Home / Zaman Kuno / Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam / Bab 139 : Memutuskan Hubungan

Share

Bab 139 : Memutuskan Hubungan

Author: Xiao Chuhe
last update Huling Na-update: 2025-04-28 15:13:20

Akhirnya, Tang Yan kembali ke Kediaman Tuan Muda Keempat setelah berhari-hari menyamar.

Dan langsung diminta untuk menemui Xue Ningyan yang menunggunya di Paviliun Taman.

Tang Yan datang dengan segera malam itu juga. Ia berdiri dengan kepala tertunduk, lalu meminta maaf, “Saya minta maaf karena telah melalaikan tugas saya, Nyonya Muda. Tapi saya benar-benar memiliki sesuatu yang mendesak untuk segera diselesaikan.”

“Apakah kau tidak bisa mengatakan padaku urusan apa itu?”

Tang Yan terdiam sejenak, lalu mengangguk.

“Bahkan meminta izin pada Xiao Ci pun tidak bisa?”

“Maaf, Nyonya Muda. Memang saya seharusnya menyempatkan diri untuk meminta izin terlebih dahulu.”

“Sudahlah, urusan hukuman bisa nanti-nanti. Pergilah beristirahat, raut wajahmu terlihat tidak baik. Apakah ada sesuatu yang terjadi?” Xue Ningyan mendongak menatapnya yang berdiri di depannya.

Tang Yan masih saja terdiam, memang raut wajahnya itu tidak bisa disembunyikan karena dia tidak bisa berhenti memikirkannya.

“Ja
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 164 : "Lakukan Sandiwara Untukku"

    Malan harinya. Pangeran Pertama merebahkan diri di atas ranjang kamarnya. Menarik napas dalam-dalam, dan mengembuskannya perlahan. Ying Shi sudah berdiri di sampingnya, menunggu sebuah perintah. “Sekarang, masalah bisa terjadi kapan saja, Ying Shi. Shen Qi sudah mencurigaiku.” Pangeran Pertama bicara. “Apa yang Anda bicarakan dengannya?” tanya Ying Shi. “Tidak penting. Dia hanya mengajakku bermain catur hingga waktu berlalu selama dua jam. Kau pikirkan itu. Tidak mungkin dia datang hanya untuk bermain denganku padahal aku sedang begitu sibuk.” “Bodohnya aku malah melayaninya saja. Sialan. Dia pasti menyusupkan pengawalnya untuk menyisir seluruh Istana Selatan untuk mencari Xue Ningyan.” “Setelah mencari ke seluruh sudut Ibukota dan tidak bisa menemukannya, dia itu pasti berpikir bahwa hilangnya Xue Ningyan berkaitan denganku.” Ying Shi terdiam sejenak, lalu berkata, “Kebetulan saya tak sengaja melihat Zhong Li berkeliaran sendirian di Istana beberapa jam lalu. Tepatnya saat An

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 163 : Jiang Shuyi, Putri Marquis Pingnan

    Istana Selatan. “Yang Mulia, Nona Ketiga Jiang datang mengunjungi Anda.” Kepala Pelayan Istana Pangeran Pertama mengetuk pintu kamar Pangeran. Pangeran Pertama mendengus malas, “Katakan kalau aku sedang sibuk.” “Maaf, Yang Mulia. Saya sudah berkata demikian, tapi beliau tidak bersedia meninggalkan Istana Selatan.” Pangeran Pertama menghela napas panjang, “Haah, anak itu merepotkan sekali. Putri Ketiga Marquis Pingnan, Jiang Shuyi baru saja tiba di Ibukota kemarin lusa. Wanita yang terkenal dengan wibawa dan keanggunan serta sopan santun yang sangat baik itu dirumorkan sangat jatuh cinta pada Pangeran Pertama. Di Ibukota ini, lebih sulit menemukan orang yang tidak tahu tentang rumor itu saking terkenalnya. Setidaknya itu mulai menyebar tiga tahun lalu, Nona Jiang yang tidak pernah pergi dari perbatasan itu, diketahui selalu mengirim surat setiap bulannya untuk Pangeran Pertama. Tapi surat-suratnya itu tidak pernah dibuka sama sekali. Dan entah bagaimana mulai bocor hingga luar

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 162 : Yang Mulia Pangeran Pertama Yang Sesungguhnya

