Share

Bab 2368

Author: Hazel
Tirta tertawa licik, lalu berkata, "Aku nggak melakukan apa pun. Kak Heidi lihat saja."

Kemudian .... Melihat apa yang dilakukan Tirta dengan para kekasihnya sangat menyiksa Heidi dan Luvia. Apa daya, kultivasi Heidi masih belum cukup hebat sehingga dia tidak bisa keluar.

Hanya saja, yang mengejutkan Tirta adalah jelas-jelas Luvia mampu keluar dari formasi ini. Namun, Luvia malah tidak keluar. Sebaliknya, dia menyaksikan pertarungan dengan fokus.

....

Waktu berlalu sangat cepat. Setiap detik sangat berharga ....

Tanpa sadar, langit sudah terang. Saat pulang, tidak ada urusan yang mendesak lagi. Jadi, kapal tempur melaju dengan lambat. Kapal tempur baru bisa sampai di Negara Darsia sekitar pukul 10 pagi.

Kala ini, Tirta dan para kekasihnya sudah menghentikan pertarungan. Heidi mulai linglung. Dia terpaksa bermeditasi untuk menenangkan dirinya.

Sementara itu, Luvia baik-baik saja. Semalam Tirta menyempatkan diri untuk bertanya kepada Luvia. Ternyata Luvia tidak pergi karena ingin memband
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2369

    Para kekasih Tirta memegang dahi mereka saat melihat segerombolan orang yang datang untuk merebut cara pembuatan air spiritual dan jimat. Shazana dan Orion juga bereaksi sama.Alasannya karena beberapa waktu ini mereka sudah bertemu banyak pembunuh yang datang dengan tujuan seperti ini. Jadi, mereka merasa gusar.Shazana yang teringat sesuatu bergumam dengan ekspresi bingung, "Aneh, kenapa mereka bisa muncul di depan gerbang rumah Keluarga Hadiraja? Apa formasi nggak berfungsi lagi?"Namun, Shazana merasakan formasi masih beroperasi secara normal. Bahkan tidak ada masalah sedikit pun.Tirta yang memandangi belasan pembunuh itu tertawa. Dia menceletuk dengan perasaan tidak berdaya, "Bu, nggak usah dipikirkan lagi. Alasannya karena mereka terlalu lemah makanya formasi mengabaikan mereka. Bukan formasinya yang bermasalah."Situasi ini membuat Tirta merasa segerombolan orang ini seperti semut yang ingin menggigit naga.Melihat mereka diremehkan, pemimpin segerombolan pembunuh itu mencibir

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2368

    Tirta tertawa licik, lalu berkata, "Aku nggak melakukan apa pun. Kak Heidi lihat saja."Kemudian .... Melihat apa yang dilakukan Tirta dengan para kekasihnya sangat menyiksa Heidi dan Luvia. Apa daya, kultivasi Heidi masih belum cukup hebat sehingga dia tidak bisa keluar.Hanya saja, yang mengejutkan Tirta adalah jelas-jelas Luvia mampu keluar dari formasi ini. Namun, Luvia malah tidak keluar. Sebaliknya, dia menyaksikan pertarungan dengan fokus.....Waktu berlalu sangat cepat. Setiap detik sangat berharga ....Tanpa sadar, langit sudah terang. Saat pulang, tidak ada urusan yang mendesak lagi. Jadi, kapal tempur melaju dengan lambat. Kapal tempur baru bisa sampai di Negara Darsia sekitar pukul 10 pagi.Kala ini, Tirta dan para kekasihnya sudah menghentikan pertarungan. Heidi mulai linglung. Dia terpaksa bermeditasi untuk menenangkan dirinya.Sementara itu, Luvia baik-baik saja. Semalam Tirta menyempatkan diri untuk bertanya kepada Luvia. Ternyata Luvia tidak pergi karena ingin memband

