Share

Dinikahi Ayah Tiri
Dinikahi Ayah Tiri
Author: Karl Valerie

Kehilangan

Author: Karl Valerie
last update Last Updated: 2024-05-03 10:44:15

Suasana duka tampak menyelimuti sebuah keluarga yang baru saja kehilangan orang tercinta. Tampak seorang pria yang beberapa kali mengusap wajahnya dengan raut sendu. Guna menghalau air mata yang terus mendesak ingin keluar dari peraduannya.

Basuki Triyono, pria berusia 35 tahun itu baru saja kehilangan istrinya, untuk yang kedua kalinya. Sebelumnya, pria itu telah menyandang status duda selama hampir tiga tahun.

Lalu di tahun ke-empat sepeninggal istri pertamanya, Basuki memutuskan untuk menikah dengan janda anak satu bernama Ranti Yulia. Wanita yang lebih tua lima tahun darinya, yang berhasil memikat hati Basuki ketika sama-sama menjadi buruh pabrik di kota.

Singkat cerita, keduanya akhirnya memutuskan untuk menikah setelah hampir setahun menjalani masa pengenalan. Basuki yang saat itu sudah sering didesak keluarganya, memutuskan segera mempersunting Ranti untuk dijadikan istri keduanya.

Ranti adalah wanita kedua yang hadir di dalam hidup Basuki. Wanita berparas manis dengan lesung pipi yang selalu menghiasi saat tersenyum, membuat dirinya terlihat begitu menarik di mata Basuki.

Selama setahun mengenal Ranti, Basuki menjadi banyak tahu mengenai kehidupan wanita itu. Dimana dia harus banting tulang untuk mencukupi kebutuhan hidupnya bersama anak gadisnya bernama Asmaranti.

Asmaranti adalah anak perempuan Ranti bersama suami pertamanya, Asman. Nama gadis itu merupakan singkatan dari mereka berdua. Dan orang-orang terdekatnya banyak yang memanggilnya dengan panggilan Asma.

Kembali pada kisah asmara Basuki, pria itu masih tidak menyangka jika kebahagiaannya akan berakhir secepat ini. Baru dua tahun dirinya menikah bersama Ranti. Namun harus kembali menyandang status duda untuk yang kedua kalinya.

Jika di pernikahan pertamanya dia tidak ambil pusing dengan semua itu, lain cerita dengan pernikahannya yang kedua ini. Ranti meninggal tepat setelah melahirkan putra pertama mereka yang diberi nama Dika Prameswara. Membuat perasaan Basuki bercampur aduk.

Di satu sisi dia sangat bahagia karena akhirnya memiliki seorang anak. Namun di sisi lain, dia juga harus kehilangan istri tercinta.

Kini yang membuat Basuki merasa kebingungan adalah bagaimana cara dia merawat Dika ke depannya. Apalagi dengan statusnya yang tidak beristri. Membuat Basuki dilanda kegelisahan dan kesedihan yang mendalam.

Basuki merasa sedih karena putra kecilnya harus mengalami cobaan yang begitu berat sesaat setelah baru lahir ke dunia ini. Dimana dia tidak dapat merasakan kasih sayang dari ibu kandungnya.

"Pak.. " panggil seorang gadis yang kini telah berada di depannya. Duduk bersimpuh dengan mata sembab yang sangat kentara.

Basuki yang sempat melamun seketika tersadar. Netranya menatap anak sambungnya yang juga tengah menatapnya dengan pandangan sedih.

"Sekarang Asma udah nggak punya siapa-siapa lagi, Pak, hiks.. " ujar gadis itu kembali terisak.

Hati Basuki kembali terenyuh melihat wajah rapuh Asma. Pria itu tak kuasa menahan kesedihannya. Lalu merengkuh tubuh mungil Asma ke dalam pelukannya.

"Jangan bicara seperti itu, Ma. Kamu tetap anak Bapak." kata Basuki dengan suara parau.

Asma yang mendengarnya semakin terisak. Merasa bersyukur karena Basuki mengakui jika dirinya adalah bagian dari keluarganya. Betapa senangnya hati Asma mendengar itu.