    “Sebentar!” Yang Ye memukul meja dan meletakkan semua kartunya di sana.“Kenapa? Kau keberatan bermain satu kali lagi denganku?” Shen Qi menaikkan sebelah alisnya dengan santai. Yang Ye menggertakkan gigi, ‘Ini benar-benar pernah terjadi. Saat bermain lompat kuda dengannya, dalam tujuh ronde, dia sama sekali tidak pernah menang. Dan aku benar-benar meremehkannya sampai mempertaruhkan semua uangku. Tapi malah dia meraih kemenangan berlipat-lipat di akhir permainan. Ini benar-benar terulang.’ ‘Bagaimana ini? Jika benar-benar kalah, dia akan menanyakan informasi rahasia yang selama ini selalu disembunyikan oleh Ayah. Dan aku pasti akan dianggap tidak kompeten.’ Yang Ye memejamkan mata, menarik napas panjang dan mengembuskannya perlahan. “Kemarikan kartu Anda, Tuan Kepala Biro. Saya akan kembali mengacaknya dan melakukan pembagian ulang.” “Silakan.” Shen Qi menyerahkan tumpukan kartu yang didapatnya. Yang Ye terus menatap wajah Shen Qi yang masih saja datar dan terlalu santai. Dia t

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 161 : Strategi Tujuh Tahun Lalu

    “Apa yang kau inginkan?” “Mari saling bertaruh dengan informasi rahasia.” Yang Ye menautkan tangannya sambil berpangku tangan di atas meja. Shen Qi kehilangan kata-kata, menatap meja kartu di depannya. Sungguh informasi apa yang diinginkan Yang Ye darinya sampai membuat taruhan seperti itu? Atau justru sebaliknya. Yang Ye sudah tahu kalau Shen Qi mengincar informasi rahasia darinya, dan mencoba menjebaknya dengan permainan judi seperti ini?“Tuan Kepala Biro, Anda pasti mengerti situasi saya sekarang, kan? Saya membuat kesepakatan seperti ini karena saya juga harus melindungi informasi penting yang dipercayakan kepada saya. Tapi saya juga tidak mau uang saya dikuras oleh Anda.”“Kalau Anda menang dan meminta sebuah informasi dari saya sebagai ganti uang taruhan, tentu saja saya tidak punya pilihan selain memberitahukannya pada Anda.” “Tuan Kepala Biro, Anda tidak bisa menganggap permainan ini hanya sekadar permainan jebakan saja. Saya benar-benar mempertaruhkan informasi terpenti

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 160 : Satu Nama Yang Terlupakan

    Kediaman Tuan Muda Keempat. Shen Qi duduk di meja kerjanya tanpa melakukan apa pun padahal pekerjaannya banyak. Tumpukan dokumen berserakan di atas meja. Tinta terlihat kering dan kuas masih sangat bersih. Buku-buku catatan menumpuk di lantai. Zhong Li masuk ke dalam ruangan itu, raut wajahnya tidak terlihat baik. Terus tertunduk seolah berat untuk mengatakan sesuatu. Shen Qi menatap kosong ke arahnya, “Masih belum ditemukan juga?” Zhong Li menghela napas pelan, “Ya, Tuan Muda.”Sejak minggu lalu, Shen Qi disibukkan dengan pekerjaan seolah-olah tidak mengizinkannya ikut campur dalam percarian Xue Ningyan. Tang Yan semakin gencar menyelidiki masalah Aliansi Gelap setelah Lin Jingwei, Kepala Biro Informasi kembali mengirim surat tentang kasus yang berkaitan dengan mereka. Hari ini, pada jam ini, seharusnya Shen Qi pergi ke Gedung Quli untuk bertemu Yang Ye. Dan mencapai kesepakatan pekerjaan dengan Kanselir yang seharusnya tidak berkaitan dengan orang-orang pihak Pangeran Pertama

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 159 : Bagaimana Agar Xue Ningyan Membenci Shen Qi?

    Setelah pembicaraan mereka selesai, Pangeran Pertama kembali ke Istana Selatan untuk menyelesaikan pekerjaannya. Xue Ningyan duduk di paviliun sendirian dengan suasana canggung yang dibuatnya sendiri. Matanya sesekali melirik Ying Shi yang hanya berdiri di dekatnya tanpa mengatakan apa pun. Sebelum pergi, Pangeran Pertama memberi tugas pada Ying Shi untuk menjaga Xue Ningyan dari dekat. Jadi Ying Shi tidak mengikutinya kembali ke Istana Selatan. Saat itu, dia mengatakan, “Gu Wan selalu lama kalau pergi ke pasar karena banyak hal yang harus dibeli. Apalagi sekarang ada kau, jadi pasti harus membeli beberapa barang yang sebelumnya tidak ada.” “Kau pasti bosan kalau menunggunya sendirian. Jadi aku meninggalkan Ying Shi di sini untuk menjagamu. Ah …, aku juga akan mempekerjakan beberapa pelayan wanita untukmu.” Xue Ningyan menghela napas panjang. Sepi dan sunyi sekali. Tidak ada bedanya antara sendirian atau ada Ying Shi. Sama-sama membosankan. Dia menatap peralatan menyulamnya.

