Share

Part 5: Selingkuhan Danu

Author: Desma Limb
last update Last Updated: 2023-12-11 15:04:19

“STOP!” Anna langsung berdiri dari duduknya, lalu mengacungkan telunjuknya ke depan. Danu pun berhenti tepat di ujung telunjuk itu.

“Mas mau KDRT? Ayo, pukul aku! Biar urusan ini bisa langsung ke kantor polisi setelah ini!” Anna menatap Danu tanpa rasa takut. “Mas pikir, aku belum antisipasi sebelum Mas datang ke sini? Nih, aku kasih tahu! Sekeliling rumah ini sudah aku pasang CCTV. Kamera pun sudah ada yang merekam ruangan ini. Ayo, pukul sekarang!”

Danu yang telah mengangkat tangannya untuk menampar wanita cantik itu langsung tertahan di udara mendengar ucapan dari Anna. Ia pun mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan tamu yang menyatu dengan ruangan tengah. Danu pun melihat ada beberapa titik kamera CCTV di pojok-pojok plafon rumah.

“Aaagggrrr!!! Sialan kamu, Anna!” geram Danu dengan wajah merah padam. Gagal sudah rencananya untuk bisa menceraikan wanita yang dibencinya itu. Mau tidak mau, ia harus membuat rencana baru untuk menyingkirkan Anna.

“Kamu menang kali ini, Anna! Aku akan menunda mengurus surat cerai kita sampai anak sialan itu lahir!” Danu memutar tubuhnya dan berjalan tergesa menuju pintu keluar. Tiba-tiba, pria berusia 31 tahun itu berhenti melangkah. Ia kembali menatap tajam Anna yang masih berdiri di belakang punggungnya.

“Jaga mulutmu! Awas saja, kalo sampai kedua orang tua kita tahu semua masalah ini!” ancam Danu lagi. Ia pun kemudian keluar rumah sambil membanting pintu.

“Astagaa … ternyata Mas Danu sangat mengerikan sekali orangnya.” Anna mengusap dadanya sembarli menghela napas lega. “Untung aja, tadi aku gak sampe kena pukul.”

“Hmm … aku akan bertahan sampai bayi ini lahir. Setidaknya, anak ini masih lahir dalam pernikahan yang sah,” desah Anna getir sembari mengusap perutnya yang masih langsing.

***

Harry masih melayani pelanggannya sebagai Bartender di bar club malam yang cukup terkenal di kota itu ketika ponselnya bergetar. Ada sebuah pesan untuknya. Pria yang juga bisa dibooking sebagai teman one night stand itu berjalan agak ke pinggir meja bar, lalu membuka pesan yang baru masuk.

Danu

[Saya sudah ketemu Anna barusan. Dia tetap ngotot bahwa dia hamil karena kamu. Tidak ada pria lain yang tidur dengannya setelah kamu. Saya akan menunda mengurus surat cerai kami sampai anak itu lahir. Setelah tes DNA nanti, kamu tidak bisa mengelak lagi, Harry!]

“Ini gimana ceritanya, aku tiba-tiba jadi bapak. Ach … sial banget,” gumam Harry sambil meremas rambutnya yang sedikit gondrong. “Hmm … aku harus kabur sebelum anak itu lahir.”

***

“Kamu sakit apa kemarin, An?” tanya Andara ketika mereka kembali makan siang bersama di kantin kantor di hari Senin siang itu.

“Oh, iya. Maaf, ya, Ndara, kita gak jadi ke salon hari Sabtu kemarin,” jawab Anna menatap wajah sahabatnya yang masih tetap menjadi teman dekatnya, walaupun ia pernah membuat Andara tersakiti oleh cinta butanya pada Danu.

“Iyaa, gak papa. Namanya juga kena sakit, ya … kita pasti tidak tahu kapan datangnya, kan? Tuh, wajahmu masih terlihat pucat. Emangnya sakit apa?” Andara menatap Anna penuh perhatian.

“Aku hamil,” jawab Anna mengalihkan tatapannya ke bubur ayam yang baru diantar oleh pelayan kantin. Tangannya mulai mengaduk-aduk bubur yang masih panas itu.

“Oh, em ji! Ha ….” Andara membekap mulutnya yang hampir berteriak lantang di kantin itu. Ia pun menjadi salah tingkah ketika berapa pasang mata melihat ke arah mereka dengan penuh tanda tanya. Buru-buru, wanita berusia 27 tahun itu tersenyum malu sambil menangkupkan kedua tangannya di dada.

“Terus gimana dengan Mas Danu? Katanya kalian sudah cerai?” tanya Andara penasaran.

“Ya … terpaksa ngurus surat cerainya ditunda dulu,” jawab Anna santai. Ia kemudian menatap teman sekantornya itu sambil tersenyum tipis di sudut bibirnya. “Mana tahu, hubungan kami membaik setelah hadirnya anak ini.”

