafas dalam-dalam sambil menatap Laura.

“Kau pingsan di jalan. Aku hanya... menyelamatkanmu.”

Entah mengapa jawaban Brian justru membuat bulu kuduknya meremang.

“Kau tak mengenalku, tapi aku sudah lama tahu tentangmu,” lanjut Brian.

Laura mengerutkan kening. “Apa maksudmu?”

“Dave.”

Jantung Laura berhenti berdetak sejenak.

“Aku tahu apa yang dia lakukan padamu,” kata Brian. Suaranya tenang, nyaris berbisik. “Dan itu adalah ... kesalahan.”

Laura menelan ludah. “Jadi, kau teman Dave?”

Brian mengangkat alis, “mungkin,”

Ia berdiri, lalu berjalan mendekat, memperkecil jarak.

Laura ingin mundur, tapi tubuhnya kaku. Ia hanya menjaga agar selimut tipisnya itu tidak melorot.

“Aku tidak akan menyakitimu,” katanya. “Tapi aku ingin sesuatu darimu.”

Laura menatapnya takut-takut. “A-apa?”

Tangan kekar berotot Brian melingkar cepat di pinggang Laura dan menariknya paksa untuk menempel di tubuh beraroma maskulin itu.

Mereka saling menatap dalam jarak dekat. Laura merinding merasakan hembusan nafas Brian di wajahnya. Ia berusaha memalingkan wajah tapi Brian mencegahnya.

“Aku ingin kau tinggal di sini,” Brian berkata tegas dengan tatapan tajam.

Laura menggeleng cepat. “Tidak. Aku tidak akan … apa kau gila?! Aku bahkan tidak mengenalmu!”

Brian, semakin menekan Laura dan mempererat pelukannya. Untuk pertama kalinya, wajah Brian memperlihatkan emosi.

Sesuatu yang gelap dan ... mengerikan.

Brian tak pernah ditolak dan pantang ditolak.

Lelaki bertubuh tegap berotot itu hanya memiringkan kepala, seolah menikmati penolakan yang diselimuti kepanikan Laura.

“Aku hanya ingin kamu aman. Dunia di luar sangat kejam. Orang-orang seperti Dave ... tidak layak memilikimu.”

Laura terdiam. Nama Dave kembali mengiris pikirannya. Ia memutuskan pertunangan itu hanya beberapa jam lalu. Insiden kecil yang menorehkan luka mendalam di hatinya.

“Itu tidak menjadikanmu berhak atas hidupku, tuan brian! Kita tidak saling mengenal apalagi pernah bertemu sebelumnya. Aku rasa kau … salah besar memilih siapa yang menjadi wanita mu!”

Laura menghardik, matanya berair karena bingung dan takut. Ia kembali berontak tapi tenaga Brian terlalu kuat.

“Laura. Selama dua tahun terakhir, aku memantau Dave. Dan aku juga melihatmu. Aku sudah memperhatikanmu. Aku tahu rutinitas mu.”

“Aku bahkan tahu kau suka croissant isi almond dari toko roti di sebelah florist tak jauh dari kantormu. Aku tahu makanan favoritmu.”

“Cara kau memeluk lengan bajumu saat gugup. Cara kau memutar cincin saat kau bohong. Aku tahu semua omong kosong Dave padamu. Dan aku pun tahu kalau kau … pernah menangis di halte bus jam tujuh malam karena ibumu sakit.”

“Kau … pantas mendapatkan lebih.”

Brian berbicara tanpa jeda, penuh penekanan dan intimidasi.

Laura tercengang, tak percaya dengan apa yang didengarnya barusan.

“Kau menguntit ku?”

Brian mendekat. Nafasnya hangat di wajah Laura.

“Aku ... memperhatikan. Karena kau sangat menarik.” ia terdiam sejenak memperhatikan manik hazel Laura yang membayang.

“Kau seharusnya menjadi milikku.” lanjutnya lagi dengan suara yang lebih pelan, nyaris menyeramkan.

“Kau gila,” ucap pelan Laura, tangannya mulai gemetar.

“Aku bukan Dave, Laura. Aku takkan menyakitimu. Tapi aku juga tidak akan melepaskan mu.” Brian menegaskan kembali.

“Kamu akan tinggal di sini, Laura. Selamanya.”

“Kau benar-benar kehilangan akalmu, tuan Brian!” bisik Laura.

