Share

Dicerai Di Malam Pertama
Dicerai Di Malam Pertama
Автор: Myafa

Bab 1 Tak Ada Noda

"Stel ... Stela bangun!" Sean mengoyang-goyangkan tubuh Stela.

Stela yang masih lelah setelah penyatuannya dengan sang suami, segera membuka matanya. "Kenapa, Se?" tanyanya.

"Kenapa tidak ada noda darah?"

"Noda darah apa?" Stela masih mencerna kata-kata Sean.

"Lihatlah!" Sean menunjuk seprei tempat tidur. "Tidak ada noda darah," ucapnya mengulang kembali perkataanya.

"Lalu?"

"Lalu kamu bilang, apa kamu tidak tahu kalau seorang wanita melakukan hubungan pertama kali akan ada darah yang keluar?" jelas Sean sedikit dengan nada tinggi.

"Se, aku tidak tahu kenapa itu tidak ada." Pemilik nama Auristela Chalondra itu juga bingung saat tidak mendapati noda darah di tempat tidur.

"Apa kamu tidak perawan?" 

"Se, jangan bicara konyol, aku pertama kalinya melakukannya denganmu."

"Jangan membohongiku, Stel!"

"Aku tidak bohong, Se." Stela benar-benar bingung bagaimana meyakinkan Sean.

"Tapi, kenyataan berkata lain." Sean sudah diliputi emosi karena rasa kecewa teramat dirasakannya.

"Tapi, aku benar-benar masih perawan, Se." Stela sudah meneteskan air matanya mendengar tuduhan Sean. Hatinya sakit saat orang yang dicintainya menuduhnya. "Apa kamu tidak bisa merasakannya?" tanyanya.

Sean berpikir memang dia merasakan jalan yang sempit dan susah untuk dilalui, tapi itu bukan bukti kuat baginya yang sudah diliputi emosi. "Kapan kamu selingkuh dariku?"

Kedua bola mata Stela membulat sempurna saat Sean menuduhnya selingkuh. "Aku tidak pernah selingkuh," elaknya.

"Dengan kenyataan yang aku dapati, apa yang harus aku percaya?" Sean meluapkan emosinya pada Stela

"Aku benar-benar masih—"

"Jangan katakan kalau kamu masih perawan lagi," potong Sean, "kita akan bercerai secepatnya!" Kata-kata yang menggelegar mengisi keheningan kamar hotel.

Sean pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan berlalu meninggalkan Stela di kamar hotel sendiri.

Stela hanya bisa menangis, mengingat setiap kata yang terlontar dari mulut orang yang begitu dia cintai.

Menurunkan kakinya, dia mencoba berjalan ke arah kamar mandi. Tapi, rasa sakit membuatnya urung melakukannya. Stela kembali merebahkan tubuhnya. Menangis dan meratapi semua yang terjadi padanya.

Setelah kata cerai yang diberikan Sean padanya, akhirnya Stela kembali ke kos miliknya. Dia berusaha kuat untuk menjalani hidup. Stela masih tidak percaya, malam yang baru saja mereka habiskan bersama menjadi akhir kebersamaan mereka.

Sean Alexander Wijaya adalah teman kuliah Stela. Pria tampan dari keluarga Wijaya itu adalah salah satu idola di kampus. Dengan tubuh tinggi dan atletis membuat seorang Sean memiliki daya tarik tersendiri.

Sean pula yang menjadi teman pertama Stela di kampus, hingga kedekatan mereka berdua berlanjut. Setelah menjalani hubungan selama empat tahun, akhirnya mereka berdua memutuskan untuk menikah. Namun, sayangnya semua berakhir setelah malam indah bersama dihabiskan.

Seminggu sudah setelah kejadian itu, Stela berusaha bangkit. Hidup mesti berjalan. Karena itu, dia berusaha untuk kuat menjalan itu semua.

Hari ini Stela berkunjung ke kantin-tempat temannya bekerja. Niatnya hanya untuk makan siang bersama dan bercerita karena bosan di kos sendiri.

"Aku ingin mencari perkerjaan, Na," ucap Stela seraya mengaduk-aduk minumannya.

"Ke mana?" tanya Ana. Kirana atau biasa Stela panggil Ana adalah dokter muda di salah satu rumah sakit swasta di ibu kota. Kirana adalah teman satu kos Stela. Walau mereka beda jurusan, kedekatan mereka terjalin dengan baik.

"Belum tahu."

"Kamu bekerja di perusahan temanku saja, Stel. Dia sedang mencari sekretaris," timpal Nathan yang saat itu berada di samping Ana.

Nathan adalah kekasih dari Ana. Mereka bekerja di rumah sakit yang sama. Karena sering bertemu dengan Nathan, Stela menjadi sangat akrab.

