Share

Bab 75

Author: Juwita Liling
last update Last Updated: 2025-07-30 09:35:03

Cindy duduk di kursi kerjanya. Tatapannya lurus ke depan, namun benaknya dipenuhi kemarahan yang mendidih. Ia benar-benar kesal. Fakta bahwa Kasih sedang mengandung anak kedua dari Eric seperti menamparnya tanpa ampun. Bayangan wajah Eric yang tadi begitu bahagia, lengkap dengan pelukan hangatnya kepada Kasih, membuat dada Cindy terasa sesak. Kecemburuan itu terus menggerogoti hatinya, membuatnya ingin berteriak.

"Aku tidak peduli jika wanita itu adalah istri Eric. Ia tidak boleh hamil lagi," gumam Cindy dengan suara rendah yang sarat dengan amarah.

Tangannya mengepal di atas meja. Ia merasa seakan tak berdaya, namun pikirannya mulai dipenuhi rencana-rencana kelam yang muncul dari rasa benci dan keinginan memiliki yang tak tersampaikan.

Tiba-tiba, seulas senyum muncul di wajahnya. Sebuah senyum yang tak mengandung kebahagiaan, melainkan angan-angan gila yang mulai tumbuh subur di benaknya. Ia membayangkan dirinya sebagai Kasih. Bayangkan jika ia yang sedang mengandung anak dari Eric.
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dijebak Menjadi Istri Kedua CEO   Bab 76

    Dengan cepat, Cindy membereskan pekerjaannya. Berkali-kali sekretaris Eric itu melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Ia merasa waktu berjalan begitu lambat. Cindy terlihat sangat gelisah, tak seperti biasanya. Dan kegelisahannya itu lebih menyerupai seseorang yang sedang menahan sesuatu seperti dikejar waktu.Tepat pukul 11.30 siang, ketika hendak melangkah keluar dari ruangannya, tanpa sengaja Cindy melihat Bima melintas di depan pintu sambil membawa map cokelat. Langkahnya terhenti. Sejenak ia termenung, seakan menimbang sesuatu. Entah mengapa, Cindy merasa curiga terhadap map yang dibawa oleh asisten Eric itu."Mengapa aku merasa curiga pada map yang dibawa oleh Pak Bima?" tanya Cindy dalam hatinya.Perlahan, ia melangkah menuju pintu ruangan CEO. Sejenak matanya menatap pintu itu lekat-lekat. Rasa penasaran yang begitu besar membuat Cindy ingin mengetahui apa yang dibawa oleh Bima. Ia membuka sedikit pintu itu dengan sangat pelan agar tidak menimbulkan suara. Cindy

  • Dijebak Menjadi Istri Kedua CEO   Bab 75

    Cindy duduk di kursi kerjanya. Tatapannya lurus ke depan, namun benaknya dipenuhi kemarahan yang mendidih. Ia benar-benar kesal. Fakta bahwa Kasih sedang mengandung anak kedua dari Eric seperti menamparnya tanpa ampun. Bayangan wajah Eric yang tadi begitu bahagia, lengkap dengan pelukan hangatnya kepada Kasih, membuat dada Cindy terasa sesak. Kecemburuan itu terus menggerogoti hatinya, membuatnya ingin berteriak."Aku tidak peduli jika wanita itu adalah istri Eric. Ia tidak boleh hamil lagi," gumam Cindy dengan suara rendah yang sarat dengan amarah.Tangannya mengepal di atas meja. Ia merasa seakan tak berdaya, namun pikirannya mulai dipenuhi rencana-rencana kelam yang muncul dari rasa benci dan keinginan memiliki yang tak tersampaikan.Tiba-tiba, seulas senyum muncul di wajahnya. Sebuah senyum yang tak mengandung kebahagiaan, melainkan angan-angan gila yang mulai tumbuh subur di benaknya. Ia membayangkan dirinya sebagai Kasih. Bayangkan jika ia yang sedang mengandung anak dari Eric.

