Share

Dinikahi Grand Duke Beracun
Dinikahi Grand Duke Beracun
Penulis: Kaiwen77

Dipaksa Menikah

"Gantikan kakakmu dan menikahlah dengan Grand Duke."

Itulah titah yang ayah Kimberly ucapkan. Keluarga terlilit hutang membuat Kimberly harus menikah dengan Yuksel, seorang adipati agung yang bekerja di kerajaan kota Lefan. Mulanya janji pernikahan itu untuk kakaknya, tapi karena mendengar rumor para istri Yuksel meninggal di malam pertama, membuat kakaknya takut dan kabur. Terpaksa Kimberly menjadi pengganti untuk kakaknya.

Kimberly hanyalah anak yang lahir ketika ayahnya mabuk dan tak sengaja menyentuh pelayan. Jadi, dilempar ke tangan Yuksel bukanlah hal yang perlu banyak pertimbangan. Sekali pun ayahnya harus kehilangan satu anak nantinya.

Hari tersebut Kimberly resmi menjadi istri dari Yuksel, istri yang entah ke berapa. Pasalnya Yuksel memiliki banyak selir. Namun, puncak dari segala kecemasan adalah malam pertama usai pernikahan. Pintu kamar terbuka lebar, sosok tubuh tegap berjubah biru nampak masuk. Mata hazel milik Yuksel menyapa netra biru milik Kimberly.

"Kemari Kimberly Barnes," titah Yuksel dengan mata memperhatikan sosok Kimberly yang langsing dan berambut hitam bergelombang.

Seiring mendekatnya Kimberly, otaknya memikirkan sesuatu. Apa di balik jubah itu terselip pedang untuk memutus nadi? Atau di genggaman tangan Yuksel tersembunyi racun untuk membunuhnya? Semua pemikiran Kimberly baru saja patah karena kaget, ketika tangan dingin Yuksel meraih lehernya.

"Nikmatilah sebelum kau tewas," bisik Yuksel di telinga Kimberly.

Bibir itu mulai mencium pipi, lantas berpindah pada mulut Kimberly. Jemari Yuksel menekan sedikit dagunya, hingga mulut sepenuhnya terbuka. Tiada keraguan, Yuksel langsung menyelipkan lidah dan menyesap. Rasa ingin menolak begitu menggebu, namun Kimberly memiliki misi penting di malam pertama ini.

Tato di dada Yuksel. Itulah tujuan Kimberly harus menerima perlakuan menyimpang dari suaminya. Identitas dari insiden pembunuhan tahun lalu diselidiki, dan Yuksel orang yang dicurigai itu. Tapi! Mata Kimberly terbelalak. Perasaan apa ini? Sebuah rasa sakit yang tak mampu dijabarkan baru saja berkumpul menjadi padu di dalam jantungnya.

"Aku--tidak bisa bernapas!"

Tubuh Kimberly terjatuh ke lantai dengan tangan meremas dadanya. Oksigen seperti kabur mengikuti angin, hingga tak tersisa di dalam paru. Sementara Yuksel menghela napas, kemudian berjongkok hanya untuk melanjutkan ciuman tadi.

Sekujur otot Kimberly terasa tegang, serta matanya mulai mengabur. Kimberly telah sepenuhnya terkulai di atas lantai. Yuksel meraih tubuh Kimberly dan berjalan ke arah ranjang. Namun, usai merebahkan Kimberly. Nampaknya Yuksel sudah tak ada minat.

"Benar-benar telah mati, tidak berguna," gerutu Yuksel.

Rembulan bertengger di langit malam bertabur bintang. Kala tersebut menyaksikan pemakaman secara diam-diam di hutan belantara di sisi kota Lefan. Entah ke berapa kalinya, Yuksel mengadakan pemakaman untuk para istri yang telah tumbang di malam pernikahan.

"Sayang sekali, nyawamu membuat hutang keluargamu itu terlunasi," ujar Yuksel sembari memasukkan Kimberly ke dalam lubang yang dingin.

Dengan jemari Yuksel sendiri. Segenggam demi segenggam tanah, mulai menutupi piyama tidur milik Kimberly. Langit yang semula cerah, tiba-tiba telah kehilangan jejak para bintang. Hanya menyisakan gemuruh petir dan cahayanya saja.

"Hah!"

Yuksel bergeming dengan cangkul di tangan. Netra hazel itu melotot begitu mendapati Kimberly bergerak di bawah kilatan cahaya petir. Sosok Kimberly yang dinyatakan meninggal oleh Yuksel sendiri, kali tersebut hidup kembali.

"Ini kuburan," gumam Kimberly kaget dan mulai bangkit duduk.

Hingga mata birunya terangkat, menatap di atas sana. Bayangan seseorang begitu terlihat jelas ketika petir kembali menyambar di kejauhan sana. Dia Yuksel. Dan Kimberly tertegun setelah menyadari situasinya.

"Aku dikubur hidup-hidup!"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status