Tiba-tiba, Andara terbatuk mendengar ucapan Anna. Wanita itu buru-buru mengambil air putih di atas meja. Anna mengerutkan alisnya, melihat heran sahabatnya yang tampak kaget mendengar ucapannya itu.

“Kamu gak apa-apa?” tanya Anna setelah dilihatnya Andara sudah berhenti batuk.

Andara mengelap mata dan hidungnya yang merah dan berair. “Sialan nih, baksonya kepedesan.” 

“Oh, kamu sih, tiap hari makannya bakso pedes melulu! Gak ada bosen-bosennya. Kamu type orang yang setia kayaknya, nih.”

“Sok tahu, kamu, An. Mana ada begitu.” Andara tertawa kecil mendengar analisa Anna yang sesuka hati itu.

***

Danu baru saja tiba di apartemennya malam itu, ketika ponselnya berbunyi. Sembari membuka kancing kemejanya, ia menjawab panggilan dari kekasihnya itu.

“Hallo, Sayang ….” Danu menjawab panggilan sang kekasih dengan mesra.

“Mas Danu! Kamu bilang sudah lama tidak tidur dengan Anna. Kok, dia bisa hamil sekarang? Kamu mau nyakitin aku lagi, ya, Mas?”

“Kapan Anna cerita sama kamu? Ember betul tuh mulut perempuan sialan!” Danu menghempaskan kemeja yang sudah dilepasnya ke lantai dengan kesal.

“Tadi siang pas di kantor. Jadi benar, Anna hamil anak kalian?”

“Bukan begitu kenyataannya, Andara Sayang … kamu tenang dulu ya?” bujuk Danu pada wanita yang ternyata adalah Andara, wanita yang masih mau menerima dirinya kembali sejak tiga bulan yang lalu.

“Gimana aku harus tenang mendengar ini, Mas? Harusnya, aku tidak pernah mengharapkan kamu kembali.” 

Andara mulai terisak di seberang sana.

“Aku mandi dulu sebentar ya, Sayang. Aku baru saja pulang. Habis itu aku ke tempatmu.”

Andara tak menjawab, tapi wanita itu langsung memutus panggilannya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Dibuang Suami, Dinikahi CEO Tampan   57. ODGJ

    Akhirnya, keesokan harinya, Anna bersama Harry dan kedua orang tuanya datang ke kantor polisi membezuk Danu. Mereka juga membawa dokter ahli jiwa yang terkenal untuk memeriksa kondisi Danu. Mereka ingin mendengar langsung dari dokter itu, apakah Danu perlu dirawat dokter jiwa atau depresi pria itu hanya sesaat saja akibat terguncang karena tiba-tiba masuk penjara.Di sana sudah menunggu Irsyad dan Rahma. Kedua orang tua Danu itu sudah tiba sejak pagi. Anna langsung menyapa dan menyalami mantan mertuanya itu dengan tulus. Bahkan, Anna memeluk Rahma. Ia benar-benar kasihan melihat kedua orang tua yang juga sangat ia sayangi sejak masih remaja dulu."Gimana keadaan Ayah dan Ibu?" tanya Anna usai menyalami Irsyad dan memeluk Rahma."Alhamdullillah, keadaan kami baik, Nak. Cuma kemarin habis pulang dari rumah kamu, Ayah sedikit drop kondisinya, tapi tadi habis subuh, alhamdullillah sudah membaik," jawab Rahma sambil tersenyum haru melihat kebaikan hati mantan menantunya itu. Andai dulu, Da

  • Dibuang Suami, Dinikahi CEO Tampan   56. Depresi

    Semuanya menatap pada Harry, tak menyangka Suami Anna itu akan langsung bertanya seperti itu pada orang tua Danu.Tak lama, Rahma menunduk, lalu terlihat mengusap matanya dengan ujung jilbabnya. Sedangkan Irsyad, hanya menghela napas panjang."Pas datang ke Jakarta, kami langsung ke kantor polisi menjenguk Danu. Polisi yang menjawab Hp Danu saat Bapaknya telpon Danu hari Minggu itu." Setelah cukup tenang, Rahma menjawab pertanyaan Harry."Bapak tetap memarahi Danu ketika kami bertemu di sana walaupun wajah Danu terluka," sambung Rahma lagi."Dia pantas menerima semua itu! Aku tidak pernah mendidiknya jadi manusia jahat! Kamu yang selalu memanjakannya sejak dulu!" Irsyad malah balik memarahi istrinya."Sudahlah, semua ini sudah terjadi. Semoga Danu bisa menjadi lebih baik setelah masa tahanannya berakhir nanti." Thohir akhirnya tidak tahan juga. Jauh disudut hatinya, ia juga tidak tega pada mantan besannya itu sekaligus sahabat karibnya sejak masa kuliah dulu. Hubungan mereka merenggan

