Share

118.

last update Huling Na-update: 2025-06-02 14:50:24

Bibir Indri yang sudah di poles dengan lipstik berwarna merah terang kesukaannya itu kini bentuknya sudah tidak karuan. Tidak ada lagi penampilan cetar makeup Indri, yang ada hanya rasa malu yang tak terkira.

Sudahlah menanggung rasa sakit, menanggung rasa malu pula karena di lihat oleh seluruh pasang mata di pesta putranya itu. Rasanya ia ingin pingsan saja, tapi tak lucu kalau pesta putranya berantakan gara-gara ia pura-pura pingsan. Indri ingin bangkit, berlari bersembunyi dari hadapan semua orang, tapi rasanya ia tak sanggup menatap orang-orang terutama Wijaya.

Indri tak sengaja mencecap cairan aneh. Ketika ia mengusap bibirnya, ia melihat ada cairan merah di jarinya.

‘Bibirku berdarah?’ Batin Indri. Cairan berbau anyir itu perlahan mengalir sedikit hingga memberikan bekas merah pada giginya yang berwarna putih.

“Ya ampun, Bu! Bu Indri gak apa-apa??” Tanya Ashanty, langsung menghampiri dan membantu Indri untuk berdiri.

Bisik-bisik para tamu pesta mulai terdengar di telinga In
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Dikira Preman Suamiku Ternyata Sultan    121.

    Tak berselang lama, petugas akhirnya menghubungi Shanum, sebagai istri sah Raymond untuk di mintai keterangan sebagai saksi. Sedang Shanum sendiri sudah siap dengan segala buktinya pun tak takut saat dirinya di panggil oleh petugas untuk datang ke kantor. “Aku bertekad akan menghancurkan kalian, lebih dari kalian menghancurkan hidupku!!!” Gumam Shanum dengan tangan terkepal kuat. la akan memastikan dua manusia itu mendekam di penjara. Sebelum masuk, Shanum menatap sejenak bangunan kantor polisi yang ada di hadapannya. Wanita itu baru saja menginjakkan kaki di sana untuk memenuhi panggilan polisi untuk pertama kali. Langit hari ini tampak cerah, berwarna biru terang. Sesekali angin sepoi-sepoi berembus damai. Akan tetapi, keadaan hati Shanum berbalik dengan suasana hari ini. Bayang-bayang hubungan gelap antara suaminya dan Syahnaz terus terngiang-ngiang di pikirannya. Membekas dan mengoyak-ngoyak hati Shanum. Ia akan melakukan apa saja agar rasa sakitnya di bayar tuntas. Shanum ak

  • Dikira Preman Suamiku Ternyata Sultan    120.

    Berita mengenai penggerebekan Syahnaz dan Raymond masih terus booming di mana-mana. Bahkan, para awak media mulai mengikuti perkembangan kasus Syahnaz dan Raymond dengan intensitas tinggi. Setiap saluran berita mengulas berbagai sudut pandang, menampilkan foto-foto dan video dari kejadian viral tersebut. Aisyah yang sekarang hobi scroll beranda media sosial pun juga ikut menyimak kabar tak mengenakan itu. Aisyah mengerutkan kening saat membaca caption bertuliskan nama tersangka, “Ini Syahnaz anaknya Tante Rina bukan sih? Kok gak ada yang post wajahnya langsung ya?” Gumam Aisyah penasaran saat melihat video viral yang tersangkanya wajahnya di blur. “Sayang lagi ngapain??” Tanya Galih berjalan mendekat ke arah istrinya. Ikut penasaran. “Ini Iho, Mas... Dari kemarin aku nonton terus berita ini, di captionnya tertera nama si perempuan itu dan namanya Syahnaz, kira-kira ini Syahnaz anaknya Tante Rina bukan ya?” Tanya Aisyah seraya memberikan ponsel pada suaminya. Sebagai sosok pe

  • Dikira Preman Suamiku Ternyata Sultan    119.

