Share

Bab 1014

Penulis: Hazel
Darwan menjelaskan sambil mengernyit, "Kalau begitu, kita harus memercayai Tirta. Sebenarnya Ayah juga percaya Tirta mampu menyelesaikan masalah ini. Kalau nggak, Pak Chandra dan lainnya nggak akan bersikeras berpihak pada Tirta. Padahal mereka tahu status Simon dan orang lain sudah berusaha menghentikan mereka."

"Ayah, aku paham," sahut Bella. Kegundahannya langsung hilang. Dia memandang para junior Keluarga Purnomo, lalu berkata dengan tegas, "Aku berani taruhan dengan kalian, kalau Tirta nggak bisa membereskan Pak Simon, aku akan meninggalkan Keluarga Purnomo bersama Tirta."

Bella melanjutkan, "Apa pun yang dilakukan aku dan Tirta ke depannya, juga nggak akan memengaruhi masa depan Keluarga Purnomo. Kalau Tirta bisa membereskan Simon, kalian harus minta maaf kepadanya."

Mendengar ucapan Bella, para junior Keluarga Purnomo merasa Bella pasti sudah diperdaya Tirta. Kalau tidak, Bella tidak mungkin setuju bertaruh. Sudah jelas Bella tidak akan memenangkan pertaruhan ini.

Namun, mereka
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
hans
***** lanjut
goodnovel comment avatar
Tips Trick
bab yg terlalu berbelit2
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2063

    Sebenarnya ketua Sekte Rembulan mengincar buku ilmu pengobatan Sekte Mujarab. Di dunia misterius yang teknologinya tidak canggih, menguasai ilmu pengobatan tingkat tinggi sama saja dengan menguasai nasib orang lain.Semua orang tahu niat ketua Sekte Rembulan, tetapi tidak mengungkapnya. Mereka ikut berseru."Apa yang dibilang ketua Sekte Rembulan benar! Kita sama-sama naik gunung!""Tangkap wanita genit itu dan bunuh bajingan mesum!"Kemudian, mereka semua sama-sama naik gunung karena ingin mendapatkan keuntungan. Padahal gunung baru terbakar dan suhunya masih panas, bahkan diguyur hujan. Tanah berlumpur sangat sulit dilewati. Namun, semua itu tidak bisa menghentikan segerombolan orang yang serakah ini.Kecepatan mereka sangat tinggi. Semuanya seperti buru-buru mau bereinkarnasi. Dalam waktu kurang dari satu jam, mereka sampai di depan pintu masuk Sekte Mujarab.Empat ratus lebih orang mengepung Sekte Mujarab sehingga anggota sekte tidak bisa keluar lagi. Sementara itu, Juwita sudah ke

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2062

    Elisa berpikir sejenak sebelum menanggapi, "Aku nggak bisa membuat keputusan. Sebaiknya Bapak langsung bilang pada Tirta saja setelah dia kembali. Tapi, aku juga termasuk murid Sekte Mujarab. Biarpun Tirta nggak mau berhubungan baik dengan Sekte Mujarab, aku juga akan minta Tirta menyokong sekte ini.""Terima kasih," balas ketua Sekte Mujarab sambil memberi hormat.Heidi yang berdiri di samping menunjukkan ekspresi bimbang. Sebenarnya dia masih sangat membenci Tirta. Namun, sekarang Sekte Mujarab tertimpa masalah. Jadi, Heidi hanya bisa menaruh harapan pada Tirta untuk menyelamatkan Sekte Mujarab.Heidi membatin dengan perasaan tidak berdaya, 'Hanya saja, sekarang aku nggak punya kesempatan untuk menyuap Elisa Pil Pelupa Cinta. Nanti aku baru cari cara setelah melewati kesulitan ini.'Tak lama kemudian, terdengar suara langkah kaki. Ternyata para tetua dan murid yang sudah pergi kembali lagi. Mereka mengangkat hampir 30 kotak besar. Semuanya setinggi dan sepanjang satu meter, serta sel