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 158 : Dia Itu Tidak Tulus

    Brak!Pintu kamar sudah kembali terbuka dengan kencang. Xue Ningyan berdiri mematung saat benar-benar melihat Pangeran Pertama di depannya. Pangeran Pertama tersenyum, “Kau merindukanku, ya? Ningyan.”Xue Ningyan buru-buru merendahkan tubuhnya dan memberi salam, “Selamat datang, Yang Mulia ….” Matanya melirik Ying Shi, orang yang selalu ada di sisi yang Mulia itu seperti bayangan, berpakaian hitam dan hanya diam. “Terima kasih …, kenapa kau menungguku? Apakah ada hal yang ingin kamu bicarakan denganku?” Pangeran Pertama mendekat dan membantu Xue Ningyan kembali berdiri tegak. “Apakah Anda sibuk belakangan ini?” tanya Xue Ningyan. “Ah …, aku memang selalu sibuk setiap hari. Tapi sepertinya satu minggu terakhir aku benar-benar sibuk sampai sulit mengosongkan jadwal.” “Aku punya waktu untuk kembali sebentar karena pejabat yang akan menemuiku di jam ini membatalkan janji karena sesuatu yang mendesak.”“Haha …, rasanya sedikit menyebalkan, tapi aku tidak marah karena jadi punya waktu

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 157 : Kapan Yang Mulia Kembali?

    Sudah satu minggu sejak Xue Ningyan mulai tinggal di vila pribadi milik Pangeran Pertama. Kesehatannya sudah jauh membaik dari sebelumnya. Dia mulai makan dengan lahap dan menghabiskan waktu tanpa rasa bosan. Seperti membantu Gu Wan memasak, waktu minum teh spesial bersama Gu Wan, mengobrol tentang cara mengasuh anak, dan hal-hal menyenangkan yang sederhana lainnya. Tapi, sudah satu minggu juga dia tidak bertemu Pangeran Pertama. Tampaknya dia benar-benar menepati janjinya untuk tidak mengganggu Xue Ningyan selama tinggal di sini. Atau mungkin memang karena kesibukan saja. Sudah satu minggu juga dia tidak bisa mendapatkan informasi apa pun tentang Kediaman Shen. Terakhir kali dia mendengarnya karena tidak sengaja mendengar pembicaraan Pangeran Pertama dengan bawahannya. Tapi itu sudah lama sekali. Sementara pernikahan itu sudah dilangsungkan seminggu yang lalu dan sekarang Liu Ling adalah istri sah Shen Qi yang baru. Kalau saja waktu itu kondisinya tidak begitu buruk, dia bisa

  • Dipaksa Menikahi Tuan Muda Kejam   Bab 156 : Sikap Santai Pangeran Pertama Mengesankan

    “Ya-Yang Mulia!” Gu Wan berseru, segera menyingkir dari tempat duduk di depan Xue Ningyan. “Sejak kapan Anda berdiri di sana? Kenapa tidak bilang apa-apa ….”“Sejak tadi. Aku bahkan mendengar semuanya dengan jelas.” “Ha ……”Pangeran Pertama menatap Xue Ningyan dengan hangat, “Kalau kau memutuskan untuk mempertahankan kandunganmu, kau tidak boleh meninggalkan vila ini sampai kondisimu benar-benar pulih. Jadi mungkin kau harus tetap tinggal di sini sampai tujuh bulan, atau bahkan sampai melahirkan.” Xue Ningyan menahan napas, “Ta-tapi bagaimana mungkin ….” “Pikirkanlah apa yang terjadi padamu jika kau pulang sekarang, Xue Ningyan. Tubuhmu tidak sehat, tabib mereka tidak jujur, Shen Qi akan menikah lagi …, kau tidak bisa menghindar dari perasaan kacau dan depresi. Itu sangat tidak baik untukmu dan kandunganmu. Jadi dengarkan saja apa yang kukatakan.” “Tapi …, kalau saya ingin bertemu suami saya …, apakah boleh?” Pangeran Pertama menatap kosong ke arahnya, “Tidak boleh.”Xue Ningyan

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status