Share

Bab 844

Penulis: Hazel
"Anak Muda, jangan bicara sembarangan," tegur Baron. Dia melihat Tirta dengan sinis, lalu melanjutkan, "Apa kamu berhak mengaturku? Kamu mau bawa aku ke kantor polisi? Coba kamu tanya wakil kepala kepolisian di sampingmu ini, apa dia berani bertindak? Hati-hati, kamu bisa tertimpa masalah!"

Selesai bicara, Baron tidak memedulikan Tirta lagi. Dia tidak melihat Leonel di dalam ruangan, jadi dia hendak menelepon Leonel.

Namun, sebelum Baron sempat mengeluarkan ponsel, Shinta yang datang bersama Lutfi maju dan menegur, "Lancang! Kamu itu cuma kepala Dinas Kesehatan, apa kamu berhak meremehkan adik angkat Kakek Saba?"

Lutfi malas berbicara panjang lebar dengan orang yang tidak penting seperti Baron. Dia langsung mengeluarkan dokumen yang diberikan Badan Perlindungan Negara dan menunjukkannya kepada Baron.

"Astaga! Ternyata kamu itu anggota Badan Perlindungan Negara! Ini ...," ucap Baron. Setelah melihat jelas isi dokumen, Baron pun ketakutan dan matanya terbelalak.

Baron baru teringat denga
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
hans
***** lanjut
goodnovel comment avatar
Agus Widodo
bikin lanjut baca terus
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1801

    Bahera yang dicecar banyak pertanyaan oleh Gaurav tampak tegang. Dia segera mencari alasan dengan mengatakan, "Pak Presiden, bukan begitu. Ini karena mereka bukan cuma berendam dan bermalas-malasan di lapangan pelatihan, bahkan melawanku. Jadi ...."Bahera menambahkan, "Aku memang belum menemukan bukti Pak Saba dan Pak Yahsva memberi instruksi kepada pemuda ini."Gaurav menyergah, "Kalau kamu belum menemukan bukti, berarti itu nggak benar. Lagi pula, aku yang mengizinkan anggota pasukan khusus berendam. Kamu malah langsung menyuruh master untuk melukai anggota pasukan khusus tanpa mencari tahu kebenarannya. Benar-benar keterlaluan!""Ini ...," ucap Bahera. Dia tidak bisa berkata-kata. Sudah jelas Bahera tidak menyangka ucapan Yahsva waktu itu memang benar.Gaurav membantah, "Tapi, Pak Bahera sudah banyak berkontribusi dan anggota pasukan khusus juga nggak terluka. Jadi, aku nggak akan mempermasalahkan hal ini lagi. Mengenai masalah cucumu, dia memang pantas merasakan akibatnya."Gaurav

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1800

    Bahera tanpa sadar mundur setengah langkah, lalu memandang Tirta dengan ekspresi marah dan berujar, "Ternyata kamu!"Bahera pernah melihat Tirta di video, jadi dia bisa mengenali Tirta. Namun, Tirta tidak pernah melihat Bahera. Hanya saja, dia merasa Bahera agak familier. Tirta bertanya, "Kenapa? Kamu kenal aku?"Bahera tertawa sinis, lalu menyipitkan matanya dan menyahut, "Tentu saja! Aku nggak mungkin melupakan tampangmu selamanya!"Tirta yang bingung bertanya, "Kamu punya dendam padaku?"Bahera membentak, "Aku punya dendam kesumat padamu!"Melihat situasi ini, Devika yang terkejut membatin, 'Gawat! Dilihat dari sikap Pak Bahera, dia pasti sudah tahu Tirta mencelakai Coby!'Devika takut Bahera mengadukan Tirta kepada ayahnya. Namun, dilihat dari kondisinya sekarang, hal ini tidak bisa dihindari lagi.Devika merencanakan dalam hati, 'Nanti aku suruh pria berengsek minta maaf kepada Pak Bahera di depan Ayah dan mengobati Coby. Semoga amarah Pak Bahera bisa reda.'Siapa sangka, masalah

