Share

Bab 44 # Rekonsiliasi

Kepalaku terasa pusing. Sepertinya, aku harus beristirahat.

“Ibu mau tidur siang?” tanya Mela yang sedang menjemur pakaian.

“Iya, Mela. Kepalaku sakit,” jawabku sambil mengernyit.

“Ibu mau teh hangat? Saya buatkan ya?”

“Tidak usah. Aku ingin tidur saja.”

Melati mengangguk. Gadis itu kembali berkutat dengan pekerjaannya. Aku melangkah menuju ke kamar, ingin segera beristirahat. Namun, tiba-tiba pintu utama terbuka.

“Seno?” ucapku.

“Hm.”

Pria itu lalu hanya melepas sepatunya kemudian melangkah masuk seperti biasa. Aku tidak ingin membuat keributan, apalagi … ada Mela di belakang.

“Selamat datang, Pak,” ucap Melati sambil tergopoh meletakkan keranjang cuciannya. Ia lalu berjalan cepat ke arah Seno dan menerima tas kerjanya.

“Harusnya istri yang menyambut suami kayak gini, bukannya pembantu,” cetusnya kemudian menatap sinis ke arahku.

“Apa?” Aku bahkan sangat terkejut dengan sikap ketusnya yang tidak biasa. Ada apa dengannya?

“Sudahlah, capek.”

Seno lalu mengacak rambutnya
De Lilah

Suka cerita ini? Kirimkan Gem 💎 untuk mendukung penulis. Terima kasih telah membaca!

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status