    “Kamu ini bodoh atau pura-pura lupa janda gatal??!! Wijaya itu suami aku! Sudah jelas aku berhak ikut ke mana pun suami aku pergi, apalagi ke pesta yang ada pengganggu suami orang kayak kamu. Aku ini istrinya! Kutekankan sekali lagi sama kamu, ya!” cerocos Renita panjang lebar. la tidak mau kalah di hadapan Indri. Wajah Indri langsung merah padam, menandakan kemarahan dan rasa malu yang campur aduk. Ia menarik napas dalam-dalam, mencoba mencari cara untuk membalas Renita, bertekad untuk tidak membiarkan wanita itu menguasai situasi. Renita kembali memperingati Indri dengan nada tegas. “Jangan sekali-kali berani menggoda suamiku lagi!!” Ucapnya menatap nyalang pada Indri. Tatapan tajamnya menambah ketegangan di antara mereka. Indri merasakan kemarahan membara di dalam hati. “Kalau kamu sampai berani melakukan hal itu lagi, aku bisa membuat bibirmu lebih bengkak dan besar dari yang sekarang ini, atau bahkan bengkak sampai mati!!” Ucap Renita dengan senyum menyeringai. Ia memberikan

  • Dikira Preman Suamiku Ternyata Sultan    118.

    Bibir Indri yang sudah di poles dengan lipstik berwarna merah terang kesukaannya itu kini bentuknya sudah tidak karuan. Tidak ada lagi penampilan cetar makeup Indri, yang ada hanya rasa malu yang tak terkira. Sudahlah menanggung rasa sakit, menanggung rasa malu pula karena di lihat oleh seluruh pasang mata di pesta putranya itu. Rasanya ia ingin pingsan saja, tapi tak lucu kalau pesta putranya berantakan gara-gara ia pura-pura pingsan. Indri ingin bangkit, berlari bersembunyi dari hadapan semua orang, tapi rasanya ia tak sanggup menatap orang-orang terutama Wijaya. Indri tak sengaja mencecap cairan aneh. Ketika ia mengusap bibirnya, ia melihat ada cairan merah di jarinya. ‘Bibirku berdarah?’ Batin Indri. Cairan berbau anyir itu perlahan mengalir sedikit hingga memberikan bekas merah pada giginya yang berwarna putih. “Ya ampun, Bu! Bu Indri gak apa-apa??” Tanya Ashanty, langsung menghampiri dan membantu Indri untuk berdiri. Bisik-bisik para tamu pesta mulai terdengar di telinga In

  • Dikira Preman Suamiku Ternyata Sultan    117.

    Wijaya dan Renita baru saja tiba di Aeron Hotel. “Bagaimana dengan penampilan Mama, Pa?? Apa sudah perfect??” Tanya Renita saat mobil yang mereka tumpangi berhenti di depan lobby hotel yang menjadi tempat acara pesta pernikahan Rian dan Mila. “Iya, Ma... Mama udah perfect banget!!” Jawab Wijaya, tak menatap pada Renita. “Ish, Papa! Cantik apa enggak ini?? Papa hadap sini dong,” Pinta Renita lagi, tak puas dengan jawaban suaminya yang tak menatap ke wajahnya itu. Wijaya pun akhirnya menoleh, lalu menatap istrinya dengan seksama. Renita memang begitu cantik dalam balutan gaun yang indah, mata Wijaya sampai tak berkedip. Renita mengenakan gaun panjang yang elegan, di lengkapi dengan rambutnya yang di sanggul, semakin menonjolkan kecantikan dan juga berkelas. Penampilan istri Wijaya itu benar-benar tampak menawan dan modis. Keanggunannya bukan hanya terlihat dari penampilan fisiknya, tetapi juga aura positif yang selalu terpancar. “Mama terlihat sangat cantik dan anggun. Emang dari

  • Dikira Preman Suamiku Ternyata Sultan    116.

    Ballroom Aeron Hotel Tempat Rian dan Mila akan melangsungkan akad nikah sekaligus resepsi pernikahan, telah bertransformasi menjadi sebuah mahakarya keindahan, seperti sebuah istana mewah bak pernikahan putri raja. Lantai marmer yang mengkilap, memantulkan cahaya dari lampu gantung kristal yang mewah, berkelap-kelip seperti bintang di langit. Dindingnya di hiasi dengan tapiseri elegan dan jendela-jendela besar yang membingkai pemandangan kota yang memukau. Setiap lampu gantungnya yang berkilauan mengirimkan cahaya yang lembut ke seluruh ruangan, menciptakan suasana yang hangat dan akrab. Di sekeliling ballroom, meja-meja tamu tersusun rapi dan elegan, di tata dengan linens putih bersih dan peralatan makan yang berkilau, di hiasi centerpiece yang terdiri dari bunga-bunga segar dan lilin-lilin yang menambahkan nuansa yang romantis. Di setiap sudutnya terdapat rangkaian bunga yang mewah berwarna-warni sedemikian rupa, menambah semerbak aroma floral yang menggoda indra. Di bagian de

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status