Share

Bab 6. Tekad Gibran

Penulis: Little Casper
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-07 21:31:04

Cinta itu bermacam-macam artinya bagi setiap orang. Cinta yang tulus seringkali diartikan dengan kata setia pada satu hati dan menerima apa adanya.

Sedang pernikahan itu sakral, suci, dan berhadapan dengan Tuhan dalam ikrarnya. Namun, siapa sangka jika masih banyak orang yang menjadikan pernikahan sebagai alat. Alat untuk apapun mencapai tujuannya.

PYAR!!!

Gita meremas dadanya yang terasa sesak. Entah kenapa tiba-tiba hatinya merasakan sesak dan sakit. Seakan sesuatu menghujam jantungnya.

Hatinya merasa tidak enak. Merasa sesuatu hal buruk telah terjadi. Dan seketika ia teringat akan suaminya.

"Mas Abi?" lirih Gita dengan sudah meneteskan air mata.

Sedangkan yang dipikirkan oleh Gita....

"SAH!"

Abimana tersenyum senang ketika menatap Sandra yang kini sudah sah menjadi istrinya. Bahkan, ingatan tentang pernikahan dirinya dengan Gita seakan sirna.

Disamping jadi simbiosis mutualisme, agaknya laki-laki itu juga memburu nafsunya yang penasaran akan Sandra sejak kali pertama bertemu. Sungguh, meski ia telah mengkhianati Gita, ia tak mau peduli yang jelas ia ingin segera mencicipi bunga indah yang ada di hadapannya.

"Selamat ya, Sayang. Selamat untuk pernikahan kalian berdua. Kamu tahu, Abi? Mama tuh seneng banget kamu menikah sama Sandra. Dan Mama liat, kamu lebih cocok sama Sandra ketimbang..."

"Ekhem," deheman Danu menginterupsi ucapan sang istri. Tak pantas juga mereka membicarakan Gita yang lebih dulu menikah dengan putranya saat putranya kini menikah lagi dengan Sandra.

Sedangkan Sandra hanya tersenyum miring. Ia merasa biasa saja kalaupun mertuanya membicarakan istri pertama Abimana. Memang dirinya yang mau menjadi istri kedua demi anak yang dikandungnya, serta ngidamnya yang selalu ingin menuntaskan gairahnya. Sebenarnya bisa saja ia membeli jasa para lelaki hidung belang. Namun, mengingat kondisi janinnya, ia tidak mau ambil resiko. Karena entah mengapa ia ingin mempertahankan kandungannya bersama laki-laki yang membuatnya jatuh cinta.

"Gak masalah, Ma. Aku sangat mengerti jika posisiku adalah yang ke..."

"Sssttt. Jangan katakan hal itu, Sayang. Orang tuamu kesini," bisik Abimana yang menempelkan satu jari di bibir Sandra. Sembari mengedipkan sebelah matanya yang membuat wanita itu merinding sebadan-badan. Dasarnya wanita murahan, dirinya bergejolak melihat perlakuan Abimana yang terasa, manis.

******

Gibran melepas dasinya yang terasa mencekik leher seharian ini. Rasa lelah menginvasi pria tampan itu. Bagaimana tidak, sebulan ini pekerjaannya seakan tiada henti. Padahal ia ingin sekali pulang ke Indonesia dan bertemu dengan adik kesayangannya.

Sejak kedatangan kedua orang tuanya dua minggu yang lalu ke apartemennya di Singapura, Gibran merasa sangat marah setelah mendengar cerita tentang adiknya itu. Yang lebih membuat kesal adalah, adiknya itu atau bahkan orang tuanya tidak ada yang menghubunginya lebih dulu sebelum pernikahan sang adik dilaksanakan. Sungguh, demi apapun juga ia akan menentang keras pernikahan adiknya jika perasaan sang Ayah keberatan.

Gibran sangat tahu bagaimana firasat kedua orang tuanya memang tidak main-main. Dulu, Gibran sendiri hampir saja bertunangan dengan kekasih yang menurut dia adalah gadis baik dan yang paling dicintainya. Namun, saat menentang keras ketidaksukaan sang Ibu, Gibran justru menemui kekasihnya itu sedang bermesraan di sebuah bar bersama seorang pria. Bahkan Gibran melihat sendiri jika kekasihnya itu menuju hotel bersama pria.

"Mama kangen sama Gita, Pa."

Samar-samar Gibran mendengar percakapan itu. Bahkan, kakak Gita itu tahu, jika saat ini Ibunya sedang menangis.

"Nanti. Akan ada saatnya Gita menghampiri kita, Ma. Dan ia pasti sadar dengan keputusan yang dia buat. Dia pasti akan kembali pada kita," jawab Hadi masih dengan keyakinannya.

"Gita gak akan bisa menghampiri Papa sama Mama kalau kalian masih di sini," sahut Gibran memandang kedua orang tuanya.

Ratna semakin terisak. Ia begitu menyayangi putri kesayangannya itu. Menyesal ia mengikuti apa kata suami, yang dengan yakin jika Gita saat itu akan membatalkan pernikahannya karena ditentang orang tuanya.