  • Dibuang Suami, Dinikahi CEO Tampan   55. Tamu Tak Diundang

    "Di ujung jalan rumah kita. Dia parkir mobilnya di sana. Pas dia mau masuk mobil, kami datang sama polisi," jelas Harry sembari merengkuh bahu istrinya. "Sekarang kamu tenang ya, akan kupastikan dia mendekam di penjara dalam waktu yang lama, biar nggak bikin masalah lagi sama kita!" "Iya, Pi. Aku juga lega sekarang. Tapi, aku nggak habis pikir sama sikapnya tadi. Aku nggak nyangka aja dia bakal minta maaf dan sikapnya sama Arez juga baik banget. Padahal aku sempat kepikiran pas Arez hilang, dia bakal jahatin anak kita, tapi malah diantar sendiri ke sini." Anna mengungkapkan kebingungannya atas sikap Danu yang tidak seperti biasanya. "Mungkin pas bersama Arez dia jadi sadar. Ya, nggak ngertilah, tiba-tiba, dia bisa berubah baik kayak gitu. Tapi yang pasti, kita jangan sampai lengah gara-gara sikapnya itu. Dia harus dihukum, biar tahu rasa," ujar Harry. "Betul, walaupun Arez tidak apa-apa, papa juga tidak mau memaafkannya begitu saja. Dia harus mendapat balasan dari semua perbuatan

  • Dibuang Suami, Dinikahi CEO Tampan   54. Maafkan Saya

    "Oh, Alhamdulillah. Ayo, Pa, kita jemput Arez." Harry sampai ingin menangis mendengar ucapan ayah mertuanya itu. Ia tak bisa membayangkan, kalau anak balitanya itu tak bisa ditemukan malam itu juga. Memikirkan anaknya yang ketakutan, atau mungkin kelaparan dan kehausan, membuat Harry merasa frustasi. Apalagi membayangkan respon istrinya, kalau ia gagal membawa pulang anak sulung mereka ke rumah malam itu juga. * Anna duduk di ruang tamu dengan mata merah dan sembab. Ia ditemani Adinda yang juga sama kondisinya dengan sang kakak. Keduanya menunggu khabar Arez dengan harap-harap cemas. Tak ada yang berbicara. Keduanya terus berdoa dalam hati. Sedangkan ibu mereka yang juga sangat terpukul oleh peristiwa itu sudah disuruh Anna untuk istirahat di kamar saja berapa saat yang lalu, begitu juga dengan Bu Ningsih, yang masih setia tinggal di rumah Anna untuk mengawasi para pengasuh kedua anak Anna. Suasana hening di ruangan itu dipecahkan oleh suara bel pintu yang berbunyi. Anna dan adik

  • Dibuang Suami, Dinikahi CEO Tampan   53. Jejak Danu

    Harry berjalan mengikuti di belakang tiga orang petugas polisi bersama ayahnya, ayah mertua, dan asisten ayahnya.Satu orang petugas polisi langsung mengetuk pintu rumah Danu. Awalnya tidak begitu keras, lama-lama semakin keras. Tapi, tetap tidak terdengar apa-apa dari dalam rumah. Tidak sabar, polisi itu pun kemudian memegang handle pintu dan menekannya ke bawah. Tiba-tiba, pintu itu terbuka dengan mudahnya. "Sialan! Ternyata tidak dikunci!" umpat aparat polisi itu kesal sembari mengibas-ngibaskan tangannya yang kebas karena cukup lama menggedor-gedor pintu itu. Kemudian, ia kembali siaga dengan senjatanya. "Ayo, kita masuk!"Dua orang temannya menganggukkan kepala sembari mengacung pistolnya ke depan. Tiga orang polisi itu pun mengendap masuk ke dalam rumah yang lampunya tidak dinyalakan. Tapi, sinar lampu teras yang masuk cukup untuk menerangi ruang tamu yang terhubung dengan ruang keluarga itu.Harry pun ikut mengendap masuk bersama Thohir dan Hendrawan, sedangkan Bimo, asisten H