"Benarkah, Dok?" tanya Stela semangat.

Nathan mengangguk, mengiyakan pertanyaan Stela. "Nanti aku akan memberimu alamat perusahaannya, dan nanti aku akan menghubungi temanku jika kamu akan melamar," ucapnya.

"Terima kasih, Pak dokter," ucap Stela dengan wajah dihiasi senyum. Stela merasa sangat beruntung. Di saat dirinya membutuhkan pekerjaan, temannya menawari.

****

"Semoga saja tidak macet," gumam Stela dalam perjalanan menuju kantor barunya. Dengan mengendarai motornya yang selalu menemaninya selama ini, dia menuju kantor barunya.

"Untung saja aku tidak terlambat," ucap Stela seraya membuka helmnya.

Hari ini adalah hari pertama Stela berkerja. Dia merasa beruntung karena bisa diterima di perusahan yang cukup besar di Ibu kota. Cukup sulit untuk masuk perusahaan yang diincar para pencari kerja, dan karena campur tangan Nathan, dia bisa bekerja di perusahaan tersebut.

Rasanya Stela masih tidak percaya jika dia bisa masuk ke dalam perusahaan besar seperti sekarang.

"Pagi, Kak Ina," sapa Stela. Ina adalah sekretaris CEO. Dia masih bekerja untuk mengajari Stela sebelum mengambil cuti.

"Pagi juga, Auri." Ina menyapa sambil memanggil nama depan Stela.

"Hari ini apa yang saya harus kerjakan, Kak?"

"Kamu buatkan teh Pak Bos ya, lalu kamu bacakan jadwalnya. Setelah itu nanti aku akan jelaskan apa yang harus kamu lakukan."

"Oke, Kak."

Beberapa saat kemudian tampak seseorang datang dan berjalan dari arah lift. Mereka berdua segera berdiri untuk menyambut. Finn Kalandra Sanjaya-putra pemilik PT Sanjaya, yang juga menjabat sebagai CEO. Stela yang melihat Finn, merasa pria itu sangat tampan. Stela masih sama dengan para wanita yang selalu memuja seseorang dari parasnya.

Usai, Finn masuk ke ruangannya, Stela segera melakukan semua yang dikatakan Ina. Membawakan secangkir teh untuk atasannya itu dan membacakan jadwal.

"Jadwal Pak Finn pagi ini  rapat dengan pemegang saham. Sebelum makan siang, ada pertemuan di restoran pelangi dengan investor baru." Stela membacakan jadwal Finn.

"Baiklah, aku akan makan siang dengan tunanganku setelah bertemu investor, jadi siapkan semua."

"Baik, Pak." Stela mencatat apa yang diminta atasannya.

Perasaan Stela begitu lega, saat bisa mengerjakan pekerjaan pertamanya tanpa ada masalah. Dalam bayangan Stela bekerja di perusahaan besar akan sangat menakutkan. Dia sudah membayangkan bos garang yang akan siap-siap memarahinya. Namun, untuk saat ini keberuntungan berpihak pada Stela, selain mendapatkan atasan yang tampan, atasannya termasuk ramah terhadap karyawan.

Dengan cekatan tangan Stela menyiapkan semua berkas yang dibutuhkan untuk rapat pagi ini. Dia tidak mau sampai melakukan kesalahan di hari pertamanya bekerja.

Setelah rapat pagi dengan pemegang saham, Stela menemani atasannya untuk bertemu dengan investor baru.

Sebelum datang ke restoran, sesuai perintah atasannya, Stela sudah memesan meja. Jadi saat sampai di restoran, pelayan langsung mengantarkan Stela dan atasannya ke meja pesanan Stela. Sambil menunggu investor baru, mereka berdua memesan kopi.

"Selamat siang, Pak Finn," ucap pria itu saat sampai di meja.

"Selamat siang juga, Pak Sean," jawab Finn membalas sapaan Sean.

Stela yang duduk menghadap Finn dan membelakangi pria yang baru datang itu, seketika membeku mendengar suara yang tidak asing lagi di telinganya. Diitambah lagi Finn memanggil nama pria itu. Hal itu membuat Stela yakin bahwa siapa pria itu.

‘Sean.’

Комментарии (4)
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Hello sean kamu pindah rumah yah hihihi
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
duuh..ste ketemu lagi dengan sean nih
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
ya ampun.kadian banget ste.harus diceraikan sean karena tidak mengeluarkan darah saat malakukan malam pertama.sean picik banget berpikiran kalo perawan tidak seorang wanita dilihat dari mengeluarkan darah perawan
ПРОСМОТР ВСЕХ КОММЕНТАРИЕВ

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status