Share

Bab 14

"Kenapa tidak langsung masuk, bukannya kak Bram sudah menunggumu, di dalam?" tanya Thomas.

"Kamu tahu dia ada di dalam?" tanya Tiara balik.

"Kami datang bersama tadi, dan aku pamit keluar karena ada panggilan masuk," jelas Thomas.

Tiara mengangguk mengerti, bukan hal yang aneh juga jika Thomas, selalu bersama Bram kemanapun pria itu pergi. Mengingat, selain adik, Thomas juga merangkap sebagai orang kepercayaan Bram. Sehingga, wajar jika pria itu selalu mendampingi sang kakak.

Tapi, bukankah malam itu hanya bertemu dengannya, perlukan kehadiran Thomas di antara mereka?

Tiara masih berusaha membaca situasi yang ada, mencoba berpikir realistis. Mungkin Bram, memang tidak pernah bisa lepas dari para antek-anteknya, termasuk Thomas.

"Ayo masuk, jangan buat kakakku menunggu. Tentu kamu belum lupa bagaimana tabiatnya," ujar Thomas seraya membuka pintu.

Tiara hanya bisa kembali mengangguk, masih jelas di ingatan, bagaimana marahnya Bram kemarin sampai akhirnya mengendarai mobil seperti orang k
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status