Short
Dokter Forensikku, Kakakku

Dokter Forensikku, Kakakku

Oleh:  Dzakiya KhansaTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
10
2 Peringkat. 2 Ulasan-ulasan
11Bab
1.6KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Kakakku selalu berharap aku mati. "Suzanne, kamu ini benar-benar berdarah dingin! Yani sayang sekali sama kamu, tapi kamu tega membuatnya terjebak di depan pintu untuk melindungimu dari pisau itu! Kenapa kamu masih berani hidup?" Lima tahun lalu, tunangan kakakku meninggal karena aku. Lima tahun kemudian, tubuhku yang hangus terbakar tergeletak di meja autopsi kakakku. Akhirnya, keinginannya tercapai. Namun, saat dia tahu bahwa yang mati itu aku, dia menjadi gila.

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1

Di atas meja autopsi, tergeletak sebuah jasad yang sudah gosong.

"Maaf, Pak Darren!" Dengan wajah merasa bersalah, Timmy berkata, "Padahal kamu jarang-jarang punya waktu untuk pulang lebih awal dan makan sama Suzanne ...."

"Aku harap, ini terakhir kalinya aku mendengar nama bajingan itu," jawab kakakku sambil menatap tajam. Tatapannya sedingin es dan penuh dengan kebencian.

Aku melayang di udara, menyaksikan pemandangan itu dengan senyum getir. Benar, sejak Yani meninggal secara tragis, aku telah menjadi monster berdarah dingin di mata kakakku. Dia menolak mendengar penjelasanku dan bahkan tidak ingin melihatku lagi

Setelah memutus hubungan sebagai saudara, dia pindah dari rumah dan mulai merawat adik barunya, yaitu adik kandung Yani. Harus kuakui, gadis itu lebih mirip adik kandung kakakku dibandingkan aku. Dia mahasiswa kedokteran yang cerdas, gemar membaca dan melukis. Setiap kali mereka berbincang, topiknya selalu cocok.

Tidak seperti aku. Di usia 23, aku sudah 10 tahun menjual sayuran di pasar. Banyak ucapan kakakku yang tak kumengerti, aku juga tak pandai berkata-kata. Yang bisa kulakukan hanya bertanya apakah dia punya cukup uang atau sudah membelikan hadiah untuk Yani.

Duk! Hanya dengan sentuhan ringan, lengan kiri tubuh hangus itu terlepas sepenuhnya.

Timmy terkejut. "Ini ...."

"Sebelum terbakar, lengan korban dipatahkan dengan paksa. Hanya tersisa kulit dan otot yang menyambungkannya. Setelah mengalami karbonisasi yang parah, lengan itu akhirnya terlepas."

"Karbonisasi yang serius akan membuat sulitnya pengambilan DNA untuk mengidentifikasi identitas korban. Pelaku sangat memahami anatomi manusia."

Tidak mengejutkan, itu adalah analisis kakakku. Sebagai ahli forensik paling unggul di kepolisian, dia langsung bisa menemukan petunjuk penting hanya dalam waktu singkat.

"Selain itu, mayat sengaja dibuang di tempat sampah yang kotor dan berantakan." Ini menunjukkan bahwa pelaku bukan hanya kejam, tetapi juga sangat licik.

Kapten Timmy marah besar hingga mengepalkan tinjunya dan menghantam meja autopsi. Tubuh hangus yang ada di meja itu langsung tercerai-berai. Ketiga anggota tubuh yang tersisa dan kepala semuanya terlepas, bahkan bagian tubuh utama pun patah menjadi beberapa potongan.

Seluruh ruang autopsi pun dipenuhi suara makian Kapten Timmy. "Sialan! Keparat! Orang gila macam apa yang melakukan ini?"

Kakakku tetap tenang meski tampak sedikit mengernyit saat mengambil kepala yang berguling ke lantai.

"Selain itu, korban kemungkinan besar masih hidup sebelum dibakar."

Aku bergidik ngeri. Ternyata, meski sudah menjadi roh sekalipun, rasa takut dan sakit itu tetap bisa dikenang dengan sangat jelas.

Hari pertama, mereka mematahkan kaki kiriku Hari kedua adalah lengan kananku. Hari ketiga, lengan kiriku. Hari keempat, kaki kananku. Hari kelima, tulang punggungku dipatahkan. Hari keenam, wajahku dirusak habis-habisan.

Setiap hari, dia memberiku infus nutrisi dan dosis penghilang rasa sakit. Hingga hari ketujuh, tulang leherku digergaji perlahan-lahan dengan pisau bedah tanpa melukai saluran napas. Kemudian, perutku diisi penuh dengan bensin.

Kakak, apa kamu bisa melihat semua itu dari tubuhku yang rusak ini?

"Hmm?" Saat kakakku meletakkan kepala kembali di atas tubuh itu dengan hati-hati, dia tiba-tiba mengernyit lagi. Pandangan matanya tertuju pada gigi depan yang jelas terlihat patah sebagian.

Aku mulai panik dan melayang tak menentu di sekitar ruangan. Saat aku berusia 12 tahun, kakakku pernah demam tinggi tengah malam. Aku berlari keluar rumah dalam hujan untuk membeli obat, tapi terpeleset di genangan air dan jatuh hingga gigi depanku patah sedikit.

Kakak, kau mengenaliku, 'kan? Kau pasti tahu itu aku.
Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
liliana
cukup menarik
2025-02-13 08:56:40
0
user avatar
lisa lisa
Bagusssss!!!! Meski cukup sedih dan tragis.
2025-01-18 18:44:20
0
11 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status