Setelah dirasa mulai tenang, Basuki akhirnya mengurai pelukannya. Mengusap jejak air mata yang membasahi wajah putih Asma.

"Walaupun Ibukmu sudah tiada. Kamu akan tetap jadi bagian dari keluarga Bapak. Jadi jangan pernah merasa berkecil hati, Nduk." Basuki mengatakan itu semata untuk menenangkan Asma. Rasanya dia tidak tega melihat wajah sedih gadis itu.

Asma menggigit bibirnya untuk menahan tangis. Dia menatap bapak sambungnya dengan mata yang kembali berkaca-kaca.

"Asma janji, akan bantu Bapak ngerawat Dika. Apapun akan Asma lakuin buat Dika, Pak." kata Asma penuh keyakinan.

|•|

Setelah acara berkabung selesai, Basuki meminta Asma untuk membantunya membersihkan rumah. Kursi-kursi yang sempat berjejer di teras rumahnya, kini telah menumpuk rapi. Begitu juga dengan ruang tamu yang tadinya dipenuhi dengan bunga-bunga, kini tengah dibersihkan oleh Asma.

Di tengah kegiatannya membersihkan rumah, terdengar suara tangis bayi yang berada di salah satu bilik rumah. Asma yang pertama kali mendengarnya, dengan tergesa menghampiri Basuki yang berada agak jauh darinya.

"Pak.. " panggil Asma berjalan mendekati bapak sambungnya.

Basuki yang tadinya tengah memunguti sampah tampak menghentikan kegiatannya. Menoleh ke arah dimana Asma berada.

"Asma dengar suara Dika nangis, Pak. Apa Asma boleh ijin masuk ke kamar Bapak buat gendong Dika?" tanya Asma dengan raut cemas.

Basuki tersenyum tipis menghadapi sikap sopan Asma. Gadis itu tidak hanya cantik. Namun juga memiliki tutur bahasa yang baik dan santun.

"Masuk saja, Ma. Tidak perlu sungkan." jawab Basuki memberi ijin.

Setelah mendapatkan ijin dari bapak sambungnya, Asma bergegas menuju ke kamar pria itu setelah sebelumnya mengucapkan terima kasih.

Gadis itu dengan tergesa mendekati tempat Dika berada. Berbaring di atas ranjang bapak sambungnya dengan dua guling kecil yang ada di kanan kirinya. Tidak lupa sebuah sapu lidi yang diletakkan di atas kepalanya.

Dengan hati-hati Asma mencoba untuk menggendong adik tirinya. Sebelumnya, dia belum pernah menggendong seorang bayi. Apalagi di usianya yang masih sangat belia.

Dika baru berusia 1 minggu. Usia yang masih sangat kecil untuk menghadapi kepelikan hidup. Apalagi bayi mungil itu masih sangat membutuhkan asupan susu dari seorang ibu.

"Cup cup cup.. tenang ya, Dek. Mbak Asma ada di sini." lirih Asma sembari menimang-nimang adiknya.

Lama Asma mencoba menenangkan Dika, bayi mungil itu tak kunjung berhenti menangis. Membuat Asma dibuat kalang kabut.

Di tengah kekalutan itu, Basuki datang bersama seorang wanita. Yang Asma kenal sebagai tetangganya, Mbak Marni. Wanita muda yang baru beberapa minggu lalu melahirkan seorang bayi perempuan.

"Dika sepertinya haus, Ma." ujar Mbak Marni mengambil alih Dika ke dalam gendongannya.

Asma yang memang belum paham dengan semua itu hanya dapat mengangguk. Dia lalu ikut keluar bersama bapaknya selagi Murni menyusui adik kecilnya.

Kini netra bulatnya bergulir menatap bapak sambungnya yang terlihat gelisah. Membuat dirinya merasa terusik.

"Ada apa, Pak? Kenapa Bapak keliatan gelisah gitu?" tanya Asma yang memang tidak pernah bisa untuk tidak menanyakan sesuatu yang membuatnya penasaran.

"Bapak bingung harus mencari orang yang mau menyusui Dika dimana. Dua hari lagi Marni akan pindah ke kota." jawab Basuki menyuarakan kegelisahannya.