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1799

    Akan tetapi, sebelum para dokter menyelesaikan ucapan mereka, Gaurav melambaikan tangannya untuk mengisyaratkan mereka keluar. Dia berkata, "Cukup. Pemuda ini sudah datang, kalian nggak usah obati lukaku lagi. Kalian keluar saja."Para dokter merasa tidak tenang melihat Tirta masih begitu muda dan tidak menghormati Gaurav. Salah satu dokter bertanya, "Pak Presiden, apa pemuda ini bisa menyambung tulang Bapak?"Gaurav menegaskan, "Pokoknya dia bisa mengobatiku. Ini nggak ada urusannya dengan kalian lagi.""Oke, Pak Presiden," sahut dokter.Setelah para dokter pergi, Gaurav bertanya dengan ekspresi bingung, "Tirta, kudengar kamu yang pelihara anjing hitam itu?"Sudah jelas Gaurav mendapatkan informasi dari seseorang. Tirta berpura-pura tenang saat maju dan menjawab, "Bisa dibilang begitu. Pak Presiden, kenapa?"Sambil bicara, Tirta menyambung tulang Gaurav dan memulihkan tulang yang remuk dengan energi spiritual. Seketika Gaurav merasakan sakitnya berkurang.Gaurav menyipitkan matanya da

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1798

    Devika mengangkat alisnya dan bertanya, "Kenapa? Kamu terlihat terpaksa, apa kamu nggak mau pergi?"Tirta sengaja menggoda Devika, "Bukan begitu. Aku lagi pikir nanti mau beri tahu presiden hubungan kita atau nggak."Devika membalas, "Jangan bicara sembarangan ... memangnya aku punya hubungan dengan pria berengsek sepertimu? Kalau kamu bisa jaga omonganmu, cepat obati ayahku. Kalau nggak bisa, kamu tetap di sini saja!"Ekspresi Devika terlihat kesal. Dadanya yang berisi naik turun. Hal ini karena ucapan Tirta membuat Devika malu untuk menghadapi Marila. Namun, Marila sama sekali tidak bereaksi.Justru Shinta yang terus memandangi Tirta dan Devika. Dia mulai berpikiran macam-macam, 'Ini baru berapa hari ... tapi, Kak Tirta sudah meniduri Kak Devika yang menyukai wanita?'"Kenapa kamu begitu emosional? Apa aku nggak boleh bercanda?" timpal Tirta. Dia mengangkat bahunya, lalu berjalan keluar dari vila terlebih dahulu.Devika membalas seraya memelotot, "Mana ada yang bercanda seperti itu?

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1797

    Devika menganga saking kagetnya. Bagaimanapun, dia tidak pernah melihat anjing yang bisa bicara. Devika juga tidak pernah mendengarnya.Pada saat yang sama, Devika memikirkan suatu kemungkinan. Dia bergumam dengan ekspresi bingung, "Selain itu, ternyata baju yang dipakai anjing hitam itu milik Tirta? Apa tadi anjing hitam yang menabrak ayahku?"Selain itu, anggota Badan Perlindungan Negara yang menangkap "pembunuh" juga masuk ke ruang tamu. Mereka terkejut melihat situasi ini. Seketika mereka tidak berani maju.Salah satu anggota Badan Perlindungan Negara menceletuk, "Sudah kubilang tadi, itu bukan pembunuh, tapi anjing hitam yang bisa bicara. Nggak disangka, aku memang nggak salah lihat! Bukannya hewan nggak boleh jadi siluman lagi setelah negara berevolusi? Jangan-jangan dia memang siluman anjing?"Melihat Devika yang tertegun, Tirta berpura-pura menunjukkan simpati dan juga kemarahannya saat berkata, "Bu Devika, kebetulan kamu datang. Pelaku yang melukai ayahmu itu anjing sialan ini

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1796

    Kemudian, Tirta menahan anjing hitam dan meninjunya berkali-kali. Terdengar suara hantaman beruntun.Anjing hitam menggonggong dan berujar, "Aku juga nggak sengaja! Pemuda berengsek, kalau kamu terus pukul aku, jangan salahkan aku bermusuhan denganmu!"Teriakan histeris anjing hitam bergema di ruang tamu. Dia terus menggerakkan keempat kakinya. Namun, dia tidak terluka.Saba dan Yahsva melihat anjing hitam itu tidak biasa. Ekspresi mereka terlihat khawatir. Saba berucap, "Anjing hitam ini begitu kuat. Apa nyawa presiden terancam setelah ditabrak anjing hitam ini?"Selain itu, mereka juga ingat sebelumnya Tirta membicarakan tentang anjing hitam ini saat menelepon di lapangan pelatihan.Berbeda dengan Saba dan Yahsva yang khawatir, Shinta malah sangat tertarik pada anjing hitam. Dia menceletuk, "Bu Bella, aku baru pertama kali melihat anjing yang bisa bicara. Apa kamu tahu cara Kak Tirta melatihnya?"Bella melihat anjing hitam yang dihajar sampai wajahnya berkerut dan keempat kakinya ber

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status