Share

ASAL KAMU BAHAGIA

Author: Rita Hawa
last update Last Updated: 2024-08-07 22:14:31

Natasha berlari keluar dari cafe dan kemudian berdiri di pintu utama dengan nafas terengah-engah. Seketika air matanya tumpah. Leon menyusulnya dan memaksa Natasha kembali ke mobilnya.

Tanpa mereka tahu, Keenan menyaksikan semua itu dan hanya tersenyum getir.

Sementara itu, kedua teman Natasha yang sedari tadi mengikuti, mendumal sebal. Dari asisten Leon yang adalah pria yang sedang menjajaki hubungan dengan Mauren, mereka tahu apa yang terjadi pada temannya, Natasha.

"Apa Pak Leon itu titisan iblis? Menurutku dia bahkan tidak punya hati nurani."

Namun, dua teman Natasha itu tidak berani ikut campur, sebab mereka masih ingin selamat. Mereka tahu, Leon begitu berkuasa. Sekali mereka ikut campur, bahkan untuk membela temannya, Leon pasti akan membuat Pelajaran yang akan menyengsarakan mereka.

Di mobil Leon, Natasha menutupi wajahnya dan menangis terisak. Leon memandang Natasha dengan sedikit kasihan, tapi bukan Leon namanya kalau ia tidak membuat kesal lawan bicaranya.

"Jalan, Grant! Kita antar pulang dia dulu, cepat! sebelum mobil mewahku tenggelam karena air matanya."

Grant dengan cepat mengangguk, sementara Natasha melirik Leon dengan penuh amarah.

"Apa Pak Leon puas sekarang?!"

Leon hanya mengangkat alisnya dan tidak peduli dengan amarah Natasha. Sepasang mata obsidiannya hanya menatap lurus dengan ekspresi sedingin es.

Natasha sangat kesal hingga ia berteriak, "Turunkan aku sekarang juga!"

"Abaikan dia Grant!" sela Leon dengan cepat.

"Kalau begitu aku akan membuka mobil ini dan turun sendiri!" ancam Natasha frustasi.

Hal itu membuat Grant kebingungan.

"Lakukan saja kalau kamu berani!" Leon berkata tanpa ekspresi.

Grant semakin ketakutan dan ingin mencegah, tapi tatapan mengerikan Leon yang terlihat dari kaca spion membuat Grant seketika berubah pikiran. Ia memilih untuk buta dan tuli sementara apapun yang terjadi di mobil ini.

Sementara Natasha semakin melawan, ia yang sangat kacau hari ini tidak berpikir apapun selain ingin lepas dari Leon.

Nekat, Natasha membuka pintu mobil, tapi pintu mobil tak bergerak sedikitpun meskipun ia berjuang begitu keras untuk membukanya.

Leon tersenyum jahat dan ia duduk dengan nyaman sambil berpura-pura tidak terjadi apa-apa.

"Leon! Kamu sengaja melakukannya kan?" teriak Natasha murka.

Ia tahu Leon sengaja mengunci otomatis pintu mobil di sampingnya, untuk itu dia sangat santai sekarang.

"Diamlah! Kamu sangat berisik." Leon menyilangkan tangannya di depan dadanya dan memejamkan mata.

Natasha sangat marah hingga ia terengah-engah. Untung saja tak lama kemudian Rolls Royce hitam tiba di rumahnya.

Dengan kasar ia membuka pintu mobil yang sudah tak terkunci dan segera berlari masuk.

"Natasha, apa yang terjadi denganmu Sayang? Mata kamu bengkak dan kamu terlihat sangat menyedihkan." Andin bertanya dengan cemas.

"Tanya saja pada calon menantu kesayangan Mama," balas Natasha sebelum ia berlari naik ke lantai atas menuju kamarnya.

Andin mengerutkan kening dengan keras dan ia ragu-ragu keluar. Begitu melihat mobil Leon yang masih ada di depan rumahnya. Wajah Andin berubah senang.

Ia menghampiri mobil Leon dan berkata dengan penuh semangat, "Ayo masuk dulu Leon, kita makan malam bersama. Ada Om Angga juga di dalam."

Leon tersenyum tipis dan ia mengangguk. Ia segera keluar dan mengajak Grant untuk mampir ke rumah Natasha.

Makan malam berubah sangat istimewa dengan kehadiran Leon, kedua orang tua Natasha menyambut Leon penuh suka cita. Sampai mereka tidak peduli kalau Natasha enggan untuk bergabung malam ini.

"Kapan Mami Papi akan pulang ke Indonesia, Leon?" Anggara memulai pembicaraan.

"Besok Om."

"Baguslah, semakin cepat pertemuan kedua keluarga kita semakin baik."

Leon hanya mengangguk dan sisanya ia fokus pada makan malamnya. Setelahnya ia pamit.

Begitu Leon pulang, Andin baru ingat dengan keadaan Natasha tadi dan ia membawakan makan malam ke kamarnya.