Brian tersenyum samar. Tapi matanya menunjukkan hal sebaliknya. Ada amarah yang berkilat jelas di dalam sana.

“Dave membuang sesuatu yang berharga. Aku berjanji tidak akan membuat kesalahan yang sama.”

Laura menatapnya, dadanya terasa sesak. “Kau bukan siapa-siapa untukku, Brian. Lepaskan aku, brengsek! Kau sama pengecutnya dengan Dave!”

Brian semakin mencengkeram tubuh Laura dan wajahnya semakin menggelap.

“Kau boleh menolak sekarang. Tapi aku akan tetap menahan mu. Bahkan jika kamu harus tetap terkurung di kamar ini sekalipun. Kau … milikku!”

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Dibuang Badboy Dinikahi Mafia Obsesif    Nanochip dan dilema

    "Nanochips!” Brian membulatkan mata birunya, menoleh cepat pada Dominic. “Nanochips ... kau menanamkannya pada Laura bukan?” Ryu Jin dan Cassandra ikut menoleh, raut wajah kedua wanita itu bak mendapat pencerahan. “Benar, kenapa kita tidak memikirkan hal ini. Dom, kau melakukannya bukan?” Cassandra menimpali “Aku …,” Dominic bingung menjawab. “Kalau dia memilikinya kita bisa menemukan posisi Laura! Bukankah terintegrasi dengan sistem mu? Artinya kita bisa melacaknya dengan bantuan satelit." Ryu Jin yang biasanya datar mendadak girang. Dominic berdehem kecil, ia mengusap tengkuknya, masih bingung hendak memulai darimana. “Tentang itu … aku,” Dominic melirik ke arah Brian yang menunggunya. Ia menarik nafas panjang, sudah menduga pertanyaan ini akan muncul. “Aku tidak pernah menanamkan nano chip pada para petinggi atau pasangan mereka termasuk Laura, termasuk kalian." Brian bertanya, “Kenapa? Bukankah setiap pengikutmu akan tertanam chip itu untuk mengontrol mereka, termasuk aku

  • Dibuang Badboy Dinikahi Mafia Obsesif    Semangat yang memudar

    Seminggu berlalu dan pencarian Laura masih terus dilakukan. Hari demi hari rasanya seperti neraka bagi Brian. Setiap hari Brian hanya berputar di lingkaran gelap yang sama, laporan tanpa hasil, jejak samar, dan kabar buruk yang belum bisa dipastikan kebenarannya.Setiap penemuan mayat tanpa identitas membuat darah Brian berdesir. Ia takut bakal menemukan Laura di kamar jenasah.Lucas datang dengan wajah muram, membawa kantong plastik bening. Ia menaruhnya di atas meja. Di dalamnya terdapat kalung berlian milik Laura—masih dengan GPS aktif—bersama pakaian dan perhiasan lain yang tampak kotor dan berdebu.“Kami menemukannya di pinggiran jalan hutan pinus, sekitar dua kilometer dari batas wilayah,” ucap Lucas pelan.Brian menatap benda-benda itu lama sekali, matanya merah berair. Bibirnya bergetar tanpa suara. “Hanya ini?! Lalu Laura?!” tanyanya serak sambil menggenggam kalung Laura.Lucas menunduk penuh penyesalan. “Maaf, Tuan.”Brian memjamkan matanya, menahan emosi yang nyaris tumpah

  • Dibuang Badboy Dinikahi Mafia Obsesif    Terjebak antara cinta dan ketidakwarasan

    “Jangan pernah berpikir Brian akan datang untuk menyelamatkan dirimu, Laura. Aku tidak suka wanita pembangkang jadi sebaiknya kau menjaga dirimu baik-baik atau kau … akan menerima akibatnya.”Peringatan Rafael Ortega sedikit menciutkan nyali Laura. Ia bertanya dalam hati benarkah Brian tidak akan menemukannya, lalu bagaimana nasibnya dan bayi dalam kandungannya di masa depan?“Kau salah besar Rafael … dia pasti akan menemukanku.” Balas Laura meski ia tak yakin dengan kalimatnya itu.Rafael menatap Laura takam, dengan jarak hanya sejengkal, Laura bisa merasakan beratnya tarikan nafas mantan koleganya itu.Rafael Ortega tersenyum sinis, ia sedikit menjauhkan tubuhnya dan membuka laci bagian atas nakas disamping ranjang.“Benarkah itu? Jangan membuatku tertawa Laura.”Rafael mengambil kotak beludru hitam dari dalam laci. Di dalamnya, terdapat sebuah cincin berkilau, cincin pernikahan.Laura terbelalak saat Rafael meraih tangannya dengan kasar. Jemarinya yang dingin memaksa membuka gengga

