Share

Part 12A. Minta Uang

Penulis: TrianaR
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-08 07:13:35

Part 12

“Ya udah. Gini aja deh, kasih abang lima juta sekarang, atau abang bakal nongkrong di gerbang terus sampe yang punya rumah itu keluar. Kita lihat aja, siapa yang malu duluan.”

Wajah Berlian memucat. Ia menggeleng pelan. "Tidak, Bang, aku gak punya uang sebanyak itu. Kali ini tolonglah pergi, Bang. Hidup aku pun sedang sulit."

"Aaah, bulshit! Abang gak akan pergi sebelum kau kasih uangnya!" tukas Bang Eris seraya menunjuk-nunjuk muka Berlian.

Sebuah mobil hitam berhenti perlahan tak jauh dari gerbang. Kaivan turun dengan wajah dingin. Langkahnya mantap, setelan jas kerjanya masih rapi dan tampak begitu berwibawa.

“Ada apa ini?” tanyanya datar, namun penuh tekanan.

Berlian langsung menunduk, kedua tangannya gemetar.

Bang Eris, sebaliknya, malah menyeringai lebar. Tatapannya menyapu Kaivan dari ujung kaki sampai kepala. “Wah, jadi ini, ya? Pria baru kamu?”

Kaivan mengerutkan kening.

Bang Eris melipat tangan di dada. “Dengar, Bro. Kamu boleh pelihara adik gue sesuka lo. Tapi masa
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Dicampakkan Suami, Dinikahi Konglomerat   Part 12B. Demam

    Berlian menunduk. Ekspresi Berlian sudah membuat Kaivan mengerti jawabannya.Kaivan menatapnya lama, kemudian menghela napas pelan. “Mulai sekarang, kamu harus belajar jaga diri, jangan merasa gak enak hati. Kamu harus tegas atas hidupmu. Kalau kamu lemah, dia akan terus manfaatin kamu.”Berlian mengangguk pelan. “Iya, Pak. Maaf …”"Tidak usah minta maaf. Ini bukan salah kamu."Suasana hening beberapa jeda. Kaivan lalu berjalan ke meja kecil, menuang air mineral, dan menaruh gelas itu di meja depan Berlian.“Minumlah, biar kamu tenang.”"Oh, terima kasih, Pak.""Dan masalah uang lima juta itu, kamu tidak perlu merisaukannya. Aku tidak akan memotong gajimu."Berlian terkejut. "Terima kasih, Pak."Berlian masih berdiri di tempat, menggenggam gelas air yang diberikan Kaivan. Pikirannya campur aduk jadi satu. Lega sekaligus bingung karena ia tak perlu mengganti uang itu.Ia memandangi pu

  • Dicampakkan Suami, Dinikahi Konglomerat   Part 12A. Minta Uang

    Part 12“Ya udah. Gini aja deh, kasih abang lima juta sekarang, atau abang bakal nongkrong di gerbang terus sampe yang punya rumah itu keluar. Kita lihat aja, siapa yang malu duluan.”Wajah Berlian memucat. Ia menggeleng pelan. "Tidak, Bang, aku gak punya uang sebanyak itu. Kali ini tolonglah pergi, Bang. Hidup aku pun sedang sulit.""Aaah, bulshit! Abang gak akan pergi sebelum kau kasih uangnya!" tukas Bang Eris seraya menunjuk-nunjuk muka Berlian.Sebuah mobil hitam berhenti perlahan tak jauh dari gerbang. Kaivan turun dengan wajah dingin. Langkahnya mantap, setelan jas kerjanya masih rapi dan tampak begitu berwibawa.“Ada apa ini?” tanyanya datar, namun penuh tekanan.Berlian langsung menunduk, kedua tangannya gemetar.Bang Eris, sebaliknya, malah menyeringai lebar. Tatapannya menyapu Kaivan dari ujung kaki sampai kepala. “Wah, jadi ini, ya? Pria baru kamu?”Kaivan mengerutkan kening.Bang Eris melipat tangan di dada. “Dengar, Bro. Kamu boleh pelihara adik gue sesuka lo. Tapi masa

  • Dicampakkan Suami, Dinikahi Konglomerat   Part 11B. Salah Paham

    Leo hanya diam. Dalam hatinya, ada rasa lega karena berhasil mengalihkan perhatian Eris. Sementara Clara, yang sedari tadi hanya memperhatikan dengan tatapan licik, mulai tersenyum miring.“Semakin kacau, semakin mudah kita singkirkan dia,” bisiknya dalam hati.Beberapa menit setelah Bang Eris pergi, pintu ditutup perlahan. Leo menghembuskan napas berat, lalu berjalan ke sofa dan menjatuhkan tubuhnya di sana. Clara menatapnya sambil menyilangkan tangan di dada. “Jadi itu kakaknya Berlian?”Leo mengangguk tanpa menoleh. “Iya. Bang Eris namanya. Setiap bulan pasti muncul. Bukan buat silaturahmi, tapi nagih.”Clara menyipitkan mata. “Nagih apaan?”Leo mendesah. “Ya uang lah. Ia datang selalu bawa alasan, ya sakitlah, nggak bisa kerja, motor rusak, apalah … Pokoknya ujung-ujungnya minta uang. Kadang jutaan, kadang lebih.”Clara tersenyum sinis, lalu duduk di sebelah Leo sambil menepuk pahanya perlahan.“Dasar keluarga matre. Baru juga cerai, udah kayak lintah nempel lagi. Gimana sih kam