"Natasha, Leon baru saja pulang. Kenapa kamu tadi sama sekali tidak turun? Bahkan tadi Bibi sudah..."

"Kalau Mama ke sini hanya untuk membicarakan Leon, lebih baik Mama pergi sekarang, aku minta maaf Ma, tapi aku butuh istirahat."

Andin mendengus kesal, tapi ia masih enggan untuk pergi. "Nat, kenapa sih? Apa salah Leon? Sepertinya kamu sangat membencinya."

"Kesalahan dia sangat banyak Ma, dia bahkan memaksaku untuk putus dengan Keenan hari ini! Apa Mama masih mengira Leon malaikat sekarang?"

Natasha berkata dengan kemarahan yang berapi-api, tapi Andin justru menertawakannya.

"Ya wajar dong, Sayang, Leon akan menjadi suami kamu nantinya. Menurut Mama itu keputusan yang tepat."

"Sebenarnya anak Mama itu aku apa Leon? Aku hanya mencintai Keenan dan aku sudah berpacaran dengannya selama lima tahun, kenapa...." Natasha sampai tidak sanggup melanjutkan kalimatnya, ia kembali menangis terisak. "Kenapa Mama begitu tega memisahkan kami?"

"Natasha Sayang, sudahlah! Percaya sama Mama, kalau Leon itu seribu kali lebih baik dari Keenan. Apa yang bisa kamu banggakan dari dia?"

Natasha semakin frustasi hingga ia menangis dengan keras. Andin berusaha menenangkannya tapi ia menolak. Jadi dengan terpaksa Andin keluar dari kamar putrinya.

Malam itu Natasha hanya menangis dan ia sama sekali tidak bisa tidur. Ia baru bisa tidur saat hari mulai subuh.

Jam 10.00 WIB. Pintu kamar Natasha diketuk dengan keras.

Natasha pelan-pelan membuka pintu dengan matanya yang sangat bengkak.

Ia menggerutu kesal. "Siapa sih?"

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Dijodohkan Dengan CEO Arogan: Aku Sangat Membencinya   KEJUTAN LAGI

    “Apakah akan turun hujan lebat malam ini?”Leon mengerutkan keningnya dan menatap Natasha yang tersenyum menggoda padanya.“Wanita selalu benar.” Dia mengeluh.Natasha terkekeh dan dengan sayang menatap Leon yang sedang cemberut padanya.Dia membelai pipi putih suaminya yang sehalus patung paling sempurna itu sambil tersenyum penuh kebahagiaan.“Aku senang kamu sekarang bisa meminta maaf ketika kamu melakukan kesalahan.”"Saya belajar dengan susah payah." Jawab Leon.“Terima kasih atas usahamu.”Leon hanya bergumam dan dia mengajak Natasha kembali ke apartemennya dan bertanya, "Ini ulang tahun pertamaku bersamamu, tapi kamu tidak membelikanku kue."Natasha tertawa saat menyadarinya.Dia mengusap lengan suaminya dan berkata dengan lembut, "Kupikir satu hadiah akan cukup untuk seseorang yang serius sepertimu.""Hmm lain kali kamu harus membawakannya untukku.""Setuju."Leon tersenyum sambil mengantar Natasha kembali ke apartemennya.sedangkan Natasha, ternyata saat ini dia seperti wanit

  • Dijodohkan Dengan CEO Arogan: Aku Sangat Membencinya   MAAF SAYANG

    Natasha sudah siap dalam balutan gaun berwarna biru lembut yang dibeli Leon beberapa hari lalu, lengkap dengan beberapa makanan di meja makan dan sebuah bros emas berhiaskan berlian asli di tangannya.Namun Leon belum juga datang, padahal waktu sudah hampir jam 9 malam.Natasha menelepon bolak-balik tetapi panggilannya selalu tidak dijawab.Dia mulai khawatir dan khawatir, takut jika Leon terlalu kecewa dan marah padanya tadi sehingga dia tidak pulang malam ini.Membuat Natasha sangat kesal di tempatnya sehingga berulang kali ia duduk dan berdiri lalu mondar-mandir seperti sedang menyetrika pakaian.Dia kemudian menghubungi Grant, karena hanya dia yang mengetahui semua jadwal Leon.Panggilan itu tersambung secepat kilat dan membuat Natasha sedikit lega."Selamat malam, Bu Natasha. Apakah ada yang bisa saya bantu?"Suara ramah Grant segera mencapai telinganya."Apa Leon masih di kantor?""Pak Leon sudah pulang sekitar 20 menit yang lalu. Belum sampai?""Belum, apa menurutmu dia tidak a