  • Dibuang Badboy Dinikahi Mafia Obsesif    Obsesi Sang dokter radiologi

    Laura terbangun perlahan, kelopak matanya terasa berat. Kepalanya berdenyut, mulutnya kering, dan perutnya terasa aneh. Butuh beberapa saat sebelum ia sadar dirinya tidak lagi berada di balkon restoran Paris.Yang pertama menyambut pandangannya adalah langit-langit tinggi dengan dinding batu berwarna gelap. Lampu gantung kristal berkilau pucat, memantulkan cahaya remang.Ruangan itu luas, tetapi sunyi, nyaris terlalu sempurna—seperti sebuah vila kuno yang dipugar untuk menyimpan rahasia.Laura terhenyak. Gaun malam yang dipakainya sudah berganti dengan gaun satin putih polos. Potongannya sederhana tapi mengekspos jelas bagian atas tubuhnya.Semua perhiasan yang dikenakan mulai dari cincin, kalung, gelang, bahkan anting kecil pemberian Brian—hilang. Seolah setiap penanda dirinya sudah dilucuti. Laura panik karena dalam kalung itu terdapat penanda GPS untuk melacak keberadaannya.Ia meraba perutnya dengan gemetar, memastikan bayinya masih ada. “Dimana ini … apa yang terjadi sebenarnya?

  • Dibuang Badboy Dinikahi Mafia Obsesif    Penculikan yang sempurna

    Malam hari di kota Paris menyimpan daya magisnya sendiri. Menara Eiffel berkilau dengan ribuan cahaya, sementara musik akordeon jalanan mengalun lembut dari kejauhan. Di balkon restoran bergaya klasik, Laura bersandar pada kursi, kedua tangannya mengusap perutnya yang masih datar. Senyum kecil muncul di wajahnya—ia merasakan kebahagiaan.Brian menatapnya penuh kasih. “Kau ingin sesuatu lagi? Dessert, mungkin?” tanyanya.Laura menggigit bibir, matanya berputar seolah berpikir keras. “Sebenarnya ada …” ujarnya ragu.“Apapun untukmu,” sahut Brian cepat.Laura menarik napas dalam-dalam. “Aku ingin sup ramen pedas dengan kaldu tulang sapi dan taburan rumput laut… seperti yang pernah aku makan di Tokyo dulu.”Brian terdiam. Ramen? Di Paris? Malam-malam begini? Ia tahu itu hampir mustahil—bahkan restoran Jepang yang tersisa di distrik ini sudah tutup. Tapi melihat tatapan penuh minat Laura membuatnya tak bisa menolak permintaan itu.“Baiklah.” Brian meraih tangan Laura dan mengecupnya. “A

  • Dibuang Badboy Dinikahi Mafia Obsesif    Nasehat dari Ryu Jin

    "Biarkan dia menenangkan diri, adik kecil!” “Lepaskan,” desis Brian, ia menatap kesal pada Ryu Jin yang menahannya. “Dia sedang marah. Aku harus—” “Justru karena dia marah, kau sebaiknya tidak mengejarnya sekarang,” potong Ryu Jin tenang. “Kau hanya akan menambah keruh suasana.. Biarkan aku bicara dengannya dulu.” Ryu Jin balas menatap Brian. “Ryu benar, Brian. Ikuti kata Ryu, dia sangat ahli menenangkan hati wanita.” Dominic yang datang bersama Ryu Jin ikut bicara. “Tapi…,” Tatapan tajam Ryu Jin yang tajam seolah hendak membunuh Brian dengan katananya dalam sedetik. Ia mengalah dan membiarkan wanita cantik itu berjalan tenang menyusul Laura. Ryu Jin menemukan Laura tengah duduk di bangku taman di bagian atas gedung rumah sakit. Matanya terlihat basah, menyadari Ryu Jin mendekat Laura mengusap pipinya dari jejak airmata. “Udara di sini memang lebih segar daripada di dalam,” Ryu Jin seolah bicara pada dirinya sendiri. Ia menarik nafas panjang dan menutup matanya, m

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status