  • Dicampakkan Suami, Dinikahi Konglomerat   Part 11A. Frustasi

    Part 11 Clara melempar clutch-nya ke sofa dengan kasar. Sepatu hak tingginya menghentak lantai granit saat ia mondar-mandir dengan kesal.“Aku capek banget, Mas Leo! Kenapa sih semuanya gak pernah lancar?!”Leo hanya duduk lelah di ujung sofa, membuka kancing atas kemejanya. “Clara, bisa gak kita bahas ini besok aja?”Clara berhenti, menatapnya tajam. “Besok?! Kita nikah minggu depan, Leo! Desain bajuku aja belum kelar! Katanya kamu udah deal sama desainer itu?”Leo menghela napas berat. “Udah, tapi katanya penjahitnya mendadak sakit. Mereka minta waktu tambahan dua hari.”Clara mendesis. “Dua hari? Padahal fitting terakhir aja belum! Kamu tahu gak, catering yang aku pesan juga mundur! Mereka gak sanggup handle karena terlalu mepet DL-nya!”Leo berdiri, mendekatinya. “Kamu yang pilih vendor last minute. Kita kan udah bahas--”“Jangan salahin aku! Aku harus ngurus semua sendiri karena kamu sibuk kerja dan urusin proyek-proyekmu!”Leo menatap Clara, mencoba menahan amarah. “Aku sibuk c

  • Dicampakkan Suami, Dinikahi Konglomerat   Part 10B. Siapa Yang Mencari?

    Berlian mengangguk. “Silakan, Pak.”Belum sempat pertanyaan itu meluncur dari bibirnya, suara dering ponsel memecah keheningan. Nada dering khas milik Kaivan menggema di kamar itu. Ia melirik layar sekilas. Nama "Pak Surya" terpampang di sana. Ekspresinya langsung berubah serius.“Maaf, saya angkat dulu,” ujarnya cepat, lalu menjauh sedikit dari ranjang.Berlian menunduk, menatap Alif yang masih terlelap di dadanya.Kaivan mengangkat panggilan itu."Halo, Pak Surya. Ada apa?"Dari seberang telepon, suara pria itu terdengar cemas, “Maaf Pak Kaivan, saya tahu ini di luar jam kerja, tapi ini darurat. Ada dokumen penting yang hilang dari sistem, dan klien dari Jepang sudah meminta salinan kontraknya. Kami sudah cari di semua server tapi file itu lenyap.”Kaivan mengerutkan kening. “Apa nggak ada backup?”“Backup terakhir pun rusak, entah kenapa filenya korup. Ini bisa jadi masalah besar, Pak. Mereka akan menilai kita ceroboh.”Kaivan menarik napas panjang, menatap sejenak ke arah Berlian

  • Dicampakkan Suami, Dinikahi Konglomerat   Part 10A. Kedatangan Mantan

    Part 10Berlian ...?" desis Leo pelan. "Kenapa… kau ada di sini?"Berlian menahan napas, tatapan mereka bertemu sekilas. Namun belum sempat ia menjawab, dari dalam terdengar suara berat seorang pria. "Ada siapa?"Kaivan muncul dari dalam, mengenakan kaus abu-abu dan celana santai. Tatapannya langsung jatuh pada tamu di depan pintu dan pada Berlian yang berdiri mematung di ambang pintu.Berlian buru-buru menoleh ke belakang dan menunduk dalam-dalam. "Permisi," bisiknya cepat, lalu melangkah pergi, masuk ke dalam rumah tanpa berkata sepatah kata pun.Kaivan menatap punggung Berlian, lalu kembali menatap Leo. Alisnya bertaut, curiga."Pak Leo kenal dengan dia?" tanyanya datar namun menyelidik.Leo langsung terkesiap. “Eh… siapa? Oh, perempuan tadi?” Ia tertawa kecil canggung. “Nggak. Nggak kenal.”Kaivan tak langsung menanggapi, juga tak secepat itu percaya.Clara ikut menimpali dengan senyum tipis."Kayaknya saya pernah lihat dia deh di pasar. Jualan sayur, atau gorengan ya? Saya agak

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status