Share

Bab 532

Penulis: Clarissa
"Pada akhirnya, istri Raymond jadi ikut meninggal. Hari itu, sebenarnya Bibi Niken cuma ingin menabrak mati Raymond seorang diri."

Sean duduk di bangku panjang, tangannya mengepal begitu erat hingga buku-buku jarinya memutih. Dia mengangkat wajahnya dengan dingin dan menatap Xavier dengan tajam, "Aku nggak ingat ayahku punya dendam sama Keluarga Rimbawan atau Keluarga Japardi!"

"Bukan dengan keluarga mereka, tapi dengan Bibi Niken." Xavier menutup matanya sejenak, lalu berbicara dengan tenang, "Kamu pasti pernah mendengarnya."

"Setelah Bibi Niken menjadi kepala Keluarga Rimbawan, hal pertama yang dia lakukan adalah memburu satu per satu pria yang pernah menodainya."

Xavier menatap wajah Sean yang semakin kelam, "Ayahmu, adalah salah satunya."

Perkataan itu bagaikan palu yang menghantam dada Sean dengan keras. Tangannya menggenggam begitu erat hingga hampir berdarah. Dia berkata dengan suara serak, "Kamu bohong!"

"Benar atau nggak, bukan aku atau kamu yang bisa menentukan. Semua pria it
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 875

    Risyad terpaku sejenak, lalu secara refleks menatap pria di depannya. "Pak Pengacara ... gimana ini?""Kita hanya bisa menunggu Bu Yuna datang sendiri untuk menyelesaikannya," jawab pria di depan dengan senyuman tipis."Saat ini Bu Yuna lagi makan siang dengan Pak Sean dari Grup Tanuwijaya, jadi mungkin dia nggak bisa langsung datang."Setelah berkata demikian, pria itu menoleh ke arah Tiffany dengan santai. "Kalau Bu Tiffany nggak keberatan, mohon tunggu sebentar. Bagaimanapun, identitas Pak Sean sangat istimewa. Menyuruhnya menunggu Bu Yuna tentu bukan hal yang pantas."Perkataan pengacara itu membuat wajah Risyad memerah, lalu memucat. Pada akhirnya, Risyad menatap Tiffany dengan tatapan seolah-olah menatap wanita malang. "Kalau kamu memang ingin berhadapan langsung dengan Bu Yuna, ya tunggu saja!""Kamu pasti lebih tahu dari aku, siapa Pak Sean sebenarnya. Makan siang Bu Yuna dengan Pak Sean nggak akan selesai secepat itu.""Betul sekali." Pengacara itu jelas tidak tahu hubungan an

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 874

    Risyad terpaku menatap Tiffany yang berdiri di ambang pintu. Wajahnya terkejut, suaranya mulai tergagap. "Ti ... Tiffany, kenapa kamu ke sini?"Bukankah Sean bilang hari ini dia tidak akan masuk kerja? Bagaimana bisa dia di sini?"Kalau aku nggak datang, gimana aku bisa mendengar sendiri kalau Pak Risyad yang paling kupercayai, mengakuiku menjiplak karya orang lain?"Setelah berkata begitu, dia melangkah masuk dengan wajah dingin dan melirik ke arah meja, tempat "bukti" diletakkan.Salah satunya adalah bukti waktu pembuatan file, menyatakan bahwa dokumen itu sudah ada di komputer seorang wanita bernama Yuna selama tiga minggu.Yang satu lagi adalah surat keterangan dari Risyad, menyatakan bahwa makalah milik Tiffany baru ditulis satu setengah minggu yang lalu.Melihat dua lembar "bukti" itu, sudut bibir Tiffany membentuk senyuman sinis. Risyad benar-benar membuat surat keterangan yang menyatakan bahwa makalahnya baru dikumpulkan satu setengah minggu lalu?Padahal, jelas-jelas dia sudah

