Share

17. Pertarungan

"Ingat! Tetap waspada, jangan sampai kecerobohanmu merugikan ku! Mengerti!"

"Baik, siap Bos."

"Bermain bersih! Aku tidak menerima kegagalan!"

Setelah panggilan diputus sepihak, pria muda tersebut membuka sarung tangannya. Lalu ia menyimpan semua perlengkapan tempur itu ke dalam bagasi motor yang cukup lebar.

Ia bukanlah pemain profesional, namun dirinya berusaha untuk tetap mengikuti alur permainan. Bermain sesuai arahan rekannya yang lebih berpengalaman. Biarlah seperti itu, asal ia tetap diperbolehkan mendekap seseorang yang berarti di hidupnya.

* *

Barra Farzan mengetuk pintu berkayu akasia tersebut. Jantungnya tidak beraturan, kejadian tadi membuatnya agak parno dengan hal-hal yang mencekam.

Tiga kali sudah ia mengucap salam, namun tidak seorangpun menyahut dari dalam. Hatinya semakin resah karena lampu-lampu di dalam rumah pun dalam kondisi padam. Teras rumah terasa begitu hampa dan sunyi.

Barra memutuskan untuk mengambil

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status