  • Dijodohkan Dengan CEO Arogan: Aku Sangat Membencinya   REGAN BAD MOOD

    Karena sampai saat ini Natasha belum diijinkan oleh Leon untuk pergi ke kantor, maka dari itu dia pergi ke taman dan duduk di ayunan sambil berpikir keras.Dia terus mengingat rangkaian kejadian khusus apa saja yang berkaitan dengan dirinya dan Leon, namun dia tidak dapat menemukannya, dia terus mencoba hingga dia teringat sesuatu."Apakah hari ini ulang tahunnya?"Natasha tersenyum kecil sambil menggeleng saat menyadari Leon sedang marah padanya seperti anak kecil yang ibunya tidak membelikan mainan untuknya.Mengingat kejadian tadi, Natasha merasa ingin tertawa, ia kemudian mempunyai ide untuk memberikan sesuatu di hari ulang tahun Leon, maka ia pun masuk ke dalam villa untuk mencari buku sketsanya.Di saat yang sama, dia menghubungi Angel untuk memastikan."Iya Natasha, ada apa? apa kamu sudah memberi kejutan pada kakakku hari ini?""Jadi, benar ya hari ini hari ulang tahunnya?""iyalah, kenapa? Jangan bilang kamu belum mengucapkannya."Seolah melihat Angel di depannya, Natasha men

  • Dijodohkan Dengan CEO Arogan: Aku Sangat Membencinya   AKU SUDAH BERKOMITMEN DENGAN NATASHA

    "Tante Yola ingin Leon dan Natasha bercerai, apa kamu tidak mau bekerja sama denganku?"Nick yang sedang memeriksa dokumen di ruang kerja pribadinya, mengangkat kepalanya dan melihat ke arah sumber suara yang baru saja memasuki ruangannya.“Sebenarnya aku tidak tertarik bekerjasama denganmu.”"Oh ya?" Selena tertawa sambil berjalan menuju kursi Nick dan melingkarkan lengan rampingnya di leher Nick dari belakang."Come on Nick, kamu bisa mendekati Natasha dan aku akan menjaga Leon, kamu harus berterima kasih padaku karena telah menawarkan kerjasama yang sangat menguntungkan ini."Nick berusaha melepaskan diri dari tangan Selena yang menempel manja di lehernya."Lepas!""Ya Tuhan, baiklah. Bagaimana?""Sejujurnya, tanpa kamu meminta kerja sama, aku sudah bertekad untuk tetap mendekati Natasha. Aku mencintainya sejak kami masih sekolah, dan sampai saat ini aku belum bisa memilikinya?"Tawa Selena semakin lebar."Aku tidak menyangka seorang casanova sepertimu ternyata adalah pejuang cinta

  • Dijodohkan Dengan CEO Arogan: Aku Sangat Membencinya   MEMINTA SELENA KEMBALI PADA LEON

    "Leon, umur mommy tidak akan lama lagi, kenapa kamu begitu tidak berperasaan?" Yola memohon dengan air matanya yang menyedihkan.Bukannya kasihan, Leon malah tersenyum mencemooh."Apa mommy tidak takut jika itu menjadi kenyataan?" Leon bertanya dengan sinis."Apa menurutmu mommy berbohong padamu?" Yola berteriak di sela-sela semburan air matanya.“Mommy selalu menggunakan cara ini berulang kali.” Kebencian muncul di wajah Leon yang terlihat semakin muram.Yola yang kehabisan akal untuk membalas perkataan putranya hanya terisak dan terlihat semakin menyedihkan.Di sela-sela pertengkaran mama dan kakaknya, Angel merasa perlu angkat bicara.“Mom, bukannya aku membela Leon, tapi tolong pikirkan perasaan Natasha, sebelumnya dia sudah banyak berkorban hanya untuk memenuhi keinginan Mommy dan menikah dengan Leon yang sama sekali tidak dia cintai dan sekarang mommy menyuruh mereka bercerai, kenapa mommy juga nggak mikirin perasaan tante Andin dan om Yudha?bagaimana jika aku di posisi Natasha

  • Dijodohkan Dengan CEO Arogan: Aku Sangat Membencinya   CERAIKAN NATASHA!

    "Bagaimana kabarmu sekarang?" Leon bertanya dengan cemas ketika Natasha menyelesaikan pemeriksaan dokternya."Sedikit lebih baik.""Syukurlah!" Ekspresi panik di wajah Leon berubah menjadi lega."Bolehkah saya pulang sekarang Dok?"“Iya, tapi kamu harus banyak istirahat di rumah.”"OKE." Natasha tersenyum bahagia karena tidak perlu menginap.Leon kemudian membawanya pulang setelah itu."Gimana kondisi mommy?”Leon menggeleng enggan, dia masih sangat kecewa pada Daddynya.Natasha mendengus dan berkata lagi, "kenapa nggak tanya sama Angel?”"Natasha, orang tuaku sekarang memperlakukanmu dengan buruk, kenapa kamu masih baik pada mereka?"“Aku tidak bisa melupakan kebaikan mereka saat itu.”Senyum kebanggaan dan haru tersungging di wajah Leon.Ia lalu mengulurkan tangannya untuk menggenggam lembut tangan Natasha.“Aku tidak salah memilih istri.”Natasha menunduk malu dan tersenyum.Setelah itu dengan santainya dia bertanya pada Leon, "Jadi kamu benar-benar tulus melupakan Selena?"Leon se

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status