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 873

    Namun, dari percakapan antara Helen dan Athena, Tiffany sudah bisa menebak apa yang sebenarnya terjadi.Kemungkinan besar, makalah yang sebelumnya dicuri atas perintah Cathy telah dimanfaatkan oleh seseorang untuk membuat masalah.Setelah menarik napas dalam-dalam, dia menepuk tangan Athena dengan lembut, memberi isyarat agar dia tenang.Detik berikutnya, Tiffany tersenyum dan menatap Helen di depannya. "Aku sudah cukup paham dengan apa yang kalian bicarakan.""Soal apakah aku benar-benar melakukan plagiarisme, itu biar tim ahli yang menilai. Aku akan pergi mencari Pak Risyad dan Pak Butomo sekarang."Setelah berkata demikian, Tiffany hendak berbalik dan pergi, tetapi Helen mengulurkan lengannya untuk menghalanginya."Tiffany, mau kabur? Nggak semudah itu!""Pak Risyad bilang waktu kamu pertama masuk ke sini, dia sebenarnya nggak setuju. Hanya karena Pak Butomo bilang kamu punya bakat khusus dan direkomendasikan oleh kenalan, kamu bisa bekerja di lembaga ini.""Tapi setelah kerja, kamu

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 872

    Athena menatap Tiffany dengan ekspresi terkejut. "Dokter Tiffany? Kenapa ... kamu balik sekarang?"Setelah mengatakan itu, Athena segera menarik Tiffany ke tangga di sudut lorong seolah-olah takut terlihat orang lain. "Bukankah cutimu masih lama lagi?""Aku ...," seru Tiffany yang langsung tertegun sejenak. Padahal kemarin siang dia sudah mengabari kepala lembaga bahwa dia ingin mengakhiri masa cutinya. Semalam Athena dan rekan lainnya juga sempat membahas tentang acara penyambutan di obrolan grup. Mengapa sekarang Athena malah terlihat seperti tidak tahu dia akan kembali?"Dokter Tiffany, masa cutimu belum habis, kamu harusnya menikmati masa liburanmu. Kenapa kamu malah datang ke lembaga penelitian?"Setelah mengatakan itu, Athena mengedipkan matanya dan bahkan mulai membujuk Tiffany untuk pulang, "Sekarang sedang nggak ada pekerjaan di lembaga penelitian. Kamu dan tunanganmu baru saja bertunangan, seharusnya menikmati waktu berdua."Setelah itu, Athena mulai mendorong Tiffany ke arah

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 871

    Dikarenakan sudah mengambil cuti selama dua minggu, Tiffany awalnya berencana untuk berangkat kerja lebih awal keesokan paginya. Namun, rencana selalu berubah dengan cepat.Setelah menahan diri berhubungan suami istri dengan Sean terlalu lama, malam itu semua tenaga Tiffany benar-benar dikuras habis Sean setelah kembali tidur di ranjang besar kamar tidur itu. Akibatnya, dia tidur nyenyak sampai keesokan siangnya. Saat bangun, dia melihat Sean sudah mengantar kedua anak ke TK dan sekarang sudah menindih tubuhnya."Sayang," panggil Sean.Mendengar Sean yang memanggilnya sayang dengan begitu mesra dan menindih tubuhnya, Tiffany langsung memiliki firasat buruk. Ternyata, firasatnya memang benar karena Sean sudah mulai olahraga paginya sebelum dia sempat bereaksi. Saat Sean akhirnya mengangkat tubuhnya yang lemas dari dalam bak mandi, waktu sudah menunjukkan jam sebelas siang lebih.Setelah susah payah mengambil ponselnya dan melihat jam, Tiffany langsung menjerit, "Sean, dasar berengsek!"

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 870

    Saat mengatakan itu, Tiffany merasa makin sedih dan air matanya juga mengalir makin deras. "Aku tahu kamu juga mungkin ada saatnya merasa nggak tahan ... tapi kenapa kamu ...."Tiffany menyeka hidungnya dan berkata dengan terisak-isak, "Kamu pikir selama lima tahun ini aku nggak punya keinginan? Nggak punya kebutuhan seperti itu? Tapi, kalau orangnya bukan kamu, aku nggak akan melakukannya. Meskipun aku punya kebutuhan itu, aku tetap menahannya. Tapi, kamu bukan hanya mencari wanita lain, kamu juga melakukannya di atas ranjang ini ...."Ranjang ini memiliki begitu banyak kenangannya bersama Sean saat itu. Namun sekarang, membayangkan Sean bersama wanita lain di atas ranjang ini saja sudah membuatnya merasa sangat jijik. Mengapa Sean bisa melakukannya? Merasa makin marah saat memikirkannya, dia akhirnya mulai meronta. "Lepaskan aku! Aku ...."Sebelum selesai berbicara, Sean langsung mencium Tiffany dengan kuat. Namun kali ini, dia sama sekali tidak menikmati ciuman itu, melainkan terus

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status