Share

17. Kedatangan Bu Tini

"Bu Salma jadi pelayan di sini?" tanya Bu Aini dengan raut kebingungan. Berbeda dengan Trio wek-wek yang menatap sinis.

"Iya, Bu. Silakan duduk," ucapku ramah. Sekuat tenaga kutahan emosi yang hampir meledak.

Sekali-kali mengalah tak masalah, kan? Aku tak ingin citra restoran ini buruk karena ulah Bu Susi dan kawan-kawannya. Mereka tak akan percaya jika aku pemilik restoran ini.

Bu Aini dan ketiga wanita bar-bar itu duduk di kursi. Mereka terlihat bingung mau memilih menu apa. Daftar menu makanan berulang kali di balik. Namun belum ada satu menu yang mereka pesan.

"Mau pesan apa ibu-ibu?" tanyaku karena sudah mematung beberapa menit di sini.

"Sabar dong Bu Salma. Ingat, ya, pembeli adalah raja. Kami di sini raja, sedang kamu hanya pelayan. Jadi jangan banyak protes atau kulaporkan kepada pemilik restoran ini agar Bu Salma dipecat!" ucap Bu Tini jumawa.

Aku kepalkan tangan di samping, manahan emosi hampir meledak. Aku ingin lihat bagaimana reaksi mereka jika tahu akulah pemilik r
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status