Disia-siakan Suami, Diratukan Mantan Terindah

Disia-siakan Suami, Diratukan Mantan Terindah

last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-28
Oleh:  Little CasperOn going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
43Bab
453Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Gita diusir oleh kedua orang tuanya, karena tidak direstui menikah dengan Abimana. Ketika pernikahan itu terjadi, Gita menyadari kenapa orang tuanya melarang menikah dengan Abimana. Perasaan Gita makin tak karuan saat sang mantan kekasih yang ia cintai dulu terlalu banyak menawarkan bantuan bahkan juga kasih sayang. Dapatkah Gita lepas dari jeratan pernikahan dengan Abimana? Akankah Gita menerima tawaran mantan kekasihnya untuk membalas perbuatan sang suami? Ikuti kisah mereka.

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1. Berubah

"Ah! Sial!!! Aku terlambat!" Makian dan umpatan terus keluar dari mulut Abimana karena ia bangun kesiangan.

"Kenapa kamu gak bangunin aku, sih? Aku kan jadi telat!" kesal Abimana. Gita melunturkan senyum saat menyiapkan sarapan di atas meja.

"Loh, Mas. Bukannya hari ini masih libur. Kan ini baru---"

"Gak ada acara libur di kamusku ya. Apalagi aku ada urusan penting. Harusnya kan kamu bangunin aku kalau kamu udah bangun tadi," ucap Abimana masih kesal sembari memasang dasi juga arlojinya.

Gita tak bisa menjawab apapun ucapan Abimana karena laki-laki terus mengomel tanpa memberinya waktu untuk bicara.

"Sudah, aku berangkat dulu. Gara-gara kamu aku telat kan jadinya!" kesal Abimana.

"Sarapan dulu, Mas. Aku udah---"

"Mana ada aku waktu buat sarapan! Yang bisa aku kena marah Papa di kantor!"

"Tapi. Mas..."

Terlambat. Abimana sudah pergi masuk ke dalam mobilnya. Bahkan dengan cepat sudah menghilang dari pandangan Gita.

Wanita itu terpaku dengan sikap Abimana. Semua berbanding terbalik dari sebelum menikah. Sikap manis Abimana seakan lenyap begitu saja. Ia pikir, karena masih beberapa hari jadi pengantin baru, Abimana akan ambil cuti dan menghabiskan waktu bersama.

Namun, ternyata rasanya menjadi seorang istri hanyalah-- luka.

Gita menatap nanar ke arah masakan yang ia buat. Ia sengaja bangun pagi demi membuatkan sarapan untuk suaminya.

"Wah, ada sarapan istimewa rupanya. Tapi, di rumah ini jarang ada ritual sarapan pagi. Karena pasti semua orang akan sibuk dengan kegiatannya di kantor."

Itu suara Sekar. Ibu Abimana. Gita berusaha memasang wajah sumringahnya, menyapa sang ibu mertua.

"Sarapan dulu, Ma. Aku udah buatin nasi goreng spesial. Mama mau coba?"

"Nasi goreng? Ini masih terlalu pagi untuk konsumsi makanan yang berkalori tinggi. Maaf ya, Sayang. Tapi mama gak biasa sarapan sepert--- em, maksudnya nasi goreng. Sorry, mama ada janji sama temen-temen Mama. Kamu jaga rumah baik-baik ya," ucap Sekar dengan nada yang jika di dengar orang terasa sangat menyebalkan.

"Oiya, jangan lupa, itu cucian di belakang sudah menumpuk. Kamu cuci sekalian ya," kata Sekar dengan entengnya dan segera melenggang keluar tanpa menunggu persetujuan Gita yang baru beberapa hari menjadi menantunya.