  • Dijebak Menjadi Istri Kedua CEO   Bab 74

    Di ambang pintu, Kasih memandangi Eric yang sedang serius menekuni berkas-berkas pekerjaannya. Begitu fokusnya, hingga pria itu tidak menyadari pintu telah terbuka dan istrinya kini berdiri memandang ke arahnya.Seulas senyum muncul di wajah Kasih. Melihat berbagai ekspresi itu, ia teringat saat masih menjadi sekretaris Eric. Raut wajah pria itu saat bekerja masih sama seperti dulu, tenang dan penuh konsentrasi.Perlahan Kasih melangkah masuk, dengan langkah yang sengaja diperlambat agar tidak menimbulkan suara.Ia berdehem pelan ketika tiba di depan meja kerja Eric.Mendengar suara yang sangat dikenalnya, Eric tersenyum dan mengangkat wajah. Ia menatap Kasih dengan pandangan lembut, penuh kehangatan."Serius sekali, sampai tidak sadar kalau Mama masuk," ucap Kasih sambil tersenyum.Eric bangkit dari kursinya dan segera melangkah menghampiri Kasih. Tanpa berkata apa pun, ia merengkuh tubuh istrinya ke dalam pelukan hangat, seolah ingin memastikan bahwa wanita yang paling dicintainya i

  • Dijebak Menjadi Istri Kedua CEO   Bab 73

    Cindy mengulas senyum tipis saat mendengar kalimat ancaman yang terlontar dari bibir istri atasannya itu. Ia menegakkan dagunya, seolah tidak ada sedikit pun rasa takut. Dalam benaknya, berbagai macam praduga berkecamuk. Saat ini, Cindy memang merasa takut pada ancaman Kasih.Bagaimanapun juga, ia tahu betul sifat Eric. Namun, ia segera menguasai rasa takut itu, mengingat apa yang telah dilakukan Eric padanya kemarin. Tanpa berpikir panjang lebar tentang konsekuensi yang akan dihadapinya, Cindy justru semakin berani."Silakan saja Anda melaporkan saya kepada Pak Eric. Saya yakin beliau akan lebih menghargai kinerja dan kesetiaan saya, daripada sekadar amarah sesaat dari seorang istri yang hanya datang sewaktu-waktu, tanpa mengetahui betapa lelah dan beratnya pekerjaan beliau," ucapnya.Nada suaranya terdengar dingin dan penuh keberanian. Tatapannya tak lepas dari mata Kasih, seolah menantang wanita yang kini berdiri di hadapannya.Mendengar ucapan Cindy, Kasih menggeleng. Ia benar-ben

  • Dijebak Menjadi Istri Kedua CEO   Bab 72

    Kasih mendudukkan tubuhnya yang terasa lemas di tepian tempat tidur. Tangannya terangkat pelan, memijat pelipis yang berdenyut nyeri, berharap rasa sakit itu sedikit mereda. Sejak tadi, ia menahan semua keluhan yang dirasakannya karena tidak ingin membuat Eric khawatir.Ia tahu betul bahwa suaminya sangat mencemaskannya. Bahkan, Eric sempat memaksanya untuk pergi ke dokter keluarga mereka. Namun, dengan halus Kasih menolak.“Mama baik-baik saja,” ucapnya pagi tadi, mencoba meyakinkan Eric meskipun dirinya sendiri nyaris tak kuat berdiri.Setelah Eric berangkat bekerja, Kasih segera masuk ke kamarnya. Ia menutup pintu perlahan, lalu melangkah lemas menuju kamar mandi. Rasa mual yang sejak tadi ditahannya akhirnya tak terbendung lagi. Ia membungkuk di depan wastafel, memuntahkan seluruh isi perutnya dengan napas tersengal. Tubuhnya terasa lemah, tapi ia tetap mencoba bertahan."Apakah mungkin?" gumam Kasih pelan.Sejenak, Kasih tertegun. Ada sesuatu yang mengusik pikirannya. Dengan lang

  • Dijebak Menjadi Istri Kedua CEO   Bab 71

    Cindy yang tampak kesal melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Berkali-kali terdengar umpatan terlontar dari bibir wanita berwajah manis itu. Ingatannya kembali melayang pada sikap Eric tadi di rumah pria itu. Ia benar-benar marah dan merasa terhina.Pengusiran yang dilakukan Eric membuatnya merasa dipermalukan, seolah ia tak memiliki harga diri di hadapan pria itu. Dengan rahang mengeras dan tatapan membara, Cindy mencengkeram setir mobilnya dengan sangat kuat, seakan hendak melampiaskan seluruh amarah yang sedari tadi berusaha ditahanya.Dalam hatinya, Cindy mendesis, “Berani sekali dia mengusirku seperti pembantu murahan. Dia pikir siapa dirinya? Hanya karena dia pemilik perusahaan, seenaknya saja mempermalukanku.”Matanya berkaca-kaca. Bukan karena ia merasa sedih, melainkan karena harga dirinya diinjak-injak begitu saja oleh atasan yang selama ini diam-diam menarik perhatiannya.“Tenang, Cindy. Kau hanya memerlukan sedikit waktu. Aku akan buktikan jika aku bukan wanita bias

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status