Share

Bab 20 # Petaka Kasur Lantai

“Ada apa, Bu?”

Pelayan di sebelahku turut terkejut ketika melongok ke dalam kamar itu. Perabotnya biasa saja hanya saja, ranjangnya tidak ada!

“Loh! Kemana ya ranjangnya?” pelayan itu juga kebingungan. Ia mencoba mengecek ke dalam dan mencari-cari jejak ranjang yang seharusnya ada di sana. “Loh, kok nggak ada, ya?”

Suasana kamar Seno tak ubahnya kamar anak kost yang begitu minimalis, sangat berbeda jauh dengan kamar lain yang terhias mewah.

“Ba–bagaimana aku bisa tidur di sana?” Aku bertanya pada diriku sendiri, tidak bermaksud menanyakannya pada pelayan. Dia pasti tidak mengetahui apa pun.

“Sebentar, Bu. Biar saya tanyakan ke Bu Narsih.”

“Iya, tolong cepat. Aku sudah lelah, Mbak,” ucapku sambil masuk ke dalam kamar tersebut. Tidak ada sofa, tidak ada kursi, benar-benar harus lesehan, padahal perutku sudah membesar begini. Aku bisa saja duduk di bawah, akan tetapi bangkit kembali pasti akan susah.

Kudengar, pelayan tadi tampak bercakap-cakap dengan seseorang yang disebutnya seba
De Lilah

Suka cerita ini? Kirimkan Gem 💎 untuk mendukung penulis. Terima kasih telah membaca!

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status