Sekarang, saat pernikahan itu benar-benar terjadi, Ayu menyesal tidak segera dengan tegas membawa anaknya pergi.

"Harusnya aku memaksa Gita pergi dari laki-laki itu, Pa. Apapun akan mama lakukan agar Gita tidak salah pilih jalan," isak Ratna mengungkapkan isi hatinya.

Hadi menghela napas panjang. Dari raut wajahnya, Gibran menilai jika sang Ayah juga menyesal tidak membawa Gita pergi. Sehingga membuat putrinya itu benar-benar jauh dari mereka.

"Kalian pulanglah dulu. Seminggu lagi aku akan menyusul, setelah pekerjaanku beres. Aku benar-benar akan membawa Gita pulang pada kita," ujar Gibran yakin sembari memeluk sang Ibu yang masih terisak di sana. Ya, ibu mana yang rela jika anaknya dibawa laki-laki yang tak direstui kedua orang tuanya.

"Ya, Gibran. Bawa pulang Gita. Bawa pulang adikmu," ucap Ratma mantap. Sedangkan Gibran, kakak dari Gita itu memang sudah bertekad akan membawa adiknya pergi, jika suaminya terbukti brengsek.

Gibran mendengus kesal. Setelah kedua orang tuanya masuk ke kamar, dirinya menghubungi seseorang.

"Tolong carikan informasi seseorang dan segera kirimkan padaku," ucap Gibran singkat.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
kerupuk seblak
Ayu bukannya mamanya devan ya? kok dsni mamanya gita dan gibran?
goodnovel comment avatar
kerupuk seblak
maaf sebelumnya. di bab 1 wanita tajir yang akan menikah dg abimana bukankah namanya winda? tapi waktu sah namanya kok sandra?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Disia-siakan Suami, Diratukan Mantan Terindah   Bab 43. Bolehkah egois?

    Abimana menggeram marah ketika mendengar ucapan Sandra yang membuatnya tahu, bahwa Gita hamil dan ia tak tahu sama sekali. "Jadi, kemarin dia di rumah sakit itu, karena..." ucap Abimana terbata. Pikirannya kembali saat melihat tangan Gita yang terluka. Ia mengira, Gita menyayat nadinya karena tahu dirinya hamil anak Abimana dan ternyata Abimana sudah mempunyai istri lagi. Tentu saja hal itu membuat frustasi Gita. "Aku harus menemui Gita. Harus," putus Abimana yang hendak pergi meninggalkan Sandra sendirian. "Berhenti, Abi. Kamu gak bisa pergi gitu aja ninggalin aku! Aku juga istrimu!" larang Sandra menghalangi jalan Abimana. "Gita juga istriku, Sandra! Kamu jangan egois!" geram Abimana kesal. "Satpam! Tutup semua pintu!" teriak Sandra mengundang kedua orang tua Abimana kembali keluar dari kamar. Namun, Danu dan Sekar hanya melihat apa yang dilakukan Sandra. Bagi orang tua Abimana, uang dan perusahaan lebih penting dari cinta. "Pa, Ma. Gita hamil! Kalian akan punya cucu. Cucu ka

  • Disia-siakan Suami, Diratukan Mantan Terindah   Bab 42. Yang sesungguhnya

    Roda kehidupan itu terus berputar. Tak akan ada yang tahu apa dan bagaimana hidup seseorang akan berjalan. Meski tiap orang selalu berusaha untuk hidupnya yang lebih baik, tapi terkadang hidup berjalan tak sesuai dengan yang diinginkan. Namun, ketahuilah, Tuhan-MU lebih tahu apa yang seseorang butuhkan, dan lebih tahu mana yang baik dan yang buruk untuk hambanya. Hadi sudah memanggil pengacara kepercayaannya untuk mengurus perceraian Gita dengan Abimana. Secepat mungkin ayah Gita itu tak mau kecolongan lagi dan membuat Gita dalam derita."Aku mau perceraian Gita secepatnya selesai, bisa?" tanya Hadi yang diangguki Catur, pengacaranya. "Semua berkas sudah terkumpul bersama bukti-bukti, saya tinggal memprosesnya ke pengadilan besok, Pak," jawab Catur mantap. "Kamu ingat tentang masalah yang aku ceritakan dulu?" tanya Hadi membuat Catur mengingat-ingat. "PT. BIMA adalah perusahaan hasil curian. Berkas dan bukti yang kamu minta sudah saya siapkan. Bisa segera diproses juga?" tanya Ha