  • Dibuang Suami, Dinikahi CEO Tampan   52. Ingin Jadi Ayah

    "Kamu tunggu di sini, Mi. Jangan kemana-mana. Aku akan coba cari tahu ke ruangan CCTV," jawab Harry yang juga terlihat panik. Apalagi melihat Anna dan ibu mertuanya sudah mulai menangis."Papa akan telepon polisi." Ayahnya Anna pun segera mencari bantuan."Sialan! Siapa yang berani menculik cucu berhargaku! Akan kucincang sendiri orangnya nanti!" Hendrawan, ayah Harry yang juga hadir di acara ulang tahun cucu kesayangannya sekaligus sang penerusnya itu ikut mencak-mencak panik. Pria paruh baya itu pun kemudian mengajak Bimo, pengawalnya untuk turun tangan sendiri. Kedua orang itu pun buru-buru pergi dari tempat itu.***"Mami...Mami...." Arez langsung menangis lagi begitu mulutnya bebas dari bekapan Danu. Bocah kecil itu menatap takut pria yang kini mendudukkannya di jok depan mobil, lalu memasang safetybelt di tubuh mungilnya."Cup, cup, Sayang. Jangan nangis. Kita akan jalan-jalan berdua, ya?" Danu mengusap pelan pipi dan rambut bocah tampan itu."Om ciapa? Alez mau cama Mami...." A

  • Dibuang Suami, Dinikahi CEO Tampan   51. Bayi Andara dan Putra Anna

    Danu kaget mendengarnya. Kantuknya langsung hilang. Buru-buru ia berjalan menuju pintu kamarnya. Sejak Andara kembali ke rumah dengan berita kehamilannya, Danu tidak mau lagi sekamar dengan wanita yang masih sah sebagai istrinya itu. Andara tidur di kamar tamu."Mas Danu, tolong antar aku ke rumah sakit, ya? Sakit banget...." Andara memohon sambil meringis kesakitan begitu melihat Danu akhirnya membuka pintu. Hanya saja pria itu masih tetap saja menatapnya dingin."Tunggu sebentar," ujarnya datar. Tak terpengaruh oleh kesakitan yang dirasakan istrinya itu. Danu masuk kembali ke kamar untuk mengambil dompet dan jaketnya.Tidak lama kemudian, mobil yang dikendarai Danu meluncur ke rumah sakit. Pria itu masih tetap bergeming. Ia hanya fokus akan kemudinya. Tak terpengaruh oleh suara rintihan Andara yang semakin kencang."Mas...cepatan...sakit banget...." Andara malah sudah menangis menahan rasa sakit yang semakin kencang."Sekarang nangis-nangis. Dulu, pas bikinnya sama suami orang enak-

  • Dibuang Suami, Dinikahi CEO Tampan   50. Karma

    Perasaan Danu seakan hancur berkeping-keping. Kata ‘cerai’ seolah menjadi palu yang menghantam harapannya. Ia mencoba meraih tangan Andara, tetapi wanita itu menarik tangannya. “Aku berharap kamu bisa berubah, Mas. Tapi sekarang aku tidak bisa terus menunggu kamu berubah,” ucap Andara pelan namun tegas. Danu hanya bisa memandangi punggung Andara yang pergi meninggalkannya. Dia merasa dunianya runtuh. Di saat bersamaan, pikirannya kembali terisi dengan bayangan Anna yang kini hidup bahagia bersama Harry. Perasaan iri, cemburu, dan kebencian bercampur aduk dalam hatinya. “Kenapa semua orang bisa bahagia kecuali aku?” gumam Danu, penuh amarah. Hari demi hari berlalu, semakin dalam pula rasa frustasinya Danu. Hingga pada akhirnya, ia menerima kenyataan bahwa Andara benar-benar ingin bercerai. Tak ada jalan kembali untuk mereka berdua. Kenyataan pahit ini membuat Danu semakin tenggelam dalam kebencian pada dirinya sendiri. Ia merenungi banyak hal dalam hidupnya. Mungkin Bagas bena

  • Dibuang Suami, Dinikahi CEO Tampan   49. Tak Ingin Bersama Lagi

    Danu duduk sendirian di meja makan rumahnya, kepalanya tertunduk, tangannya mengepal di atas meja yang penuh dengan gelas dan piring kotor. Bayangan Anna dan Harry di pelaminan beberapa hari yang lalu masih jelas terbayang di kepalanya. Rasa benci dan iri menyelimuti dirinya. Bagaimana bisa Anna, mantan istrinya, berakhir dengan pria yang ternyata bukan hanya seorang CEO, tetapi juga penerus konglomerat besar? Ia sama sekali tidak menyangka bahwa Harry, pria yang pernah diperalatnya untuk menjebak Anna, adalah sosok yang kini bersanding dengan mantan istrinya itu dalam kebahagiaan yang melimpah.Pikirannya semakin gelap ketika teringat dengan Andara, istrinya sendiri yang kini telah pergi meninggalkannya lagi. Danu menghempaskan napas berat. Andara, wanita yang dulu ia harapkan dapat menemaninya selamanya, kini telah benar-benar meninggalkan dirinya. Bukan hanya pergi dari rumah, tetapi kali ini Andara juga membawa semua barang-barangnya dan sepertinya tidak ada niatan untuk kembali.

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status