Share

Bab 32. Jam Tangan Yang Dirampas

Andhika mencium kening Putri, ia membelai rambutnya pula.

"Papa, tumben gak biasanya cium kening Putri, makasih ya. Coba kalau Papa tiap hari baik kayak gini, aku pasti senang. Iya kan, mah?" Ungkapnya.

"Iya, sayang. Belajar yang pinter, makanannya dimakan sampai habis biar sehat dan cepat gede," kata Andhika, ayahnya dengan lembut.

Suci mencium tangan suaminya. Ketika hendak keluar mobil. Andhika meraih tangannya.

"Tunggu. Nanti pak Rustam mau kembali jadi supir, kamu bisa panggil dia buat jemput. Dan jangan lupa, kalau mau shopping harus hati-hati."

"Iya, aku paham. Mungkin aku bakal sendirian, gak ngajak Putri. Biar Pak Rustam sama Mama aja yang jemput," kata Suci.

Andhika lantas membuka dompetnya. Ia berikan sebuah kartu kredit untuk istrinya itu hingga dahi Suci mengernyit.

"Buat aku?"

"Buat siapa lagi? Ini hadiah bu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status