Share

Bab 1073

Penulis: Hazel
Simon menambahkan, "Kamu boleh minta kompensasi apa pun. Aku pasti akan memenuhinya."

Mendengar ucapan Simon, wajah Camila menjadi tegang. Dia langsung bersandar di pelukan Simon dan memelas, "Simon, kamu pasti bercanda, 'kan? Ini nggak lucu, jangan takut-takuti aku, ya?"

Simon mendorong Camila dengan pelan dan menyahut, "Camila, aku nggak bercanda. Sampai sekarang kamu nggak tahu kesalahanmu. Kamu benar-benar menyedihkan."

Simon meneruskan, "Kamu punya nomor teleponku. Setelah memikirkan kompensasi yang kamu inginkan, kamu bisa hubungi aku kapan saja. Jangan salahkan aku terlalu kejam, aku juga terpaksa. Kalau terus bersama, kita berdua harus menanggung konsekuensi yang berat."

Selesai bicara, Simon tetap mengantar Camila masuk ke mobil meski merasa tidak rela. Dia berpesan kepada sopir, "Antar Camila pulang ke kediaman Keluarga Arshad. Nanti aku naik taksi ke bandara, aku mau langsung pulang ke ibu kota. Kamu nggak usah pedulikan aku."

"Oke, Tuan Simon," sahut sopir. Kemudian, dia me
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (3)
goodnovel comment avatar
hans
***** bagus lanjut
goodnovel comment avatar
Eman Kancil
lanjut LG kak kurang bnyak
goodnovel comment avatar
Mohd Azli
udah abis ke sambungan.adus sikit bangat
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1789

    Alicia tidak berbicara lagi, tetapi dia diam-diam merasa marah dan juga khawatir. Alicia berpikir, 'Kalau aku nggak menghubunginya, dia pasti mati!'....Sementara itu, Tirta tidak tahu apa yang terjadi di mobil Alicia. Setelah sampai di Nagamas, waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam.Namun, sesampainya di depan gerbang, hanya Tirta yang boleh masuk. Orion dan lainnya dicegat. Alasannya karena bagi anggota Badan Perlindungan Negara, Orion, Shazana, dan Prita adalah orang yang tidak berkepentingan.Apa daya, Tirta terpaksa menghubungi Saba untuk membawa mereka masuk, "Kak Saba, tolong jemput kami sebentar."Saat menunggu, Tirta yang bosan memasang Formasi Integrasi Spiritual kecil pada batu giok yang dibelinya tadi.Dalam waktu kurang dari belasan menit, sekelompok orang berjalan keluar dari bagian dalam Nagamas. Orang yang memimpin adalah Saba.Saba menyalahkan Tirta sembari tersenyum, "Tirta, seharusnya kamu kabari aku kalau kamu sudah sampai di ibu kota dan membawa keluargamu datang.

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1788

    Kebetulan lampu hijau menyala, jadi mobil di belakang membunyikan klakson. Tirta juga tidak memikirkannya lagi. Dia menjalankan mobilnya.....Tirta tidak tahu mobil Mercedes-Benz yang berpapasan dengannya di jalur lain dikendarai oleh orang Negara Martim.Orang itu tiba-tiba berseru kepada wanita berambut pirang yang duduk di kursi penumpang depan dengan ekspresi antusias, "Bu Alicia, tadi pemuda yang mengendarai taksi itu Tirta yang kita cari! Aku sangat yakin! Haha, sebelumnya kita mencari dengan susah payah. Sekarang kita malah menemukannya dengan mudah!"Orang itu menambahkan, "Kita nggak usah menunggu sampai kompetisi berakhir lagi. Sekarang kita bisa langsung mengejarnya dan membawanya ke Negara Martim untuk diserahkan kepada organisasi!"Di dalam mobil terdapat 7 orang, termasuk Alicia. Orang Martim lain yang duduk di bagian tengah juga ikut berseru, "Benar, Bu Alicia! Tadi aku juga melihatnya! Pemuda itu sama persis dengan Tirta yang ingin ditangkap organisasi! Kita harus sege