Mendengar hal itu tentu saja membuat Asma ikut merasa gelisah. Adiknya masih sangat membutuhkan ASI. Dan untuk mendapatkan wanita yang mau menyusui tidaklah gampang.

"Apa nggak ada tetangga yang mau bantu, Pak? Dika masih sangat butuh ASI, Pak." ujar Asma dengan raut sedih.

Basuki menghela napas berat sebelum kemudian menggeleng lirih. Membuat Asma mengulum bibirnya dengan wajah kecewa.

Keduanya sempat berada di dalam situasi hening selama beberapa saat. Sampai kemudian Asma mengucapkan sesuatu yang membuat Basuki kehilangan kata-katanya.

"Biar Asma yang gantiin Mbak Marni, Pak." ujar Asma mantap dengan wajah penuh keyakinan.

***

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Dinikahi Ayah Tiri   EXTRA CHAPTER | Akhirnya #2

    Asma yang memang telah memberikan dirinya pada Basuki tak mempunyai pilihan lain selain mengangguk.Dengan liar, Basuki mulai memainkan bukit tembam Asma. Mencium, menjilat, mengulum dan menghisapnya dengan rakus. Bahkan cairan hangat yang baru saja keluar dari inti gadis itu tak luput dari hisapannya.Asma hanya bisa melenguh merasakan kenikmatan yang baru pertama kali ini dia rasakan. Entah berapa kali dia mencapai puncak karena permainan bibir dan tangan Basuki.Wajah Basuki terlihat merah padam dengan sudut bibirnya yang basah. Raut puas tampak jelas di wajah pria itu. Semua yang ada pada diri Asma benar-benar sempurna di matanya. Gadis itu menjaga dirinya dengan baik.Iris gelap Basuki semakin bernafsu melihat posisi berbaring Asma saat ini. Dimana gadis itu tengah telentang dengan kedua kaki terbuka lebar. Menampakkan bukit tembamnya yang merah merekah.Jakun Basuki naik turun melihat pemandangan indah tersebut. Gelora dalam dirinya kian membara, seiring dengan desakan kuat yang

  • Dinikahi Ayah Tiri   EXTRA CHAPTER | Akhirnya #1

    Seorang gadis muda dengan parasnya yang cantik, tampak terbaring pasrah di bawah kungkungan pria dewasa berbadan kekar yang berparas tampan. Siapa lagi kalau bukan Asma, yang terlihat pasrah saat Basuki mendorongnya ke atas ranjang. Dalam posisi kaki yang masih menjuntai di atas lantai.Gaun pengantin yang beberapa waktu lalu melekat di tubuh Asma, kini telah berganti dengan gaun malam yang mengekspos lekuk tubuhnya. Menampilkan beberapa bagian yang menonjol karena ukurannya yang memang di atas rata-rata.Sebelumnya, sesaat setelah Basuki keluar dari kamar untuk kembali menitipkan Dika pada Sekar, Asma buru-buru meloloskan gaun pengantin yang dia kenakan dari tubuhnya. Lalu menggantinya dengan sebuah gaun malam yang diberikan oleh Rahayu.Asma pikir baju yang Rahayu berikan adalah baju-baju normal seperti pada umumnya. Namun ternyata Rahayu sengaja memberikan gaun malam yang memang telah Basuki siapkan untuk Asma. Benar-benar kerjasama yang bagus.Asma yang memang baru pertama kali in

  • Dinikahi Ayah Tiri   EXTRA CHAPTER | Rencana Malam Pertama #2

    Acara resepsi yang diadakan selama empat jam tanpa jeda iklan itu akhirnya telah selesai. Tamu undangan yang memenuhi pelataran rumah Asma yang telah disulap bak gedung tempat acara pernikahan berlangsung, kini berangsur sepi. Hanya segelintir orang yang masih bertahan di sana.Malam memang semakin beranjak larut. Dan orang-orang juga mulai mengantuk. Ingin segera terlelap di atas ranjangnya yang empuk.Seorang gadis dengan sanggul yang masih terpasang di belakang kepalanya, kini tengah terduduk di depan cermin rias bersama seorang wanita yang berdiri di belakangnya."Apa Mbak bilang.. kalau kamu tenang, semuanya pasti berjalan lancar." ujar Rahayu yang tengah sibuk melepaskan segala properti yang ada di atas kepala Asma.Asma mengulum senyum sebelum kemudian mengangguk. Dia memang sempat gugup ketika acara pengucapan janji pernikahan berlangsung. Takut Basuki salah berucap. Atau lebih parahnya lagi salah menyebut namanya. Ada-ada saja memang yang Asma takutkan."Iya, Mbak. Gugup yang