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2061

    Tiba-tiba, ketua Sekte Mujarab menegur sambil menunjuk awan hitam yang perlahan terbentuk, "Kalian jangan ganggu dia lagi! Cepat lihat ke langit!"Ketua Sekte Mujarab tetap merasa Tirta bukan orang biasa, jadi dia masih berharap saat Elisa berbicara tadi. Tidak disangka, ternyata ucapan Elisa memang benar. Seketika ketua Sekte Mujarab sangat senang.Tak lama setelah ketua Sekte Mujarab melontarkan ucapannya, tetua keempat menyentuh wajahnya yang dibasahi tetesan air hujan dan bergumam dengan ekspresi kaget, "Awan hitamnya besar sekali sampai-sampai menyelubungi gunung Sekte Mujarab sepenuhnya! Selain itu, memang turun hujan! Ini ... nggak mungkin!"Setelah beberapa saat, hujan turun tanpa henti sehingga mengaburkan pandangan semua orang. Sepertinya akan turun hujan deras.Tetua pertama yang sangat terkejut bertanya dengan alis berkerut, "Elisa berhasil memanggil hujan?""Ternyata Elisa memang bisa memanggil hujan?" gumam Heidi. Dia juga menunjukkan ekspresi tercengang saat melihat situ

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2060

    Wajah Elisa pucat pasi setelah ditegur sesama anggota sekte. Dia berucap, "Aku ...."Heidi menepuk bahu Elisa untuk menenangkannya, lalu mengamati semua orang dan membalas, "Bukan Elisa yang membakar gunung, melainkan orang-orang di kaki gunung. Mereka yang berniat mencelakai kalian. Kalau berani, kalian cari mereka untuk buat perhitungan. Jangan libatkan Elisa."Seorang murid memarahi, "Bu Heidi, sekarang gunung sudah terbakar! Kami bukan manusia besi! Bagaimana caranya kami turun gunung untuk membuat perhitungan dengan orang-orang itu!"Heidi membalas lagi, "Kalau begitu, kenapa nggak ada satu pun dari kalian yang pergi waktu gunung belum terbakar?"Kata-kata Heidi membuat wajah murid itu menjadi pucat pasi. Tetua pertama menimpali dengan geram, "Bu Heidi, kalau bukan karena dia, orang-orang di kaki gunung nggak akan membakar gunung! Ini kenyataan yang nggak bisa diubah!"Tetua pertama melanjutkan, "Lagi pula, kita nggak bisa memungkiri sekarang dia sudah nggak fokus mengabdi pada Se

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2059

    Tetua keempat yang mempunyai tampang wanita paruh baya mengeluh, "Iya, Pak. Masalahnya sudah begini, tapi bajingan mesum itu belum kembali. Mungkin dia sudah mati di atas tubuh wanita itu atau mati di tangan ahli itu, seharusnya kamu nggak berharap padanya lagi! Kalau semalam kamu mendengar saran tetua pertama, kita nggak akan berakhir begini!"Ketua Sekte Mujarab memejamkan matanya, lalu mendesah dan menimpali dengan ekspresi frustrasi, "Masalahnya sudah begini. Kalian nggak usah bicara panjang lebar lagi. Bantu para murid ambil air dan gali lubang saja. Sisanya kita serahkan pada takdir.""Oke, Pak," sahut keenam tetua. Mereka memang merasa kesal, tetapi mereka terpaksa mengikuti para murid bekerja.Pada saat yang sama, di tempat tinggal Heidi. Elisa mencium bau asap api yang menyengat. Dia membuka matanya dan berhenti berkultivasi.Elisa bergumam, "Baunya sangat menyengat. Apa ada tetua atau murid yang nggak sengaja membuat sekte kebakaran waktu memurnikan pil?"Krek! Pintu kayu dib

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2058

    Para tetua dan ketua sekte lain menimpali dengan suara yang menggebu-gebu. Ada juga yang menyayangkannya."Benar! Bajingan mesum itu sudah melakukan banyak kejahatan yang keterlaluan!""Anggota Sekte Mujarab yang memilih untuk berpihak pada bajingan mesum itu cari mati sendiri seperti anggota Sekte Kebebasan!""Kita nggak usah merasa kasihan pada anggota Sekte Mujarab!""Sayang sekali, kalau bukan karena dihalangi labirin obat, kita sudah masuk ke Sekte Mujarab sejak awal. Kita bisa mengambil buku rahasia ilmu pengobatan dan teknik di dalam Sekte Mujarab. Jadi, semua buku-buku itu nggak terbakar."Selesai bicara, ratusan orang ini menuang minyak nabati yang sudah disiapkan ke kaki gunung Sekte Mujarab. Setelah selesai, langit sudah sepenuhnya terang."Semuanya, kita sudah bisa bertindak!" seru seseorang di kerumunan. Para tetua dan ketua dari berbagai sekte melempar obor mereka.Ketika api mengenai minyak, api langsung menjalar. Kemudian, api berkobar hebat dalam waktu singkat. Cahaya

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status