Share

Bab 18

"Kenapa masih berdiri di sini? Segera minta maaf dan bersujud kepada Tuan Aidan!" Melihat Luther kalah, Wandy justru merasa senang.

Sebelumnya, Luther membuatnya sangat cemburu dengan aksinya. Sekarang, saatnya Luther menanggung akibatnya. Apakah dia akan bersujud? Jika bersujud, Luther akan kehilangan harga diri di depan orang lain. Jika tidak bersujud, Luther akan mati konyol jika Aidan membuat perhitungan dengannya.

"Hei, jangan salahkan aku tidak memberimu kesempatan. Kalau hari ini kamu bersujud dan minta maaf, aku akan membiarkanmu tetap hidup. Kalau nggak, jangan salahkan aku bertindak kejam!" Aidan menunjuk dada Luther dengan jarinya, seolah-olah dia telah yakin bisa mengalahkan Luther.

Apa gunanya pandai berkelahi kalau tidak punya kekuasaan? Kalau hanya seorang petarung, sama sekali tidak ada apa-apanya.

"Apa kamu tahu kamu ini sedang bermain api?" Luther melihat jari-jari Aidan yang menunjuknya.

"Bermain api?" Aidan tertawa sinis dan berkata, "Aku tidak hanya bermain api, te
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Bayu Aji
Bagus dan menarik
goodnovel comment avatar
John Lepat Lepat P
Bullshits la.... waste karen to read
goodnovel comment avatar
Mohd Latif
lanjutkan ceritanya bossku
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status