  • Disia-siakan Suami, Diratukan Mantan Terindah   Bab 41. Ketahuan

    Manusia selalu dihadapkan dengan pilihan. Dimana semua pilihan itu ada konsekuensinya. Jika pilihannya benar, ia aman dan bahagia. Namun, jika ia salah memilih, bisa saja kesedihan dan penyesalan yang ada. Gita merasakannya sekarang. Pilihan pertama yang ia buat saat memutuskan menikah dengan Abimana, rupanya membuatnya menelan pil pahit yang harus ia terima. Dan sekarang, ia kembali harus memilih antara bertahan atau berpisah dengan Abimana. "Mari berpisah, Mas." Satu kalimat itu sukses membuat Abimana memerah padam. Satu kata itu sangat ia benci. Apalagi sekarang ia menyadari, ia sangat tidak ingin berpisah dengan Gita. "Sudah pernah kukatakan padamu, Gita. Tidak akan ada kata pisah dalam hubungan kita," ucap Abimana dingin. Rasa sakit akibat pukulan Gibran sudah tak lagi ia rasa. Namun, kesal hatinya sekarang terasa sakit ketika Gita benar-benar meminta pisah darinya. "Aku gak akan ada gunanya untuk kamu, Mas. Lebih baik, kamu jaga istri kamu itu dengan baik," ucap Gita berpali

  • Disia-siakan Suami, Diratukan Mantan Terindah   Bab 40. Mari berpisah!

    Sandra dilarikan ke rumah sakit karena tak sengaja terkena pukulan dari Gibran. Meski Abimana babak belur karena ulah Gibran, ia tetap berusaha membawa istrinya itu ke rumah sakit. Sedangkan Gibran, laki-laki itu merasa bertanggung jawab karena membuat Sandra pingsan, juga membuat babak belur Abimana. Meski hatinya kesal, tapi tidak pantas juga jika meninggalkan Abimana yang babak belur untuk mengurus istrinya yang pingsan. Namun, kali ini Gibran merasa bodoh. Bodohnya ia malah membawa mereka ke rumah sakit yang sama dengan Gita. "Dasar bodoh! Kenapa gue bawa kesini, sih!" maki Gibran sendiri dalam hati. "Gue anter lo ke UGD aja. Setelah itu gue pulang!" ucap Gibran penuh penekanan. Kesal? Tentu saja. Orang yang ia hajar nyatanya malah ia tolong sendiri. Entah mau bersikap bagaimana, Abimana hanya merasa kakak Gita itu memang baik seperti Gita. Ia merasa keluarga Gita memang keluarga yang selalu tak enak hati pada orang lain. "Pak Gibran. Anda di sini? Nona Gi...""Ssstttt!" Gib

  • Disia-siakan Suami, Diratukan Mantan Terindah   Bab 39. Kemarahan Gibran

    Devan dan Gibran panik ketika melihat pergelangan tangan Gita bersimbah darah. Bahkan, Devan telah berurai air mata. Pikirannya dipenuhi ketakutan. Hatinya terasa sesak melihat Gita benar-benar lemas dan menutup mata. "Gak, gak mungkin. Anin, bangun, Anin. Kamu gak boleh lakuin ini," panik Devan yang terus menekan pergelangan tangan Gita. Sedangkan Gibran sedang memanggil Dokter, karena ia sudah berkali-kali memencet tombol darurat tak juga Dokter ataupun suster datang. Ketika Dokter datang, Devan dan Gibran segera menunggu di luar ruangan. Gibran tak habis pikir, jika adiknya begitu sulit menerima keadaannya saat ini. Ya, mana mungkin ia akan dengan mudah menerima. Gibran sangat tahu bagaimana sakitnya Gita saat ini. "Van, lo harus tenang. Gue titip Gita sebentar. Gue pergi dulu, menemui Abimana. Gue mau beri pelajaran padanya," ucap Gibran dengan wajah penuh amarah. Devan hanya mengangguk lemah. Tangannya masih gemetar mengingat keadaan Gita tadi. Sungguh demi apapun juga, ia ta

  • Disia-siakan Suami, Diratukan Mantan Terindah   Bab 38. Perasaan Gita

    Pada umumnya, orang mengatakan bahwa pernikahan tanpa adanya seorang anak itu terasa tidak lengkap. Bahkan, banyak wanita di seluruh dunia mendamba hadirnya seorang anak. Namun, untuk masalah yang Gita hadapi saat ini, benar-benar memporak-porandakan hatinya. Harusnya kabar dirinya hamil dan akan jadi seorang ibu adalah kabar bahagia. Tapi, bolehkah sekarang ia merasa menolak dulu hadirnya anugerah itu?Gita melamun memandang keluar jendela dengan pemandangan malam yang gelap. Air matanya tak henti menetes. Ia juga tahu, jika keluarganya sangat mengkhawatirkan dirinya. Namun, ia bisa apa. Dirinya benar-benar rapuh sekarang. "Gita, makan dulu yuk, Sayang. Kamu belum makan apapun loh," bujuk Ratna yang merasa khawatir dengan kondisi Gita yang semakin lemah. "Untuk apa aku makan, Ma. Bukankah lebih baik mati daripada hidup dengan kesengsaraan seperti i..."PLAK!"Jaga mulut kamu, Gita! Mama gak pernah ajarkan kamu putus asa seperti ini!" Ratna marah dengan air mata yang merebak. Ia sa

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status