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2367

    'Kalau Tirta cacat, kalian pasti sedih!' batin Shazana. Namun, dia tetap mengerahkan seluruh tenaganya.Pukulan Shazana memang tidak sakit bagi Tirta, rasanya seperti digelitik. Setelah Tirta dipukul belasan menit, Nabila dan lainnya tahu Tirta pasti baik-baik saja. Amarah mereka juga hampir reda.Akhirnya, Ayu angkat bicara, "Bibi, jangan pukul Tirta lagi. Kamu pasti lelah, istirahat dulu."Shazana tertawa dan berhenti memukul Tirta. Dia menimpali, "Oke, aku memang lelah. Kalau kalian masih merasa kesal pada anak sialan ini, lanjut beri dia pelajaran. Aku istirahat dulu."Shazana membawa Orion yang menyaksikan keramaian pergi. Sekarang hanya tersisa Tirta dan para kekasihnya di geladak.Ombak bergemuruh diiringi embusan angin laut. Tirta merapikan rambutnya, lalu menghampiri para kekasihnya seraya tersenyum dan bertanya, "Istri-istriku, siapa yang mau bercinta denganku dulu?"Agatha yang keras kepala tetap menolak, "Cih, cuma itu yang kamu pikirkan setiap hari. Ini bukan tempat yang c

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2366

    Sementara itu, Tirta dan lainnya yang menaiki pesawat tempur sampai di kapal tempur yang berjaga di perbatasan Negara Yumai dalam waktu dua jam lebih.Kala ini, para kekasih Tirta belum tidur. Mereka yang bosan memancing ikan di geladak. Pasukan Negara Darsia fokus berjaga di sekeliling.Begitu keluar dari pesawat tempur, Tirta segera menghampiri para kekasihnya dan bercanda, "Wah, aku nggak menyangka kalian bisa memancing! Bahkan kalian memancing di laut. Bagaimana? Apa kalian berhasil memancing hewan laut yang segar seperti abalone?"Tirta menambahkan, "Kalau ada, cepat berikan padaku. Aku mau mencobanya."Nabila memutar bola matanya dan menanggapi, "Cih, jangan mimpi! Kamu nggak boleh makan abalone!"Agatha menarik ujung pakaian Nabila sembari mengingatkan, "Nabila, apa kamu lupa tadi kita sudah berjanji nggak akan memedulikan pria berengsek ini? Nggak usah bicara dengannya, kita lanjut pancing ikan."Sudah jelas sebelumnya Tirta mengatakan hanya ingin menghabiskan waktu bersama Ilo

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2365

    Tirta berpesan, "Ucapanmu nggak salah, tapi ke depannya kamu sudah jadi presiden. Nggak masalah kalau kamu bersikap lembut padaku. Hanya saja, kamu nggak boleh begitu lembut pada orang lain seperti sebelumnya."Tirta meneruskan, "Kamu harus menghabisi orang yang keterlaluan. Dengan begitu, semua orang baru bisa takut kepadamu dan posisimu juga bisa makin kuat. Aku memang menyokongmu, tapi aku nggak berada di sisimu. Kamu harus mengandalkan diri sendiri untuk mengurus banyak hal."Ilona mengangguk dan menyahut, "Oke, Pak Tirta. Aku nggak akan bersikap lembut pada orang lain."Ilona tahu banyak orang ingin menjadi presiden, tetapi tidak mendapatkan kesempatan ini. Sekarang Tirta sudah memberinya kesempatan ini, tentu saja dia harus menghargainya baik-baik.Yang terpenting adalah Ilona merasa dia bisa membantu Tirta jika menjadi presiden. Jadi, Ilona memutuskan untuk mengurus Negara Yumai dengan baik setelah Tirta pergi. Dia juga akan mempelajari teknik kultivasi yang diajarkan Tirta.Ked

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2364

    Tirta merasa tidak berdaya menghadapi sikap Ilona. Dia juga tidak berkomentar.Dari tadi, Ilona diam-diam memandang Tirta dengan tatapan lembut. Tirta yang merasakan tatapan Ilona juga memandangnya.Keduanya bertatapan dan wajah Ilona memerah. Ilona tampak sangat menawan sehingga Tirta ingin berbicara lagi.Tiba-tiba, Ayu yang didesak Nabila dan lainnya berucap kepada Tirta, "Sudahlah, Tirta. Sekarang masalahnya sudah beres, saatnya kita pulang ke Negara Darsia. Kita masih harus membereskan urusan penting setelah pulang ke rumah."Para wanita itu tahu Tirta pasti tidak akan menolak permintaan Ayu.Ilona memandang Tirta dengan perasaan tidak rela setelah mendengar ucapan Ayu. Akan tetapi, dia tidak mengatakan apa pun. Dia juga tidak tahu cara mengungkapkan perasaannya di depan para kekasih Tirta.Hanya saja, kali ini Tirta malah berkata kepada Ayu dan lainnya seraya tersenyum, "Um ... kalian tunggu sebentar ... sebentar saja. Aku mau berpesan kepada Bu Ilona untuk terakhir kali. Setelah

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status