  • Dinikahi Ayah Tiri   EXTRA CHAPTER| Rencana Malam Pertama #1

    "Dika dimana?" tanya Basuki saat tidak melihat batang hidung anaknya sedari tadi pagi. Tidak melihatnya beberapa jam saja, dia sudah merindukannya. Asma yang tengah menikmati suasana pesta pernikahan mereka lantas menoleh. Dan mendekatkan bibirnya pada telinga Basuki. Suara bising sound system yang dinyalakan cukup keras membuat suaranya teredam. "Asma titipin adiknya Mbak Rahayu." jawab gadis itu. Dia tidak perlu khawatir karena adik Rahayu bisa memomong Dika dengan baik. Adik tiri yang sekarang resmi menjadi anak sambungnya itu tampak nyaman dengan pemuda remaja itu. Basuki mengangguk dan bernapas lega. Seharian ini dia memang belum sempat bertemu dengan putra kecilnya. Setelah sesi foto bersama, Dika kembali menghilang begitu saja. Sehingga kini dia tampak kebingungan mencarinya. Iris gelap Basuki melirik Asma dari ekor matanya. Jika hari-hari biasa dia terbiasa melihat gadis itu tanpa polesan make up. Di hari bahagia ini dia akhirnya bisa melihat Asma dengan riasan yang membua

  • Dinikahi Ayah Tiri   Resmi Bersatu #3

    Jarak wajah mereka semakin dekat. Hanya tinggal maju sedikit saja, bibir keduanya pasti akan saling bertemu. Namun seruan bernada gurauan yang MC layangkan, membuat keduanya spontan menjauhkan wajah masing-masing. Baik Asma maupun Basuki tampak kikuk dan malu karena hampir lepas kendali. Acara resepsi dimulai, dengan berbagai ritual yang harus dijalani oleh keduanya. Mulai dari penyerahan kembang mayang, ngidak endhog sampai dulangan. Acara kemudian berlanjut dengan ucapan selamat bagi pengantin dan sesi foto bersama. Banyak dari para warga yang dengan senang hati ikut berfoto bersama Asma dan juga Basuki. Sempat menjadi tanda tanya besar mengapa tidak ada keluarga dari kedua belah pihak yang datang di acara sakral tersebut. Namun setelah menyimak apa yang MC katakan, membuat pertanyaan tersebut akhirnya terjawab sudah. "Selamat ya, Asma.. Mas Basuki. Semoga pernikahan kalian langgeng sampai maut memisahkan." ujar Roni yang memang datang di acara pernikahan tersebut. Tentu saja d

  • Dinikahi Ayah Tiri   Resmi Bersatu #2

    Suasana khidmat tampak menyelimuti pernikahan antara Asma dan juga Basuki. Setelah mengucapkan janji pernikahan yang disaksikan oleh para saksi dan tamu undangan, maka status keduanya telah resmi menjadi sepasang suami istri.Basuki telah berdiri di atas panggung seorang diri. Menanti kedatangan Asma yang sebentar lagi akan datang menemani. Wajahnya terlihat sumringah karena baru saja melepas masa dudanya. Apalagi di pernikahannya yang ketiga kalinya ini dia mendapat seorang gadis muda yang cantik jelita. Ehem, yang muda lebih menggoda ya Pak Bas. Sstt.. lupakan ocehan author.Alunan musik gamelan terdengar, begitu Asma muncul dari balik pintu rumah yang telah dipasangi gedebog pisang yang telah dihias di sisi kanan dan kirinya. Hiasan tersebut berupa anyaman daun kelapa muda yang dibentuk seperti keris dan semacamnya. Juga terdapat hiasan janur kuning, bunga kertas dan dedaunan yang ditancapkan di batang pisang tersebut.Asma mulai berjalan mengarah ke atas panggung dengan ditemani d

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status