Share

Keputusan Revalina

Waktu berputar terasa sangat cepat. Revalina meninggalkan tanah air sudah tiga minggu lamanya. Ia tidak dapat membendung kesedihannya. Bagaimana tidak? Satu minggu lagi menjelang pesta pernikahannya, ia justru menyaksikan berita tentang rencana pernikahan suaminya dengan Maria. Pesta pernikahan yang ia impikan pupus sudah. Rasa kecewa, marah, sakit hati bercampur aduk, pun ia tidak menampik ada rasa rindu terselip di sana. 

Revalina mematung di depan cermin. Ia mencoba tegar. Senyum, itu yang Revalina lakukan seraya menatap wajahnya sendiri walau air mata tetap jatuh. "Cih! Harapanmu sudah tidak ada lagi, Re. Lupakanlah dia dan mulailah hidup baru," tutur Revalina. 

Wanita itu mencari secarik kertas dan sebuah bolpoin. Tangannya dengan luwes menari di atas kertas putih itu. 

Dear Suamiku, 

Ahhhh, mungkin lebih tepatnya calon mantan suami. Terima kasih atas cinta dan perhatian yang selama ini kau beri dan terima kasih juga atas pengkhia

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status