Share

Bab 43 # Pekerjaan Baru

Aku menggeleng, tidak ingin Melati mengetahui kebejatan suamiku.

“Tidak apa-apa, Mela. Kau boleh pergi.”

Melati mengangguk kemudian undur diri.

Aku melanjutkan tangisanku yang sempat terhenti. Lalu menelusuri layar ponsel untuk mencari nama ‘Seno’ di sana.

Sekilas, aku tidak bisa melihat jelas. Bulir-bulir bening ini menghalangi pandanganku. Aku masih terisak sambil mencoba menekan tombol ‘panggil’ namun gagal. Layar yang basah penyebabnya. Aku segera mengelap layar itu dan mencoba kembali. Kali ini, nada tunggu yang kudapati.

“Seno, sialan! Kemana perginya pria itu! Mengapa ia tidak sekali pun mengabariku?”

Aku kembali menekan tombol ‘panggil’ dan mencoba menghubungi ponsel Seno yang tadi masih sibuk dengan panggilan lain.

Tiba-tiba, panggilan terputus. Aku merasa semakin terpuruk. Mengapa Seno tidak menjawab teleponku? Apa yang sebenarnya terjadi di luar sana? Pertanyaan-pertanyaan itu terus berputar di benakku tanpa jawaban yang jelas.

Aku mencoba mengumpulkan keberanian
De Lilah

Suka cerita ini? Kirimkan Gem 💎 untuk mendukung penulis. Terima kasih telah membaca!

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status