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1787

    "Orang Negara Darsia yang bernama Tirta itu memang begitu hebat? Bahkan Kepala Keluarga Gomies juga takut?" tanya pelatih Negara Yumai yang tidak percaya. Termasuk semua anggota pasukan khusus Negara Yumai.Mereka tidak bisa menerima Yudha yang dianggap sebagai dewa di Negara Yumai ternyata takut pada orang Negara Darsia. Bahkan, Yudha melarang semua anggota Keluarga Gomies untuk masuk Negara Darsia.Khashi berujar dengan serius, "Memang benar. Cepat pergi, jangan membuat masalah. Setelah mengikuti kompetisi, kita segera kembali ke Negara Yumai. Jangan berlama-lama di Negara Darsia."Selesai bicara, Khashi tidak peduli anggota pasukan khusus Negara Yumai menuruti ucapannya atau tidak. Dia langsung kembali ke tempat tinggal temporer mereka.Pelatih Negara Yumai berpikir sejenak sambil memandangi sosok Khashi yang menjauh. Dia mencibir dan berkomentar, "Nggak mungkin orang Negara Darsia begitu hebat. Pasti para praktisi ilmu mistis yang menakuti diri mereka sendiri. Kita nggak usah pedul

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1786

    Lukern mengalami syok. Ditambah dengan luka yang terlalu parah, dia langsung tidak sadarkan diri. Dari tadi, ponselnya berdering beberapa kali. Sekitar belasan menit kemudian, 8 anggota pasukan khusus Negara Khalo datang ke tempat ini.Melihat situasi ini, pemimpin berkulit hitam yang juga merupakan pelatih pasukan khusus Negara Khalo memandangi sekeliling dengan ekspresi marah. Dia bertanya, "Ada apa ini? Siapa yang membunuh Lukern dan Ferrus?"Biasanya setiap negara mengutus 10 anggota untuk mengikuti kompetisi pasukan khusus internasional. Sekarang 2 anggota pasukan khusus Negara Khalo sudah mati. Bisa dibilang, Negara Khalo nyaris kalah sebelum mengikuti kompetisi. Tentu saja pelatih ingin mencari pembunuhnya untuk melampiaskan amarahnya.Seorang anggota pasukan khusus Negara Khalo berwajah jelek yang berpikiran rasional menganalisis setelah mengamati kondisinya, "Pelatih, kekuatan Ferrus dan Lukern setara dengan master Negara Darsia. Tapi, mereka berdua terluka parah dan nggak ada

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1785

    Melihat 2 pria berkulit hitam yang jelek menghampiri mereka, Prita berkata dengan ekspresi jijik, "Tirta, nggak usah pedulikan mereka. Kita cari Kak Shazana saja."Prita hendak menarik Tirta pergi. Tirta tetap bergeming dan menimpali dengan ekspresi marah, "Nggak bisa, Paman. Mereka berani mengincarmu dan bicara begitu kasar. Hari ini, aku nggak bisa makan kalau nggak menghajar kedua pria ini sampai cacat."Melihat Tirta marah karena ada yang mengincarnya, wajah Prita memerah. Dia menyahut dengan lirih, "Kalau begitu, kamu hajar mereka saja. Yang penting jangan sampai mengotori tanganmu."Prita tidak menghalangi Tirta lagi. Ferrus tertawa hingga menunjukkan gigi kuningnya yang menjijikkan setelah mendengar perkataan Tirta. Dia berucap, "Pemuda Negara Darsia, kamu lagi mimpi ya? Kamu mau menghajar kami sampai cacat? Kamu tahu siapa yang kamu hadapi sekarang?"Ferrus meneruskan, "Sebaiknya kamu berlutut dan merangkak di bawah selangkanganku, lalu serahkan pacarmu padaku biar aku bisa men

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1784

    Selesai bicara, Prita hendak keluar dari toko dan pergi ke toko tempat Shazana berada. Tirta yang kesal mengadang Prita dan berujar, "Sialan .... Paman, kamu nggak boleh asal tuduh aku! Aku belum sentuh kamu!"Prita merasa dia bisa mengendalikan kelemahan Tirta. Dia menimpali, "Kalau begitu, beri tahu aku bagaimana kamu bisa tahu kulit di sekujur tubuhku putih merona. Kalau nggak, tanggung sendiri akibatnya!"Tirta tidak ingin mengatakan dia memiliki mata tembus pandang. Dia berbisik di telinga Prita, "Sangat simpel. Karena Paman belum pernah disentuh pria. Kedua kakimu sangat rapat dan sama sekali nggak ada celah."Tirta menambahkan, "Selain itu, kamu masih muda. Dinilai dari pengalamanku, kulitmu pasti putih merona."Ini adalah pertama kalinya Prita begitu dekat dengan seorang pria. Dia merasa geli saat Tirta berbisik di telinganya. Prita mundur dan membalas, "Kamu ... ya sudah. Lain kali kamu nggak boleh bilang begitu lagi. Kalau nggak, aku curiga kamu mengintipku."Biarpun begitu,

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status