Share

39. Sebuah Foto

Aku dan Alisa saling pandang lalu mengangguk bersamaan.

Kami segera menghabiskan sisa buah yang ada di mangkuk. Pulang jalan terbaik menghindari pertanyaan yang tak ada habisnya.

"Kami permisi, Pak Adit," ucapku lalu beranjak pergi diikuti Alisa di belakang.

"Mbak Salma hutang penjelasan padaku," ucap Alisa saat aku naik ke motornya.

Sudah kutebak, dia akan mengatakan itu. Mau tak mau harus kubuka kembali kenangan pahit itu.

Hening. Sepanjang jalan kami memilih diam. Pikiranku berkelana, memikirkan kenangan lama yang menyiksa rongga dada. Bohong jika aku sudah melupakan semua kejadian itu. Buktinya kebencian masih singgah di hati ini.

Kendaraan roda dua Alisa berhenti tepat di depan gerbang.

"Penjelasannya besok, ya, Lis. Mbak capek."

Wanita itu mengangguk lalu kembali melajukan motornya meninggalkan halaman rumah.

Aku melangkah gontai masuk ke rumah. Setelah itu kurebahkan tubuh ini di atas ranjang. Lelah, tapi jauh melelahkan mendengar pertanyaan Mas Adit tadi. Lelaki itu ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status