Tak bisa ia bendung lagi, air mata itu jatuh juga. Hari- hari pertama menyandang status seorang istri adalah -- buruk. Demi apapun juga, Gita tidak pernah membayangkan hal seperti ini akan terjadi dalam hidupnya. Kenapa rasanya beberapa hari ini ia seperti pembantu? Menyiapkan makanan, mencuci baju, membersihkan rumah yang lumayan besar ini sendirian. Yah, meskipun tak seluas rumahnya.

Namun, agaknya status pembantu di rumah ini lebih pantas disematkan untuk Gita daripada status istri dari Abimana.

"Kenapa kamu gitu, Mas?" gumam Gita sambil menghapus air matanya. Mulai membereskan apa yang sudah ia tata di atas meja makan. Lalu kembali ke dalam kamar. Nafsu makannya saja sudah hilang sejak tadi.

Rasanya sepi. Tak ada teman. Tak ada kedua orang tuanya.

"Abimana bukan laki-laki yang baik, Gita. Papa tidak rela jika kamu menikah dengannya."

Teringat ucapan dari sang Ayah yang tak merestuinya menikah dengan Abimana. Ia keras kepala dengan keyakinannya yang sangat mencintai Abimana, hingga tak mempedulikan apa kata kedua orang tuanya. Yang pada akhirnya diusir dari keluarganya, dan di sinilah ia sekarang.

Setetes air mata yang jatuh itu ia usap kasar. Baru menyadari bahwa mungkin inilah maksud dari ucapan sang Ayah.

"Ma, Pa, aku kangen," lirih Gita yang kemudian sembunyikan wajahnya di balik bantal. Menangis sepuasnya di dalam sana.

Tidak, ia tidak mau menjadi lemah. Ia berharap, suaminya itu memang kesal karena kesiangan. Baiklah, ia akan memaklumi Abimana yang tidak libur di hari-hari awal mereka menikah.

"Ya, aku gak boleh gini. Aku gak boleh baper. Aku yakin, pulang nanti Mas Abi akan minta maaf karena udah marah-marah sama aku. Dia cuma reflek karena terlambat," ucap Gita meyakinkan diri.

*********

Jangan kira karena kamu sudah menikah, kamu jadi lalai sama pekerjaan kamu, Abimana!" seru Danu saat melihat Abimana baru sampai di kantor. Bahkan Abimana belum bernapas dengan lega setelah berangkat buru-buru tadi dari rumah.

"Ini semua karena---"

"Dan jangan menjadikan istrimu sebagai alasan. Kerja keras, jika kamu ingin semuanya membaik dan kembali seperti semula!" tekan Danu mengundang napas kasar dari sang anak.

"Karena belum ada kepastian dari keluarga istrimu itu, kita harus cari investor untuk menyokong dana perusahaan kita lebih dulu. Papa tidak mau mengulur waktu lebih lama. Atau kalau tidak, semua hancur tak bersisa," tegas Danu. Abimana kini duduk di hadapan sang Ayah.

"Dan Papa sudah buat janji temu dengan EL Group hari ini. Papa harap, dari sana kita mendapat kabar baik." Abimana mengangguk setuju.

"Sepertinya, aku telah salah memilih Gita menjadi istriku, Pa," keluh Abimana mendapat lirikan tajam dari Danu.

"Sejak awal Papa sudah bilang, kan?! Kamu itu BODOH!" ucap Danu yang menampakkan kekesalannya. Abimana membuang napas kasar, tidak mengelak apa kata sang Ayah.

Niat hati menikah dengan Gita agar Ayah Gita mau membantu perusahaannya. Siapa sangka gadis itu justru diusir oleh keluarganya, yang artinya Abimana tidak akan mendapat apapun dari ayah Gita.

"Tenang saja, Sayang. Jika Gita tidak membuahkan hasil. Mama akan carikan wanita yang lebih tajir yang mau membantu perusahaan kita." Tiba-tiba saja Sekar datang membawa seorang wanita glamour dengan segala yang melekat di tubuhnya adalah barang mahal.

"Aku mau membantu kalian. Dengan syarat, menikahlah denganku!"

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
43 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status