Share

11. Detektif

Sepeninggal Barra, tanpa bisa dicegah air mata Astra mengaliri pipi putihnya. Sepercayanya Astra tetap saja hati kecil Astra menyimpan keraguan yang seringkali membuat gadis itu terbengong-bengong.

Pagi menyapa, masih setia bertahan dengan awan putih yang menyelimuti langit biru. Sampai pagi tiba, matahari seperti enggan menyibakkan awan yang menutup. Astra menggeliat, meregangkan otot-otot yang terasa kaku. Astra menyibak horden yang menutupi cahaya masuk ke dalam. Astra menghela napas berat saat menyadari vespa Barra tak bertengger di halaman rumah.

Kretekkk..

Suara pintu kamar yang Astra buka, Ervi juga Alby seketika menoleh ke arah Astra.

"Eh, kalian sudah di dapur?" Astra masih mengucek matanya. Ia juga belum membersihkan muka, belum menyikat gigi gingsulnya.

Ervi mengangguk, sedang Alby celingukan seperti mencari sesuatu.

"Kakak sendiri?" Alby berbalik melayangkan sebuah pertanyaan tanpa menjawab Astra.

"Iya, Kak Barra ke

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
yenyen
aku?jadi annisa?ya ga mau lah lanjutin hidupku dengan Barra. Bohong loh walaupun white lie
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status